3 Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Kraken, Subvarian Covid-19 Omicron
12 January 2023 |
15:20 WIB
Virus corona masih mengintai di sekitar kita. Terbaru, muncul subvarian omicron XBB 1.5 yang dijuluki Kraken (monster laut dari mitologi Skandinavia) karena kemampuannya menginfeksi dan penularannya hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan anjuran penggunaan masker, terutama di dalam pesawat.
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan varian Kraken mendominasi penularan Covid-19 di AS, Inggris, Austria, Denmark, Kanada, Israel, dan Jerman. “Meningkat di AS dan Eropa dan kini telah diidentifikasi di lebih dari 25 negara,” ujarnya dikutip Hypeabis.id dari Live Science, Kamis (12/1/2023).
Sebagai kewaspadaan, berikut rangkuman fakta Omicron Kraken yang perlu kamu tahu.
Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi XBB.1.5 di negara bagian New York pada Oktober 2022. Subvarian ini berasal dari genom Omicron yang dikenal sebagai XBB.
Menurut peneliti WHO, Kraken muncul sebagai hasil mutasi panjang dua varian Omicron sebelumnya, BA.2.10.1 dan BA.2.75. Subvarian Omicron yang terkait erat ini bertukar gen ketika mereka menginfeksi orang yang sama pada waktu yang sama, lalu terbentuklah varian XBB.
Kemudian, varian XBB memperoleh mutasi yang membantu mereka menghindari antibodi pelindung yang diperoleh dari infeksi Covid-19 sebelumnya dan melalui vaksinasi. Kendati demikian, XBB secara bersamaan kehilangan sebagian dari kemampuannya untuk mengikat erat ke sel.
Namun demikian, saat virus XBB menyebar, mereka mendapatkan mutasi baru yakni XBB.1.5 alias Kraken yang dilaporkan para peneliti pada 5 Januari di database pracetak bioRxiv . Kraken menyimpan mutasi yang disebut F486P, yang memulihkan kemampuan virus untuk mengunci sel dengan erat.
Bukti menunjukkan bahwa XBB.1.5 adalah turunan omicron yang paling menular yang belum terdeteksi sebelumnya. Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan di AS, Kraken mendominasi subvarian Omicron yang beredar.
Pada awal Desember, Kraken menyumbang sekitar 2 persen dari semua kasus Covid-19 di AS. Menurut laporan STAT, angka itu melonjak menjadi 40 persen pada minggu terakhir Desember.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memproyeksikan, varian XBB.1.5 ini menyumbang lebih dari 27 persen kasus Covid-19 di AS pada minggu pertama 2023. Di AS timur laut, tempat XBB.1.5 pertama kali terdeteksi, subvarian ini menyumbang lebih dari 70 persen kasus baru.
Kraken memang kebal terhadap antibodi dari infeksi alami maupun vaksin Covid-19 yang beredar di masyarakat saat ini. Kendati demikian, data awal menunjukkan vaksin bivalen buatan Modern dan Pfizer yang paling ampuh melawan virus XBB.
"Studi laboratorium menunjukkan bahwa vaksin bivalen masih efektif dalam melindungi dari penyakit parah, meski mungkin tidak sebanyak melawan infeksi," ungkap Profesor Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Andy Pekosz.
Dia menjelaskan, XBB.1.5 berasal dari varian Omicron BA.2, sementara vaksin bivalen saat ini dikembangkan untuk varian BA.5 yang telah terbukti menghasilkan antibodi yang mengenali BA.2. "Booster selalu bermanfaat," tambah Kristian Andersen, profesor di Departemen Imunologi dan Mikrobiologi yang melacak varian virus corona di Scripps Research Institute.
Sementara itu, CDC melaporkan, Palxovid, pil antivirus oral yang digunakan untuk mengobati Covid-19, juga efektif mengobati infeksi dengan XBB.1.5 atau Kraken. Akan tetapi, pil tersebut mungkin tidak diresepkan untuk semua pasien Covid-19, karena tidak kompatibel dengan obat-obatan tertentu.
