Anak-anak Rentan Kena Meningitis, Begini Cara Mencegahnya
20 April 2024 |
11:00 WIB
Meningitis menjadi salah satu penyakit yang bisa berakibat fatal. Kondisi ini termasuk berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan fungsi saraf, kelemahan sistem imun, hingga kematian. Meskipun dapat menyasar semua usia, penyakit yang disebut sebagai peradangan selaput otak tersebut paling rentan terjadi pada bayi dan anak.
Para orang tua tentu tidak mau anaknya terkena meningitis. Oleh karena itu, sangat penting melakukan pencegahan hingga deteksi dini. Menurut Dokter Spesialis Anak Eka Hospital Permata Hijau Nirmalia Husin, pengenalan dini dari gejala meningitis dapat menurukan risiko kematian dan mengurangi komplikasi berat jangka panjang karena mendapat penanganan segera.
Baca juga: Kenali Gejala & 6 Penyebab Meningitis atau Radang Selaput Otak
Bicara penyebab, meningitis dapat disebabkan oleh virus dan juga bakteri. Dalam kasus yang langka, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur.
Umumnya, virus atau bakteri penyebab meningitis tidak langsung menyerang selaput otak tapi bermula dari bagian tubuh lain. Virus atau bakteri tersebut kemudian menyebar ke selaput otak lewat pembuluh darah dan menyebabkan peradangan.
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko infeksi virus atau bakteri berkembang menjadi meningitis adalah pada anak dengan sistem imun yang rendah. Penyebaran virus atau bakteri penyebab meningitis dapat terjadi melalui kontak langsung saat terkena percikan ludah atau sekret hidung saat bersin dan batuk, karena bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri.
"Bisa juga terjadi karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi," ujar Nirmalia, Jumat (19/8/2024).
Sejauh ini ada beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Untuk golongan virus penyebab meningitis diantaranya non polio enterovirus, virus campak, influenza, herpes simplex, dan west Nile virus. Virus-virus ini rawan menyebabkan meningitis pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir.
Pada golongan bakteri ada streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae type b (Hib), neisseria meningitidis, listeria monocytogenes, E. coli, dan klebsiella pneumoniae. "Sama seperti virus, bakteri-bakteri ini rentan menyebabkan meningitis pada anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir," ujar Nirmalia.
Lantas bagaimana cara mencegah meningitis pada anak? Nirmalia menyebut ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan.
Pertama, menjalankan kebiasaan hidup bersih. Contohnya mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan untuk anak, mencuci tangan anak sebelum makan atau sesudah keluar dari WC, terapkan etika batuk atau bersin
Kedua, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Bila ada anggota keluarga yang sakit, maka penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan dengan cara hindari berbagi barang pribadi, dan segera membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan. Selain itu, jika anak sedang sakit sebaiknya diistirahatkan di rumah untuk menghindari penularan ke anak lain.
Ketiga, vaksin. Pemberian vaksin merupakan cara mencegah meningitis pada anak yang cukup ampuh. Memberikan imunisasi campak, Hib, polio, dan pneumococcal juga dapat mencegah risiko meningitis virus dan bakteri tersebut.
Selain itu ada pula vaksin meningococcal conjugate vaccine (MenACWY) yang dapat melindungi anak dari infeksi virus meningococcus penyebab meningitis. Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 2-11 tahun. "Semakin dini usia anak ketika vaksin diberikan, semakin kecil ia terhindar dari risiko meningitis," tegas Nirmalia.
Meningitis dapat disembuhkan. Untuk kasus meningitis yang ringan, biasanya akan sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari. Namun untuk kasus infeksi yang berat, pasien perlu mendapatkan perawatan yang intensif dan membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama.
Nirmalia mengatakan sejauh ini belum ada jenis pengobatan khusus untuk mengatasi meningitis. Adapun pngobatan meningitis yang diakibatkan oleh virus melalui pemberian obat antivirus. Begitu juga untuk meningitis yang disebabkan bakteri akan ditangani dengan pemberian obat antibiotik.
