Taman Rekreasi Jadi Pilihan Wisata Pada Libur Nataru 2023
30 December 2022 |
20:35 WIB
1
Like
Like
Like
Libur akhir tahun disambut masyarakat dengan gegap gempita. Liburan yang bertepatan dengan perayaan Natal dan pergantian tahun ini bakal meningkatkan antusias masyarakat pergi berwisata. Berbeda dengan tahun sebelumnya, masyarakat tampaknya bakal lebih leluasa dalam menikmati momen liburan akhir tahunnya kali ini.
Terlebih, pemerintah secara resmi telah menghapus status PPKM di Indonesia. Hal ini jadi angin segar dan diharapkan bisa mendorong pergerakan warga pada libur Nataru.
Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub memprediksi 44,2 juta orang akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah tersebut setara dengan 16,3 persen dari total penduduk Indonesia.
Mayoritas warga akan bepergian menggunakan moda transportasi pribadi, seperti mobil (28,26 persen), dan sepeda motor (16,47 persen). Kemudian, baru disusul moda transportasi umum, seperti kereta api (13,42 persen), bus (11,90 persen), pesawat (11,02 persen), kapal penyebarangan (4,49 persen), dan kapal laut (2,04 persen).
Baca juga: Tak Hanya Alam, Wisata Kuliner Juga Diminati Saat Libur Nataru
Berdasarkan survei tersebut, kota tujuan terbanyak yang akan dikunjungi ialah Yogyakarta (19,7 persen), Kabupaten Bandung (17,5 persen), Kabupaten Malang (14,6 persen), Kota Bandung (10,5 persen), dan Kabupaten Bogor (8,2 persen).
Mobilitas warga yang meningkat tentu menjadi kabar baik yang ditunggu oleh berbagai pengelola wisata. Sekretaris Jenderal DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Heni Smith mengaku optimis akan ada peningkatan kunjungan masyarakat ke taman rekreasi saat libur Nataru.
Menurut dia, taman rekreasi masih jadi pilihan utama banyak keluarga di Indonesia menghabiskan momen liburannya.
Antusiasmenya bakal makin bertambah mengingat pada momen libur Nataru ini pemerintah menerapkan PPKM level 1 di banyak daerah. Heni meyakini status tersebut dapat memberikan rasa tenang bagi sebagian orang yang masih khawatir untuk berwisata di akhir tahun.
“Prediksi kami, animo masyarakat akan sangat besar untuk berlibur pada akhir tahun ini. Sebab, pembatasan masyarakat di masa pandemi sudah sangat longgar,” ujar Heni kepada Hypeabis.id.
Heni memprediksi kenaikan kunjungan masyarakat mencapai 100 persen pada momen libur Nataru dibandingkan hari-hari biasa. Optimisme itu timbul karena taman rekreasi dianggap sebagai pilihan wisata yang cocok dikunjungi pada saat ini.
Heni mengatakan taman rekreasi punya beragam wahana dan fasilitas yang menarik. Setiap tahunnya, selalu ada hal baru yang ditawarkan. Tentu ini membuat masyarakat penasaran untuk mencobanya.
Momen libur Nataru ini kerap dipakai untuk membayar rasa penasaran tersebut. Taman rekreasi juga tipe wisata yang mengandalkan alam terbuka sehingga masyarakat tak perlu takut dengan potensi kerumunan.
CEO The Lodge Group itu melihat sejak pandemi melanda dunia, ada pergeseran tren berwisata di masyarakat. Masyarakat kini lebih senang berlibur dengan mengunjungi alam dan menghirup udara bebas.
Meskipun demikian, Heni mengatakan ada tantangan berulang yang kerap dirasakan oleh para pengunjung taman rekreasi. Pada momen liburan Nataru, kemacetan di area menuju lokasi sering terjadi dan membuat orang berpikir dua kali mengunjungi taman rekreasi.
Selain itu, cuaca di bulan Desember juga jadi tantangan tersendiri bagi taman rekreasi. Sebab, kebanyakan taman rekreasi mengandalkan wahana-wahana menarik di area terbuka.
“Strategi yang bisa dilakukan ialah menambah wahana baru yang berbeda, menambah kapasitas ruangan untuk wisatawan indoor, menurunkan personel di titik kemacetan, bekerja sama dengan kepolisian setempat, dan bila perlu ada pengawalan penjemputan grup atau bus agar lebih lancar,” imbuhnya.