Baca juga: Ternyata Subvarian Omicron Ini yang Bikin Kasus Covid-19 Naik Lagi
Editor: M Rochmad Purboyo
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan varian Kraken mendominasi penularan Covid-19 di AS, Inggris, Austria, Denmark, Kanada, Israel, dan Jerman. “Meningkat di AS dan Eropa dan kini telah diidentifikasi di lebih dari 25 negara,” ujarnya dikutip Hypeabis.id dari Live Science, Kamis (12/1/2023).
Sebagai kewaspadaan, berikut rangkuman fakta Omicron Kraken yang perlu kamu tahu.
1. Mutasi dari 2 Varian Omicron
Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi XBB.1.5 di negara bagian New York pada Oktober 2022. Subvarian ini berasal dari genom Omicron yang dikenal sebagai XBB.
Menurut peneliti WHO, Kraken muncul sebagai hasil mutasi panjang dua varian Omicron sebelumnya, BA.2.10.1 dan BA.2.75. Subvarian Omicron yang terkait erat ini bertukar gen ketika mereka menginfeksi orang yang sama pada waktu yang sama, lalu terbentuklah varian XBB.
Kemudian, varian XBB memperoleh mutasi yang membantu mereka menghindari antibodi pelindung yang diperoleh dari infeksi Covid-19 sebelumnya dan melalui vaksinasi. Kendati demikian, XBB secara bersamaan kehilangan sebagian dari kemampuannya untuk mengikat erat ke sel.
Namun demikian, saat virus XBB menyebar, mereka mendapatkan mutasi baru yakni XBB.1.5 alias Kraken yang dilaporkan para peneliti pada 5 Januari di database pracetak bioRxiv . Kraken menyimpan mutasi yang disebut F486P, yang memulihkan kemampuan virus untuk mengunci sel dengan erat.
2. Subvarian Omicron Paling Menular
Bukti menunjukkan bahwa XBB.1.5 adalah turunan omicron yang paling menular yang belum terdeteksi sebelumnya. Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan di AS, Kraken mendominasi subvarian Omicron yang beredar.
Pada awal Desember, Kraken menyumbang sekitar 2 persen dari semua kasus Covid-19 di AS. Menurut laporan STAT, angka itu melonjak menjadi 40 persen pada minggu terakhir Desember.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memproyeksikan, varian XBB.1.5 ini menyumbang lebih dari 27 persen kasus Covid-19 di AS pada minggu pertama 2023. Di AS timur laut, tempat XBB.1.5 pertama kali terdeteksi, subvarian ini menyumbang lebih dari 70 persen kasus baru.
3. Bisa Diatasi Vaksin Bivalen
Kraken memang kebal terhadap antibodi dari infeksi alami maupun vaksin Covid-19 yang beredar di masyarakat saat ini. Kendati demikian, data awal menunjukkan vaksin bivalen buatan Modern dan Pfizer yang paling ampuh melawan virus XBB.
"Studi laboratorium menunjukkan bahwa vaksin bivalen masih efektif dalam melindungi dari penyakit parah, meski mungkin tidak sebanyak melawan infeksi," ungkap Profesor Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Andy Pekosz.
Dia menjelaskan, XBB.1.5 berasal dari varian Omicron BA.2, sementara vaksin bivalen saat ini dikembangkan untuk varian BA.5 yang telah terbukti menghasilkan antibodi yang mengenali BA.2. "Booster selalu bermanfaat," tambah Kristian Andersen, profesor di Departemen Imunologi dan Mikrobiologi yang melacak varian virus corona di Scripps Research Institute.
Sementara itu, CDC melaporkan, Palxovid, pil antivirus oral yang digunakan untuk mengobati Covid-19, juga efektif mengobati infeksi dengan XBB.1.5 atau Kraken. Akan tetapi, pil tersebut mungkin tidak diresepkan untuk semua pasien Covid-19, karena tidak kompatibel dengan obat-obatan tertentu.
Baca juga: Ternyata Subvarian Omicron Ini yang Bikin Kasus Covid-19 Naik Lagi
Editor: M Rochmad Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.