Perlu diperhatikan, sekalipun penyakit ini dapat sembuh, meningitis bisa menyebabkan komplikasi seperti menurunnya imun, kejang, kehilangan kemampuan berkomunikasi, penurunan daya lihat, penurunan pendengaran, gangguan memori serta kelumpuhan anggota gerak. Oleh karena itu, mencegah terjadinya meningitis pada anak seperti dengan pemberian vaksin jauh lebih baik daripada pengobatan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Para orang tua tentu tidak mau anaknya terkena meningitis. Oleh karena itu, sangat penting melakukan pencegahan hingga deteksi dini. Menurut Dokter Spesialis Anak Eka Hospital Permata Hijau Nirmalia Husin, pengenalan dini dari gejala meningitis dapat menurukan risiko kematian dan mengurangi komplikasi berat jangka panjang karena mendapat penanganan segera.
Baca juga: Kenali Gejala & 6 Penyebab Meningitis atau Radang Selaput Otak
Bicara penyebab, meningitis dapat disebabkan oleh virus dan juga bakteri. Dalam kasus yang langka, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur.
Umumnya, virus atau bakteri penyebab meningitis tidak langsung menyerang selaput otak tapi bermula dari bagian tubuh lain. Virus atau bakteri tersebut kemudian menyebar ke selaput otak lewat pembuluh darah dan menyebabkan peradangan.
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko infeksi virus atau bakteri berkembang menjadi meningitis adalah pada anak dengan sistem imun yang rendah. Penyebaran virus atau bakteri penyebab meningitis dapat terjadi melalui kontak langsung saat terkena percikan ludah atau sekret hidung saat bersin dan batuk, karena bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri.
"Bisa juga terjadi karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi," ujar Nirmalia, Jumat (19/8/2024).
Sejauh ini ada beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Untuk golongan virus penyebab meningitis diantaranya non polio enterovirus, virus campak, influenza, herpes simplex, dan west Nile virus. Virus-virus ini rawan menyebabkan meningitis pada anak-anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir.
Pada golongan bakteri ada streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae type b (Hib), neisseria meningitidis, listeria monocytogenes, E. coli, dan klebsiella pneumoniae. "Sama seperti virus, bakteri-bakteri ini rentan menyebabkan meningitis pada anak usia di bawah 5 tahun dan bayi baru lahir," ujar Nirmalia.
Lantas bagaimana cara mencegah meningitis pada anak? Nirmalia menyebut ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan.
Pertama, menjalankan kebiasaan hidup bersih. Contohnya mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan untuk anak, mencuci tangan anak sebelum makan atau sesudah keluar dari WC, terapkan etika batuk atau bersin
Kedua, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Bila ada anggota keluarga yang sakit, maka penting untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan dengan cara hindari berbagi barang pribadi, dan segera membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan. Selain itu, jika anak sedang sakit sebaiknya diistirahatkan di rumah untuk menghindari penularan ke anak lain.
Ketiga, vaksin. Pemberian vaksin merupakan cara mencegah meningitis pada anak yang cukup ampuh. Memberikan imunisasi campak, Hib, polio, dan pneumococcal juga dapat mencegah risiko meningitis virus dan bakteri tersebut.
Selain itu ada pula vaksin meningococcal conjugate vaccine (MenACWY) yang dapat melindungi anak dari infeksi virus meningococcus penyebab meningitis. Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 2-11 tahun. "Semakin dini usia anak ketika vaksin diberikan, semakin kecil ia terhindar dari risiko meningitis," tegas Nirmalia.
Penyembuhan Meningitis
Meningitis dapat disembuhkan. Untuk kasus meningitis yang ringan, biasanya akan sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari. Namun untuk kasus infeksi yang berat, pasien perlu mendapatkan perawatan yang intensif dan membutuhkan waktu pengobatan yang lebih lama.Nirmalia mengatakan sejauh ini belum ada jenis pengobatan khusus untuk mengatasi meningitis. Adapun pngobatan meningitis yang diakibatkan oleh virus melalui pemberian obat antivirus. Begitu juga untuk meningitis yang disebabkan bakteri akan ditangani dengan pemberian obat antibiotik.
Perlu diperhatikan, sekalipun penyakit ini dapat sembuh, meningitis bisa menyebabkan komplikasi seperti menurunnya imun, kejang, kehilangan kemampuan berkomunikasi, penurunan daya lihat, penurunan pendengaran, gangguan memori serta kelumpuhan anggota gerak. Oleh karena itu, mencegah terjadinya meningitis pada anak seperti dengan pemberian vaksin jauh lebih baik daripada pengobatan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.