Begini Rahasia Memilih Bisnis Franchise Makanan, Biar Cepat Balik Modal & Untung

Jika ingin terjun ke bisnis kuliner, memilih model franchise atau kemitraan bisa jadi pilihan yang menarik. Model bisnis ini terbilang lebih mudah dijalankan, terutama bagi pemula. Pebisnis hanya membeli hak lisensi, kemudian mulai menjalankan bisnis sesuai dengan standar operasional (SOP) dari franchisor atau pemilik franchise.

Vice Chairman Permanent Committee Franchising, Licensing, dan Networking Marketing Kadin Indonesia, Levita G Supit, mengatakan franchise kuliner belakangan mulai menarik perhatian para calon pebisnis baru. Sejalan dengan makin diperlonggarnya aturan mobilitas, bisnis waralaba juga makin berkembang.

Geliat tersebut makin terasa, terutama oleh franchisor yang menawarkan nilai investasi tidak terlalu besar. Lantaran modalnya yang terbilang ramah kantong, franchisee (pembeli lisensi franchise) pun banyak yang tertarik mencobanya. Selain itu, makanan merupakan hal yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sudah tentu waralaba ini memiliki perputaran bisnis yang baik.

Namun, memilih bisnis franchise bukan perkara mudah. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar bisnis yang dijalankan bisa cepat balik modal bahkan jadi menguntungkan. Lantas apa saja tips memilih bisnis franchise? Simak ulasan berikut ini. 

Baca juga: Cocok Buat Pemula, Simak Tip Bikin Bisnis Franchise Jadi Cuan
 

1. Terbukti Sukses

Pertimbangan pertama dalam memilih bisnis waralaba makanan adalah yang benar-benar terbukti sukses. Lihat baik-baik latar belakang bisnis franchise yang akan dipilih. Sebab, ada oknum yang mengeklaim bahwa bisnisnya sudah layak diterapkan menggunakan model bisnis kemitraan. 

Akan tetapi, setelah diselediki ternyata belum bisa disebut demikian. Sebuah bisnis bisa menjalani skema franchise jika sudah berdiri 5 tahun dan sudah balik modal, bahkan menguntungkan. “Lihat sudah berapa lama bisnis berdiri. Waktu itu bisa membuktikan (kesuksesan, red). Bisnis yang sudah bertahan lebih dari 3 tahun umumnya sudah mendapatkan apresiasi dari masyarakat,” ujar Levita kepada Hypeabis.id.

2. Lihat Produk

Produk adalah senjata di dunia franchise. Produk yang baik tentu akan mendapat respons yang baik pula oleh masyarakat. Produk yang akan dijual juga sebaiknya masih relevan dalam waktu yang panjang. Artinya, jangan membeli produk yang trennya sudah menurun. Bagi pebisnis, tentu akan lebih menguntungkan menjual produk yang masih diminati masyarakat.
 

3. Lihat Franchisor

Franchisor atau pemilik bisnis waralaba juga mesti masuk dalam pertimbangan. Pastikan visi dan misi kalian sama dengan pemilik usahanya. Jangan sampai di tengah jalan ada hal-hal yang tidak selaras dan membuat kerja sama jadi berantakan. Bukannya untung malah jadi buntung. 

Selain itu, pastikan franchisor juga tipe yang bertanggung jawab dan mau diajak kerja sama. Sebab, membeli bisnis franchise itu tidak semuanya sekali putus. Dalam artian, ke depan franchisee (pembeli franchise) akan terus menerus menjalin hubungan dengan franchisor.
 

4. Inovasi

Pilihlah produk waralaba yang bisa berinovasi dan mengandalkan kreativitas. Sebab, dengan cara itu, bisnis franchise bisa bertahan lebih lama. inovasi produk bisa meningkatkan ketertarikan masyarakat sehingga akhirnya mereka mau membelinya. Jika peminatnya sudah banyak, franchise yang dijalankan bisa lebih cepat memperoleh keuntungan.

Inovasi dalam produk makanan tidak selalu harus hal besar. Saat mulai banyak franchise menjual menu ayam, sebaiknya pilihlah franchise yang menawarkan menu serupa tetapi versi lebih unik. Misalnya, ialah dengan menjual menu ayam tulang lunak. Masih menjual produk yang sama, tetapi ada pembeda yang bisa menarik perhatian konsumen. 

Baca juga: Enggak Perlu Modal Besar, Ini 5 Franchise Jajanan Kekinian yang Cuan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah