Transformasi Digital Bantu UMKM Naik Kelas, Begini Caranya
07 January 2023 |
06:00 WIB
1
Like
Like
Like
Perkembangan teknologi digital yang kian masif harus dapat segera dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah untuk dapat naik kelas atau scale up. Namun sayangnya, tidak semua pelaku UMKM memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni.
Padahal jika peluang ini dapat dimanfaatkan maka pertumbuhan UMKM dipastikan dapat meningkat yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi Kemenkominfo baru-baru ini telah memproyeksikan ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh mencapai nilai valuasi sebesar Rp 4.531 Triliun pada 2030 mendatang atau sekitar 42?ri nilai ekonomi digital ASEAN.
M.Rizki Fahrurrozi CEO & Founder Boleh Dicoba Digital mengatakan dengan adanya internet dan ekosistemnya yaitu sosial media dan digital marketing, UMKM dimana pun berada akan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar sekalipun.
Baca juga: 6 Kunci Sukses Transformasi Digital lewat Cloud Smart
"Ini baru dari sebagian kecil peluang untuk mengembangkan bisnis yang dapat dilakukan dari internet. Dan hal ini juga telah menjadi salah satu cara internet mendemokratisasi market," ujarnya.
Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia mencatat bahwa saat ini Indonesia memiliki lebih dari 65 juta UMKM. Dari total tersebut, sebagian besar UMKM masih didominasi oleh usaha mikro yakni sebanyak 98,6 persen. Klasifikasi usaha mikro adalah bisnis yang memiliki omset sebesar kurang dari Rp300 juta per tahunnya, omset usaha kecil minimal Rp2,5 miliar per tahun dan menengah sebesar Rp50 miliar per tahun.
"Bisa dibayangkan, jika kita bisa mengakselerasi persentase jumlah usaha mikro turun di bawah 90 persen, sementara usaha kecil, menengah, dan besar secara persentase meningkat, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia," tuturnya.
Untuk membantu pelaku UMKM melakukan transformasi digital dibutuhkan adanya talenta digital atau membekali para pelaku UMKM Indonesia dengan kemampuan digital marketing yang mendalam. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Pak Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan minimal 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan.
Transformasi digital pelaku umkm juga dapat dilakukan melalui implementasi cloud computing sehingga bisnis menjadi lebih lincah serta adaptif mengantisipasi perkembangan teknologi dan tantangan masa depan sekaligus dapat mengurangi business cost.
Rian A. Sagara, Industry Business Architect SAP Indonesia mengatakan transformasi digital penting dilakukan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka agar bisa beradaptasi dan berinovasi secara cepat terhadap perkembangan teknologi.
Secara sederhana, cloud computing adalah memindahkan komputasi lokal (on-premise) ke internet (cloud) yang dilakukan antara antara pelaku bisnis, sebagai cloud consumer, dan perusahaan teknologi, sebagai cloud provider.
“Banyak manfaat yang ditawarkan cloud computing, seperti akses data yang cepat, meningkatkan kolaborasi, dan penghematan biaya operasional,” jelasnya.
Sebenarnya, cloud computing bukan hal baru di dunia bisnis, kehadirannya sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu. Kini, semakin menjadi sorotan disebabkan bertambahnya strategi marketing yang didorong data dan meningkatnya pekerjaan bersifat remote (jarak jauh).
Teknologi cloud ini awalnya hanya tersedia bagia perusahaan dengan skala besar tetapi saat ini sudah dapat diimplementasikan bagi para pelaku usaha berskala UMKM. Cloud akan membantu perusahaan dalam skala apapun untuk mempercepat transformasi digital dengan mengintegrasikan data dan proses bisnis yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
Ada banyak manfaat dalam proses implementasi teknologi cloud bagi UKM, seperti meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien, menumbuhkan kolaborasi antar tim, serta memberi keamanan dan transparansi data. “Dengan proses lebih efisien, bisnis akan menjadi lebih cerdas dan sustainable,” ujarnya.
Tersimpannya data di cloud akan membuat seluruh dokumen tetap aman ketika terjadi bencana atau hal-hal di luar dugaan. Hal ini juga memungkinkan karyawan bekerja secara jarak jauh, karena data dapat diakses dari mana dan kapan saja.
Dengan menggunakan cloud computing, sumber daya bisa dialokasikan ke kebutuhan lain agar efisiensi operasional semakin meningkat serta perusahaan, termasuk UMKM bisa lebih pada fokus bisnis mereka.
