Mengenang Pele, Sepak Terjang Sang Legenda Peraih Tiga Gelar Piala Dunia
30 December 2022 |
09:31 WIB
Kabar duka mengaliri dunia olahraga internasional. Salah satu legenda sepak bola dunia, Pele mengembuskan napas terakhir pada 29 Desember 2022. Pria yang terkenal dengan nomor punggung 10 tersebut meninggal pada usianya yang ke-82 tahun di Rumah Sakit Israelita Albert Einstein, Sao Paolo, Brasil.
Pele meninggal karena kanker yang sudah dideritanya lebih dari 1 tahun. Penyakitnya semakin parah dalam sebulan terakhir sehingga dia harus dirawat intensif di rumah sakit. Dilansir dai situs FIFA, dia juga sempat menderita infeksi saluran pernafasan dan tumor di bagian usus besar kanan. Pihak medis memutuskan untuk harus segera mengambil tindakan operasi karena penyakit yang dideritanya tersebut. Setelah operasi, Pele cukup sering keluar masuk rumah sakit untuk menjalani kemoterapi.
Semasa kecil, pria dengan nama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini hidup di daerah padat penduduk di Minas Gerais, Brasil. Di sana, Pele memiliki kehidupan yang terbilang sangat sederhana. Kehidupan keluarga yang terbilang serba kekurangan membuat Pele memutar otak. Dia memiliki tekad yang kuat untuk keluar dari kepungan kemiskinan yang mendera keluarganya. Tidak ada kata gengsi di kamus kehidupan Pele. Dia rela menjadi penjaga sebuah kedai minuman demi sesuap nasi.
Pele kerap mengisi waktu luangnya dengan bermain bola sebagai hobinya. Berbekal hobinya tersebut, banyak orang yang melirik potensi besarnya di dunia sepak bola. Akhirnya, Pele memutuskan untuk mengikuti seleksi pesepakbola bersama klub yang menghantarkan namanya hingga melegenda.
FIFA pun menganggap Pele merupakan pemain Piala Dunia yang paling berprestasi sepanjang sejarah Piala Dunia. Bagaimana tidak, dia menjadi pemain Brasil yang memenangkan lebih banyak Piala Dunia dalam sejarah FIFA dengan tiga gelar yang mengutip namanya.
Dia memiliki peran penting dalam Piala Dunia pertama Brasil pada 1958. Di pertandingan final, dia berhasil melesatkan dua gol ke gawang Swedia sehingga Brasil menang dengan skor 5-2. Selama Piala Dunia 1958 berlangsung, dia mencatat enam gol. Kemenangan Piala Dunia kedua Brasil terjadi pada 1962 di Chili.
Brasil mampu mempertahankan gelar juaranya lewat kaki Pele dengan satu gol di usianya yang baru menginjak 21 tahun. Setelah menyetak satu gol, dia mengalami cedera otot paha yang membuatnya harus menyaksikan Brasil merebut trofi dari pinggir lapangan.
Karier Pele semakin memuncak saat menjadi kapten Brasil di Piala Dunia 1970 yang berlangsung di Meksiko. Dia sukses mencetak empat gol yang sangat berarti bagi gelar juara pertama untuk ketiga kalinya yang diraih Brasil saat melawan skuad Italia. Pele membuktikan kemampuannya dengan memenangkan tujuh pertandingan secara berturut-turut dalam Piala Dunia.
Sama layaknya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Pele juga kerap kali dibanding-bandingkan dengan legenda lainnya yaitu Maradona. Mereka banyak berbagi prestasi di dunia sepak bola pada masanya. Keduanya sulit untuk ditandingi. Maradona bersinar untuk Argentina, dan Pele bersinar untuk Brasil. Namun keberhasilan Pele dalam kancah Piala Dunia dalam tiga gelar tidak bisa dibohongi.
Di luar Piala Dunia, Pele dikenal sebagai pemain yang banyak menghabiskan waktunya bersama klub kecil. Dia banyak bermain untuk klub Santos yang membawa namanya meroket sejak awal karier. Kemudian dia juga sempat merumput untuk New York Cosmos di tahun 1975.
Keputusan Pele tidak mengikuti tren pesepakbola yang berpindah ke klub besar Eropa ini pun banyak dipertanyakan. Apalagi, dia memiliki potensi yang mumpuni untuk dilirik banyak klub besar dunia. Hingga akhirnya pada 1 Oktober 1977, Pele memutuskan untuk gantung sepatu. Dia mengakhiri kariernya dengan gemilang mencatat 12 gol sepanjang Piala Dunia. Selamat jalan, Pele.
