Ilustrasi Ken Dedes (sumber gambar : artpreneur / instagram)

Ciputra Artpreneur Siapkan Sejumlah Acara Seni Pertunjukan pada 2023

31 December 2022   |   21:11 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Antusiasme masyarakat untuk menyaksikan acara seni pertunjukan secara langsung sepanjang tahun 2022 terbilang sangat tinggi, hal ini diyakini akan terus berlanjut hingga 2023 mendatang .Terdapat sejumlah lokasi yang sering kali dijadikan sebagai tempat pementasan seni dan teater kelas internasional.

Salah satunya adalah Ciputra Artpreneur yang memiliki Theater berstandar internasional dengan kapasitas 1.157 kursi, dan Multi-Function Hall yang dapat mengakomodir tamu hingga 2.000 orang. Beberapa pertunjukan pernah digelar di tempat ini antara lain The Sound of Music (2015), I La Galigo (2019), Sampek Engtay (2022), Inggit (2022) dan RENT The Musical pada November 2022.

Baca juga: Menyimak Dialog Teater & Film di Pertunjukan Silang Media Setelah Lewat Djam Malam

Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur mengatakan sepanjang 2022, pihaknya telah menampilkan 9 seni pertunjukan. Beberapa diantaranya bahkan secara konsisten dihadiri lebih dari 1.000 penonton per show atau bisa dikatakan full kapasitas dari Ciputra Artpreneur Theater.

Termasuk di dalamnya seni pertunjukan Inggit, Under the Volcano, serta  seni pertunjukan drama musikal RENT The Musical yang sukses digelar dengan pementasan sebanyak 5 kali. Selain itu, ada pula Festival Musikal Indonesia yakni festival musikal pertama di Indonesia yang digelar pada Agustus 2022 dan berhasil menyita perhatian ribuan orang dengan penjualan tiket yang ludes kurang dari 10 menit.

Melihat antusiasme yang tinggi tersebut, pihaknya optimistis pada 2023 seni  pertunjukan masih akan gemilang. “Secara keseluruhan, Ciputra Artpreneur sendiri akan menggelar setidaknya 15 acara seni pertunjukan mulai dari acara musik, teater, hingga musical,” ungkapnya.


Ken Dedes

Salah satu yang cukup besar adalah drama musikal kolosal Ken Dedes  yang akan dipentaskan pada Maret 2023 oleh Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company, suatu dance company yang telah berkembang menjadi perusahaan produksi drama musikal berbasis kebudayaan nusantara.

Rina mengatakan saat tampil pada Festival Musik Indonesia pada 2022 lalu, gala musikal Ken Dedes yang ditampilkan dalam durasi pendek oleh EKI mendapat sambutan meriah dari pengunjung festival. Dari situ Ciputra Artpreneur menangkap antusiasme masyarakat yang sangat besar terhadap pertunjukan Musikal Ken Dedes sehingga menginisiasi untuk menggelar versi panjang Musikal Ken Dedes.

“Saya yakin bahwa Musikal Ken Dedes merupakan sebuah tontonan seni bernilai tinggi. Dengan kolaborasi Ciputra dan EKI, kami optimis musikal juga akan laris manis dan berhasil menghibur masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Aiko Senosoenoto, pendiri dan Direktur Utama EKI Dance Company mengatakan selama beberapa waktu terakhir ini animo masyarakat terhadap musikal semakin besar. Terlihat dari suksesnya Festival Musikal Indonesia bulan Agustus, lalu bulan November ada Rent oleh TEMAN musicals dan Setelah Lewat Djam Malam oleh Kawan Kawan Media, dan pada Desember ini ada Cek Toko Sebelah oleh Jakarta Movin.

“Saya sendiri sangat gembira melihat perkembangan ini dan semakin bersemangat dalam menggarap Musikal Ken Dedes,” ujar Aiko Senosoenoto yang juga anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta.


Giacomo Puccini

Selain menghadirkan drama musikal Ken Dedes, Ciputra Artpreneur juga menjalin kerja sama dengan Institut Kebudayaan Italia untuk mementaskan Opera Tosca, salah satu Opera Legendaris karangan Giacomo Puccini untuk pertama kalinya di Indonesia.

“Untuk harga tiket pertunjukkan di Ciputra Artpreneur Theater sangat bervariasi tergantung dengan segmen atau target penonton. Secara umum harga mulai dari Rp450.000 per tiket,” ucapnya.

Rina mengatakan pada 2023, Ciputra Artpreneur tetap akan bertahan pada komitmen untuk mengadakan pementasan pementasan lokal dan juga Internasional sehingga Ciputra Artpreneur dapat menjadi tempat bagi masyarakat untuk dapat menyaksikan pertunjukan kelas dunia tanpa harus ke luar negeri.

“Kami juga ingin menjadi ruang pertukaran kreativitas dan pengetahuan antara seniman lokal dan seniman Internasional sehingga seniman-seniman lokal dapat terus meningkatkan kreativitas mereka sehingga dapat membawa karyanya ke panggung dunia di masa depan,” ujarnya.

Adapun dari segi penonton, Rina melihat adanya peralihan demografi penikmat seni pertunjukan kepada generasi Millennials hingga GenZ, sehingga pihaknya pun akan terus berkomitmen mementaskan acara berkualitas serta lebih banyak memanfaatkan teknologi-teknologi digital untuk menciptakan pementasan yang lebih modern dan imersif.

SEBELUMNYA

Hypereport: Berbagi Ruang antara AI, Arsitek, dan Desainer Interior

BERIKUTNYA

Tip Mengajak Anak-anak Naik Transportasi Umum

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: