Ilustrasi pekerjaan arsitek (Sumber gambar: Unsplash/Evgeniy Surzhan)

Hypereport: Berbagi Ruang antara AI, Arsitek, dan Desainer Interior

01 January 2023   |   06:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Hadirnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam beberapa dekade terakhir cukup membantu pekerjaan manusia dari segala bidang. Beberapa pekerjaan yang dulu rumit kini dengan mudah diselesaikan, berkat bantuan cabang ilmu komputer yang bisa mengumpulkan dan mengolah berbagai data menjadi informasi ini.
 
Dua bidang pekerjaan yang turut terbantu hadirnya AI ini adalah interior dan arsitektur. Para arsitek dan interior tak menutup diri dengan perkembangan teknologi ini. Sebaliknya, mereka memanfaatkan dengan baik inovasi tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan. 
 

Baca juga laporan terkait
1. Hype Report: Tantangan Seniman & Desainer pada Era AI, Akankah Posisi Mereka Tergantikan?
2. Hype Report: Menengok Potensi Teknologi AI di Industri Perfilman 
3. Hype Report: Menilik Tantangan Penulis di Tengah Kemajuan Teknologi AI
 
Arsitek Cosmas Damianus Gozali menilai kehadiran AI bukan menjadi ancaman, melainkan membantu para spesialis di bidang ini. Arsitektur atau desain interior merupakan pekerjaan yang bukan hanya mengandalkan imajinasi, tetapi juga berkaitan dengan kebiasaan, budaya, seni, agama, selera, estetika, hingga teknologi. 
 
Belum lagi pengaruh lingkungan seperti lokasi dan cuaca yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Semua problematika yang muncul dalam tahap perancangan tersebut menurut Cosmas tidak bisa dijawab seluruhnya oleh kecerdasan buatan ini. 
 
“AI bisa melakukan riset tapi manusia unpredictable. Human to human jadi solusi lebih baik, AI untuk percepat proses (desain arsitektur),” jelasnya saat dihubungi Hypeabis.id. 
 
Kemampuan berpikir manusia tetap menjadi penentu utama dalam merancang suatu bangunan. Namun para arsitek tidak bisa menutup mata dengan kemajuan teknologi ini. 
 
Menurut Cosmas, para arsitek harus memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses pengambilan keputusan atau mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. 
 
Terlebih kompleksitas arsitektur semakin tinggi dan tuntutan untuk menyelesaikan suatu rancangan juga semakin cepat. Oleh karena itu, AI bisa membantu untuk menyimpan berbagai macam data, sehingga kompleksitas yang ada bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat. 
 
“Sekarang basic-basic riset mungkin 40 persen ada di database,” sebut lulusan arsitektur di Technische Universitat Wien, Vienna, Austria itu. 
 
Bicara soal desain interior, Ary Juwono berpendapat seorang desainer interior profesional harus melalui banyak tahapan, antara lain, menjunjung tinggi komitmen, punya integritas, wawasan selera yang luas, pengetahuan teknis yang optimal. Dengan demikian, kehadiran AI sama sekali tidak mengancam profesi mereka. 
 
Tidak dipungkiri, saat ini banyak aplikasi yang membantu masyarakat merancang interior idaman di rumah mereka. Namun, kecerdasan buatan yang ada saat ini pun hanya memberi gambaran yang lebih banyak mengarah ke inspirasi. Sementara jasa interior memberikan konsultasi mana yang cocok dan mana yang kurang cocok sampai ke bagian detail sesuai kebutuhan klien
 
 “Tidak mudah menerapkan AI untuk personal project karena fungsi desainer di sini justru memberi gambaran hasil desain yang pas dan proporsional untuk kliennya,” kata Ary. 
 
Kendati demikian, AI menurutnya menjadi salah satu cara industri interior desain memberi wawasan tentang apa saja yang termasuk di dalamnya kepada masyarakat awam. Oleh karena sifatnya visual, ini memudahkan calon klien yang masih awam terhadap gambar, bisa mengerti konsep yang ditawarkan para desain interior. 
 
“Mungkin tantangannya justru kita sebagai desainer harus bisa mengoperasikan komputer untuk mempelajari sistem yang ada dalam AI tersebut,” tegasnya. 
 
Sementara itu, CEO & Co-Founder Dekoruma Dimas Harry Priawan mengatakan, pihaknya memiliki Thudio, perangkat lunak atau software tambahan SketchUp, desain grafis pemodelan 3D ini membantu merancang bangunan dan interior. 
 
“Thudio softwer yang kita buat untuk bantu interior desain rumah jauh lebih mudah. Ini karya anak bangsa yang dirilis akhir tahun lalu,” ujarnya saat ditemui Hypeabis.id di bilangan Jakarta, beberapa waktu lalu. 
 
Pendiri bisnis home and living tersebut menyampaikan Thudio bisa digunakan semua desainer dan arsitek, bukan hanya yang berasal dari Dekoruma. Saat ini tercatat ada lebih 20.000 user yang aktif menggunakan platform ini. 
 
Dia mengklaim Thudio menjadi satu-satunya aplikasi desain interior yang lengkap di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Keunggulan yang dimiliki seperti proses desain yang cepat, 3D model dalam ukuran file ringan, manajemen proyek, hingga penetapan harga. 
 
Dimas menyampaikan pihaknya pun sudah bekerja sama dengan lebih dari 50 universitas yang memudahkan para mahasiswa belajar menjadi arsitek hingga mengembangkan bisnis profesi ini. “Kita bantu desainer dan arsitek membuat pekerjaan desain yang awalnya rumit, sering banyak salah, sering dikomplain klien, jauh lebih enak,” tuturnya.
 

Prediksi Pasar Arsitektur dan Interior

 Di sisi lain, Cosmas menyebut pasar arsitektur di Indonesia pada 2023 didominasi kesadaran budaya dan lokalitas yang semakin tinggi. Covid-19 telah memaksa para arsitek hingga desain interior untuk berinovasi dengan memanfaatkan material lokal karena terbatasnya akses pengiriman barang baku dari luar negeri. 
 
Inovasi pun berkembang dengan menciptakan produk yang memiliki ketahanan tinggi lantaran mayoritas material lokal sedikit rapuh atau tidak tahan lama. Kembali lagi, inovasi ini dibantu dengan kehadiran AI. “Kita berusaha memakai material lokal. Ada pola yang bisa dilakukan dari hasil riset yang disimpan dalam bentuk data di AI,” katanya. 
 
Sementara dari segi interior, Ary menyampaikan hunian pada 2023 mengarah playfull (ceria) dengan spirit personal style yang kuat. Hal ini terlihat dari banyaknya artikel interior desain di media cetak internasional yang mengulas dan menampilkan hunian bergaya modern maupun klasik tetapi memiliki unsur bermain dari segi warna dan bentuk furniturnya.
 
“Interior 2023 juga mengedepankan selera pribadi penghuninya dengan mengkombinasikan antara tatanan furniture yang digabung dengan benda-benda koleksi pribadi seperti benda seni patung, lukisan, dan lainnya,” ucapnya. 

Baca juga: Tren Arsitektur & Desain Interior 2022, Gaya Berkelanjutan Jadi Idaman

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Mengintip Keistimewaan 5 Desa Wisata Terbaik Asal Asia

BERIKUTNYA

Ciputra Artpreneur Siapkan Sejumlah Acara Seni Pertunjukan pada 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: