Legenda Gitaris Rock Jeff Beck Meninggal Diserang Meningitis Bakteri, Cek Gejala & Risikonya!
12 January 2023 |
12:12 WIB
Salah satu gitaris yang berpengaruh dalam sejarah musik rock, Jeff Beck meninggal dunia. Pria yang terkenal lewat band Yadbirds itu diketahui menghembuskan napas terakhir pada usia 78 tahun di sebuah rumah sakit, dekat tempat tinggalnya di Riverhall, Inggris.
Salah seorang perwakilan, Melissa Dragich, mengatakan Beck meninggal pada Selasa (10/1/2023) karena terserang penyakit. “Tiba-tiba tertular meningitis bakteri. Keluarganya meminta privasi sementara mereka memproses kehilangan yang luar biasa ini," ujarnya dikutip dari The Guardian, Kamis (12/1/2023).
Mengutip Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi meningitis bakteri memang berakibat fatal karena bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam. Namun demikian, tidak sedikit orang yang sembuh dari penyakit ini.
Baca juga: Drummer Grup Band Legendaris Earth, Wind & Fire, Fred White Tutup Usia
“Mereka yang sembuh dapat mengalami cacat permanen, seperti kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar,” tulis CDC dikutip Hypeabis.id dalam laman resminya.
Infeksi meningitis disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, diantaranya yakni Streptococcus pneumoniae, Streptococcus Grup B, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Listeria monocytogenes, Escherichia coli. Ada pula meningitis bakteri yang kurang umum yang disebut meningitis TB karena infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Sementara itu, CDC menyebut bakteri ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Caranya pun berbeda-beda tergantung jenis bakteriny.
Contoh yang paling umum, bakteri Streptococcus Grup B dan E.coli ditularkan ibu kepada bayiny saat melahirkan. Cara penularan lainnya, bakteri H. influenzae, M. tuberculosis, dan S. pneumoniae disebarkan melalui batuk atau bersin.
Menurut CDC, bayi memang berisiko lebih tinggi terkena meningitis bakteri dibandingkan dengan orang dalam kelompok usia lainnya. Namun, orang dari segala usia dapat mengembangkan meningitis bakteri.
Risiko tinggi juga bisa dialami para wisatawan lho. Terutama yang bepergian ke daerah Afrika dan Mekkah selama musim kemarau. Mereka berisiko terkena meningokokus, yang disebabkan oleh N. meningitidis. Oleh karena itu, sebelum pergi haji, biasanya jemaah diwajibkan suntik vaksin meningitis.
Sementara itu, CDC menyampaikan, ketika terinfeksi, gejala seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku bisa tiba-tiba muncul. Gejala lainnya berupa mual, muntah, photophobia (mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya), dan kebingungan.
Baca juga: Mengenang Pele, Sepak Terjang Sang Legenda Peraih Tiga Gelar Piala Dunia
CDC meyampaikan sebagai besar orang pembawa bakteri ini tidak mengalami sakit, tetapi bisa menyebarkannya ke orang lain. Oleh karena itu, penting menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan. Sebagai pencegahan lainnya, CDC menyarankan untuk melakukan vaksinasi meningitis bakteri, tidak hanya ketika mau pergi haji saja.
Editor: Fajar Sidik
Salah seorang perwakilan, Melissa Dragich, mengatakan Beck meninggal pada Selasa (10/1/2023) karena terserang penyakit. “Tiba-tiba tertular meningitis bakteri. Keluarganya meminta privasi sementara mereka memproses kehilangan yang luar biasa ini," ujarnya dikutip dari The Guardian, Kamis (12/1/2023).
Mengutip Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi meningitis bakteri memang berakibat fatal karena bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam. Namun demikian, tidak sedikit orang yang sembuh dari penyakit ini.
Baca juga: Drummer Grup Band Legendaris Earth, Wind & Fire, Fred White Tutup Usia
“Mereka yang sembuh dapat mengalami cacat permanen, seperti kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar,” tulis CDC dikutip Hypeabis.id dalam laman resminya.
Infeksi meningitis disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, diantaranya yakni Streptococcus pneumoniae, Streptococcus Grup B, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Listeria monocytogenes, Escherichia coli. Ada pula meningitis bakteri yang kurang umum yang disebut meningitis TB karena infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Sementara itu, CDC menyebut bakteri ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Caranya pun berbeda-beda tergantung jenis bakteriny.
Contoh yang paling umum, bakteri Streptococcus Grup B dan E.coli ditularkan ibu kepada bayiny saat melahirkan. Cara penularan lainnya, bakteri H. influenzae, M. tuberculosis, dan S. pneumoniae disebarkan melalui batuk atau bersin.
Menurut CDC, bayi memang berisiko lebih tinggi terkena meningitis bakteri dibandingkan dengan orang dalam kelompok usia lainnya. Namun, orang dari segala usia dapat mengembangkan meningitis bakteri.
Risiko tinggi juga bisa dialami para wisatawan lho. Terutama yang bepergian ke daerah Afrika dan Mekkah selama musim kemarau. Mereka berisiko terkena meningokokus, yang disebabkan oleh N. meningitidis. Oleh karena itu, sebelum pergi haji, biasanya jemaah diwajibkan suntik vaksin meningitis.
Sementara itu, CDC menyampaikan, ketika terinfeksi, gejala seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku bisa tiba-tiba muncul. Gejala lainnya berupa mual, muntah, photophobia (mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya), dan kebingungan.
Baca juga: Mengenang Pele, Sepak Terjang Sang Legenda Peraih Tiga Gelar Piala Dunia
CDC meyampaikan sebagai besar orang pembawa bakteri ini tidak mengalami sakit, tetapi bisa menyebarkannya ke orang lain. Oleh karena itu, penting menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan. Sebagai pencegahan lainnya, CDC menyarankan untuk melakukan vaksinasi meningitis bakteri, tidak hanya ketika mau pergi haji saja.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.