Baca juga: Pengamat Sebut Masih Banyak Tantangan UMKM Go Digital
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Padahal jika peluang ini dapat dimanfaatkan maka pertumbuhan UMKM dipastikan dapat meningkat yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi Kemenkominfo baru-baru ini telah memproyeksikan ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh mencapai nilai valuasi sebesar Rp 4.531 Triliun pada 2030 mendatang atau sekitar 42?ri nilai ekonomi digital ASEAN.
M.Rizki Fahrurrozi CEO & Founder Boleh Dicoba Digital mengatakan dengan adanya internet dan ekosistemnya yaitu sosial media dan digital marketing, UMKM dimana pun berada akan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar sekalipun.
Baca juga: 6 Kunci Sukses Transformasi Digital lewat Cloud Smart
"Ini baru dari sebagian kecil peluang untuk mengembangkan bisnis yang dapat dilakukan dari internet. Dan hal ini juga telah menjadi salah satu cara internet mendemokratisasi market," ujarnya.
Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia mencatat bahwa saat ini Indonesia memiliki lebih dari 65 juta UMKM. Dari total tersebut, sebagian besar UMKM masih didominasi oleh usaha mikro yakni sebanyak 98,6 persen. Klasifikasi usaha mikro adalah bisnis yang memiliki omset sebesar kurang dari Rp300 juta per tahunnya, omset usaha kecil minimal Rp2,5 miliar per tahun dan menengah sebesar Rp50 miliar per tahun.
"Bisa dibayangkan, jika kita bisa mengakselerasi persentase jumlah usaha mikro turun di bawah 90 persen, sementara usaha kecil, menengah, dan besar secara persentase meningkat, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia," tuturnya.
Untuk membantu pelaku UMKM melakukan transformasi digital dibutuhkan adanya talenta digital atau membekali para pelaku UMKM Indonesia dengan kemampuan digital marketing yang mendalam. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Pak Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan minimal 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan.
Transformasi digital pelaku umkm juga dapat dilakukan melalui implementasi cloud computing sehingga bisnis menjadi lebih lincah serta adaptif mengantisipasi perkembangan teknologi dan tantangan masa depan sekaligus dapat mengurangi business cost.
Rian A. Sagara, Industry Business Architect SAP Indonesia mengatakan transformasi digital penting dilakukan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka agar bisa beradaptasi dan berinovasi secara cepat terhadap perkembangan teknologi.
Secara sederhana, cloud computing adalah memindahkan komputasi lokal (on-premise) ke internet (cloud) yang dilakukan antara antara pelaku bisnis, sebagai cloud consumer, dan perusahaan teknologi, sebagai cloud provider.
“Banyak manfaat yang ditawarkan cloud computing, seperti akses data yang cepat, meningkatkan kolaborasi, dan penghematan biaya operasional,” jelasnya.
Sebenarnya, cloud computing bukan hal baru di dunia bisnis, kehadirannya sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu. Kini, semakin menjadi sorotan disebabkan bertambahnya strategi marketing yang didorong data dan meningkatnya pekerjaan bersifat remote (jarak jauh).
Teknologi cloud ini awalnya hanya tersedia bagia perusahaan dengan skala besar tetapi saat ini sudah dapat diimplementasikan bagi para pelaku usaha berskala UMKM. Cloud akan membantu perusahaan dalam skala apapun untuk mempercepat transformasi digital dengan mengintegrasikan data dan proses bisnis yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
Ada banyak manfaat dalam proses implementasi teknologi cloud bagi UKM, seperti meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien, menumbuhkan kolaborasi antar tim, serta memberi keamanan dan transparansi data. “Dengan proses lebih efisien, bisnis akan menjadi lebih cerdas dan sustainable,” ujarnya.
Tersimpannya data di cloud akan membuat seluruh dokumen tetap aman ketika terjadi bencana atau hal-hal di luar dugaan. Hal ini juga memungkinkan karyawan bekerja secara jarak jauh, karena data dapat diakses dari mana dan kapan saja.
Dengan menggunakan cloud computing, sumber daya bisa dialokasikan ke kebutuhan lain agar efisiensi operasional semakin meningkat serta perusahaan, termasuk UMKM bisa lebih pada fokus bisnis mereka.
Baca juga: Pengamat Sebut Masih Banyak Tantangan UMKM Go Digital
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.