Baca juga: Rekam Jejak Rekor Messi Lengkapi Status GOAT Usai Juara Piala Dunia 2022
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pele meninggal karena kanker yang sudah dideritanya lebih dari 1 tahun. Penyakitnya semakin parah dalam sebulan terakhir sehingga dia harus dirawat intensif di rumah sakit. Dilansir dai situs FIFA, dia juga sempat menderita infeksi saluran pernafasan dan tumor di bagian usus besar kanan. Pihak medis memutuskan untuk harus segera mengambil tindakan operasi karena penyakit yang dideritanya tersebut. Setelah operasi, Pele cukup sering keluar masuk rumah sakit untuk menjalani kemoterapi.
Semasa kecil, pria dengan nama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini hidup di daerah padat penduduk di Minas Gerais, Brasil. Di sana, Pele memiliki kehidupan yang terbilang sangat sederhana. Kehidupan keluarga yang terbilang serba kekurangan membuat Pele memutar otak. Dia memiliki tekad yang kuat untuk keluar dari kepungan kemiskinan yang mendera keluarganya. Tidak ada kata gengsi di kamus kehidupan Pele. Dia rela menjadi penjaga sebuah kedai minuman demi sesuap nasi.
Pele kerap mengisi waktu luangnya dengan bermain bola sebagai hobinya. Berbekal hobinya tersebut, banyak orang yang melirik potensi besarnya di dunia sepak bola. Akhirnya, Pele memutuskan untuk mengikuti seleksi pesepakbola bersama klub yang menghantarkan namanya hingga melegenda.
Karier Sepak Bola
Pada 1956, dia bergabung dengan klub Santos di usia yang baru menginjak 16 tahun. Benar saja, kaki emas Pele mendapat banyak pujian saat merumput bersama Santos.Kariernya terbilang sangat cemerlang di dunia sepak bola tahun 60-an. Satu tahun setelahnya, dia langsung dipanggil untuk membela timnas sepak bola negaranya, Brasil.FIFA pun menganggap Pele merupakan pemain Piala Dunia yang paling berprestasi sepanjang sejarah Piala Dunia. Bagaimana tidak, dia menjadi pemain Brasil yang memenangkan lebih banyak Piala Dunia dalam sejarah FIFA dengan tiga gelar yang mengutip namanya.
Dia memiliki peran penting dalam Piala Dunia pertama Brasil pada 1958. Di pertandingan final, dia berhasil melesatkan dua gol ke gawang Swedia sehingga Brasil menang dengan skor 5-2. Selama Piala Dunia 1958 berlangsung, dia mencatat enam gol. Kemenangan Piala Dunia kedua Brasil terjadi pada 1962 di Chili.
Brasil mampu mempertahankan gelar juaranya lewat kaki Pele dengan satu gol di usianya yang baru menginjak 21 tahun. Setelah menyetak satu gol, dia mengalami cedera otot paha yang membuatnya harus menyaksikan Brasil merebut trofi dari pinggir lapangan.
Karier Pele semakin memuncak saat menjadi kapten Brasil di Piala Dunia 1970 yang berlangsung di Meksiko. Dia sukses mencetak empat gol yang sangat berarti bagi gelar juara pertama untuk ketiga kalinya yang diraih Brasil saat melawan skuad Italia. Pele membuktikan kemampuannya dengan memenangkan tujuh pertandingan secara berturut-turut dalam Piala Dunia.
Sama layaknya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Pele juga kerap kali dibanding-bandingkan dengan legenda lainnya yaitu Maradona. Mereka banyak berbagi prestasi di dunia sepak bola pada masanya. Keduanya sulit untuk ditandingi. Maradona bersinar untuk Argentina, dan Pele bersinar untuk Brasil. Namun keberhasilan Pele dalam kancah Piala Dunia dalam tiga gelar tidak bisa dibohongi.
Di luar Piala Dunia, Pele dikenal sebagai pemain yang banyak menghabiskan waktunya bersama klub kecil. Dia banyak bermain untuk klub Santos yang membawa namanya meroket sejak awal karier. Kemudian dia juga sempat merumput untuk New York Cosmos di tahun 1975.
Keputusan Pele tidak mengikuti tren pesepakbola yang berpindah ke klub besar Eropa ini pun banyak dipertanyakan. Apalagi, dia memiliki potensi yang mumpuni untuk dilirik banyak klub besar dunia. Hingga akhirnya pada 1 Oktober 1977, Pele memutuskan untuk gantung sepatu. Dia mengakhiri kariernya dengan gemilang mencatat 12 gol sepanjang Piala Dunia. Selamat jalan, Pele.
Baca juga: Rekam Jejak Rekor Messi Lengkapi Status GOAT Usai Juara Piala Dunia 2022
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.