Baca juga: Survei DataIndonesia.id: Wisata Domestik Jadi Favorit Saat Libur Nataru
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Terlebih, pemerintah secara resmi telah menghapus status PPKM di Indonesia. Hal ini jadi angin segar dan diharapkan bisa mendorong pergerakan warga pada libur Nataru.
Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub memprediksi 44,2 juta orang akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru. Jumlah tersebut setara dengan 16,3 persen dari total penduduk Indonesia.
Mayoritas warga akan bepergian menggunakan moda transportasi pribadi, seperti mobil (28,26 persen), dan sepeda motor (16,47 persen). Kemudian, baru disusul moda transportasi umum, seperti kereta api (13,42 persen), bus (11,90 persen), pesawat (11,02 persen), kapal penyebarangan (4,49 persen), dan kapal laut (2,04 persen).
Baca juga: Tak Hanya Alam, Wisata Kuliner Juga Diminati Saat Libur Nataru
Berdasarkan survei tersebut, kota tujuan terbanyak yang akan dikunjungi ialah Yogyakarta (19,7 persen), Kabupaten Bandung (17,5 persen), Kabupaten Malang (14,6 persen), Kota Bandung (10,5 persen), dan Kabupaten Bogor (8,2 persen).
Mobilitas warga yang meningkat tentu menjadi kabar baik yang ditunggu oleh berbagai pengelola wisata. Sekretaris Jenderal DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Heni Smith mengaku optimis akan ada peningkatan kunjungan masyarakat ke taman rekreasi saat libur Nataru.
Menurut dia, taman rekreasi masih jadi pilihan utama banyak keluarga di Indonesia menghabiskan momen liburannya.
Antusiasmenya bakal makin bertambah mengingat pada momen libur Nataru ini pemerintah menerapkan PPKM level 1 di banyak daerah. Heni meyakini status tersebut dapat memberikan rasa tenang bagi sebagian orang yang masih khawatir untuk berwisata di akhir tahun.
“Prediksi kami, animo masyarakat akan sangat besar untuk berlibur pada akhir tahun ini. Sebab, pembatasan masyarakat di masa pandemi sudah sangat longgar,” ujar Heni kepada Hypeabis.id.
Heni memprediksi kenaikan kunjungan masyarakat mencapai 100 persen pada momen libur Nataru dibandingkan hari-hari biasa. Optimisme itu timbul karena taman rekreasi dianggap sebagai pilihan wisata yang cocok dikunjungi pada saat ini.
Heni mengatakan taman rekreasi punya beragam wahana dan fasilitas yang menarik. Setiap tahunnya, selalu ada hal baru yang ditawarkan. Tentu ini membuat masyarakat penasaran untuk mencobanya.
Momen libur Nataru ini kerap dipakai untuk membayar rasa penasaran tersebut. Taman rekreasi juga tipe wisata yang mengandalkan alam terbuka sehingga masyarakat tak perlu takut dengan potensi kerumunan.
CEO The Lodge Group itu melihat sejak pandemi melanda dunia, ada pergeseran tren berwisata di masyarakat. Masyarakat kini lebih senang berlibur dengan mengunjungi alam dan menghirup udara bebas.
Meskipun demikian, Heni mengatakan ada tantangan berulang yang kerap dirasakan oleh para pengunjung taman rekreasi. Pada momen liburan Nataru, kemacetan di area menuju lokasi sering terjadi dan membuat orang berpikir dua kali mengunjungi taman rekreasi.
Selain itu, cuaca di bulan Desember juga jadi tantangan tersendiri bagi taman rekreasi. Sebab, kebanyakan taman rekreasi mengandalkan wahana-wahana menarik di area terbuka.
“Strategi yang bisa dilakukan ialah menambah wahana baru yang berbeda, menambah kapasitas ruangan untuk wisatawan indoor, menurunkan personel di titik kemacetan, bekerja sama dengan kepolisian setempat, dan bila perlu ada pengawalan penjemputan grup atau bus agar lebih lancar,” imbuhnya.
Baca juga: Survei DataIndonesia.id: Wisata Domestik Jadi Favorit Saat Libur Nataru
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.