Mengenal Indeks Sinar Ultraviolet, Penting untuk Cegah Dampak Negatif pada Kulit
10 January 2023 |
13:00 WIB
Sinar ultraviolet (UV) menjadi momok bagi banyak orang lantaran memiliki efek yang tidak baik bagi kulit. Sinar UV tidak hanya berdampak dari dari sisi kesehatan tapi juga penampilan, karena bisa menyebabkan kita tampak lebih tua, lebih kusam, terlihat terbakar, dan gelap.
Sinar ultraviolet biasanya datang bersamaan dengan sinar matahari yang tidak mungkin dihindari oleh setiap orang. Tidak hanya itu, sinar matahari juga memiliki dampak yang baik bagi tubuh lantaran dapat memberikan vitamin D. Di satu sisi paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Di sisi lain kekurangan sinar matahari juga tidak baik.
Agar Genhype dapat mengambil manfaat baik dan terhindar dari dampak negatif sinar matahari, tidak ada salahnya jika kalian memahami sinar ultraviolet dan langkah-langkah yang perlu diambil.
Baca juga: Paparan Sinar Ultraviolet di Jakarta Tinggi, Masih Amankah Berjemur Pagi Hari?
Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sinar ultraviolet adalah bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari di pita gelombang 100–400 nanometer (nm). Sinar ultraviolet yang berada di rentang pita gelombang itu terbagi menjadi UV A, UV B, dan UV C.
Adapun perinciannya adalah UV A berada di pita gelombang 315–400 nm; UV B di 280–325 nm; dan UV C di 100-280 nm. Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C aka tertahan di lapisan ozon dan 90 persen UV B akan diserap oleh ozon, uap air, dan gas lainnya yang ada di atmosfer. Sementara itu, sebagian UV A dapat mencapai permukaan bumi.
“Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A (90 – 99 persen) dengan sedikit UV B (kurang dari 10 persen),” demikian tertulis dalam laman BMKG.
Ada banyak faktor yang membuat sinar UV mencapai bumi, seperti sudut datang sinar matahari, posisi lintang tempat, tutupan awan, ketinggian suatu tempat, kondisi lapisan ozon, dan sebagainya. Untuk mengetahui tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan, Genhype dapat melihat indeks UV. Kalian bisa memantau tingkat sinar UV yang berbahaya dan tidak melalui indeks ini:
Indeks UV ini berarti tingkat paparan radiasi sinar UV dalam kategori risiko bahaya rendah. BMKG pun menghimbau agar kalian menggunakan kacamata hitam pada hari yang cerah dan menggunakan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ bagi kulit sensitif. Meskipun begitu, permukaan yang cerah, seperti pasir, air dan salju akan meningkatkan paparan sinar ultraviolet.
BMKG menghimbau agar kalian tetap di tempat teduh saat matahari terik siang hari; mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV pada saat berada di luar ruangan; oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat.
Baca juga: Ini Manfaat & Tip Berjemur pada Pagi Hari Agar Kulit Sehat Maksimal
Sinar ultraviolet biasanya datang bersamaan dengan sinar matahari yang tidak mungkin dihindari oleh setiap orang. Tidak hanya itu, sinar matahari juga memiliki dampak yang baik bagi tubuh lantaran dapat memberikan vitamin D. Di satu sisi paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Di sisi lain kekurangan sinar matahari juga tidak baik.
Agar Genhype dapat mengambil manfaat baik dan terhindar dari dampak negatif sinar matahari, tidak ada salahnya jika kalian memahami sinar ultraviolet dan langkah-langkah yang perlu diambil.
Baca juga: Paparan Sinar Ultraviolet di Jakarta Tinggi, Masih Amankah Berjemur Pagi Hari?
Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sinar ultraviolet adalah bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari di pita gelombang 100–400 nanometer (nm). Sinar ultraviolet yang berada di rentang pita gelombang itu terbagi menjadi UV A, UV B, dan UV C.
Adapun perinciannya adalah UV A berada di pita gelombang 315–400 nm; UV B di 280–325 nm; dan UV C di 100-280 nm. Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C aka tertahan di lapisan ozon dan 90 persen UV B akan diserap oleh ozon, uap air, dan gas lainnya yang ada di atmosfer. Sementara itu, sebagian UV A dapat mencapai permukaan bumi.
“Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A (90 – 99 persen) dengan sedikit UV B (kurang dari 10 persen),” demikian tertulis dalam laman BMKG.
(Sumber gambar: BMKG)
Indeks UV: 0–2
Indeks UV ini berarti tingkat paparan radiasi sinar UV dalam kategori risiko bahaya rendah. BMKG pun menghimbau agar kalian menggunakan kacamata hitam pada hari yang cerah dan menggunakan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ bagi kulit sensitif. Meskipun begitu, permukaan yang cerah, seperti pasir, air dan salju akan meningkatkan paparan sinar ultraviolet. Indeks UV: 3–5
Indeks sinar ultraviolet dari 3 sampai 5 menandakan bahwa tingkat sinar UV masuk dalam kategori moderat dengan risiko bahaya sedang. Pada tingkat ini, sinar UV memiliki tingkat bahaya sedang bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung.BMKG menghimbau agar kalian tetap di tempat teduh saat matahari terik siang hari; mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV pada saat berada di luar ruangan; oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat.
Baca juga: Ini Manfaat & Tip Berjemur pada Pagi Hari Agar Kulit Sehat Maksimal
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.