Stok Vaksin Masih Tersedia, Yuk Segera Mendapatkannya!
30 December 2022 |
21:49 WIB
1
Like
Like
Like
Untuk Genhype yang masih menunda vaksinasi booster, ada kabar gembira. Pemerintah mengungkapkan bahwa stok vaksin yang dimiliki sampai saat ini secara keseluruhan mendekati 10 juta dosis, dan mendorong masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk segera melakukannya.
Dikutip dari laman setkab.com, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa total dosis vaksin yang masih ada berdasarkan dari hibah dan vaksin produk dalam negeri, baik itu Inavac maupun Indovac. “Itu totalnya antara 5 sampai 10 juta dosis, dan itu sebenarnya sudah tersedia,” katanya.
Dari total dosis stok vaksin booster yang tersedia, sebanyak lebih dari 4 juta dosis berasal dari hibah sejumlah negara. Sementara vaksin sisanya adalah pembelian dari dalam negeri, yakni dari Biofarma dan Biotis yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga.
Baca juga: Jangan Ditunda, Ini Pentingnya Vaksin Booster Covid-19 untuk Tubuh
Dengan ketersediaan stok dosis vaksinasi booster, maka dia meminta semua pihak untuk meyakinkan masyarakat yang belum divaksin agar mau divaksin. Menurutnya, lebih dari 50 persen individu yang masuk ke dalam rumah dan yang meninggal akibat Covid-19 belum divaksin dan lebih dari 70 persen belum mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.
“Stoknya itu kayak tadi, masih ada sekitar mendekat 10 juta dosis di kita,” katanya.
Sementara terkait dengan kapasitas penyuntikan, dia mengakui memang mengalami penurunan pada saat ini. Jika sebelumnya mencapai 2 juta per hari, kapasitas penyuntukan vaksin Covid-19 pada saat ini mencapai 100.000 – 150.000 per hari.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa semangat vaksinasi harus digelorakan lagi agar masyarakat mau divaksinasi, baik itu vaksinasi dosis ketiga atau booster maupun vaksinasi dosis lengkap.
Untuk diketahui, sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 pada hari ini, Jumat, 30 Desember 2022.
“Jadi, tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat. Namun demikian, saya minta kepada seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk tetap hati-hati dan waspada,” katanya.
Presiden yang kerap disapa Jokowi itu pun menuturkan bahwa kesadaran vaksinasi harus terus digalakkan. Menurutnya, vaksinasi Covid-19 akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas.
Selain itu, dia juga mengatakan pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan, dan masyarakat harus semakin mandiri dalam mencegah penularan, mendeteksi gejala, dan mencari pengobatan.
Dia mengatakan bahwa fasilitas kesehatan di semua wilayah juga harus siap siaga dengan fasilitas dan tenaga kesehatan; memastikan mekanisme vaksinasi di lapangan tetap berjalan, utamanya vaksinasi booster; dan dalam masa transisi ini, Satgas COvid-19 pusat dan daerah tetap dipertahankan untuk merespons penyebaran yang cepat.
“Jadi Satgas daerah tetap ada selama masa transisi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pencabutan PPKM tidak asal-asalan. Namun, berdasarkan kajian sains, termasuk masukan-masukan dari para epidemiolog tentang tadi imunitas masyarakat, perkembangan virusnya, dan sebagainya.
“Semuanya itu sudah melalui kajian-kajian dan melihat perkembangan dari bulan ke bulan seperti apa. Jadi ini sebuah kehati-hatian kita, tidak tergesa-gesa mencabut pada saat itu, meskipun tidak ada lonjakan kasus,” katanya.
Baca juga: Cabut Kebijakan PPKM, Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Dikutip dari laman setkab.com, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa total dosis vaksin yang masih ada berdasarkan dari hibah dan vaksin produk dalam negeri, baik itu Inavac maupun Indovac. “Itu totalnya antara 5 sampai 10 juta dosis, dan itu sebenarnya sudah tersedia,” katanya.
Dari total dosis stok vaksin booster yang tersedia, sebanyak lebih dari 4 juta dosis berasal dari hibah sejumlah negara. Sementara vaksin sisanya adalah pembelian dari dalam negeri, yakni dari Biofarma dan Biotis yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga.
Baca juga: Jangan Ditunda, Ini Pentingnya Vaksin Booster Covid-19 untuk Tubuh
Dengan ketersediaan stok dosis vaksinasi booster, maka dia meminta semua pihak untuk meyakinkan masyarakat yang belum divaksin agar mau divaksin. Menurutnya, lebih dari 50 persen individu yang masuk ke dalam rumah dan yang meninggal akibat Covid-19 belum divaksin dan lebih dari 70 persen belum mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.
“Stoknya itu kayak tadi, masih ada sekitar mendekat 10 juta dosis di kita,” katanya.
Sementara terkait dengan kapasitas penyuntikan, dia mengakui memang mengalami penurunan pada saat ini. Jika sebelumnya mencapai 2 juta per hari, kapasitas penyuntukan vaksin Covid-19 pada saat ini mencapai 100.000 – 150.000 per hari.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa semangat vaksinasi harus digelorakan lagi agar masyarakat mau divaksinasi, baik itu vaksinasi dosis ketiga atau booster maupun vaksinasi dosis lengkap.
Untuk diketahui, sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022 pada hari ini, Jumat, 30 Desember 2022.
“Jadi, tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat. Namun demikian, saya minta kepada seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk tetap hati-hati dan waspada,” katanya.
Presiden yang kerap disapa Jokowi itu pun menuturkan bahwa kesadaran vaksinasi harus terus digalakkan. Menurutnya, vaksinasi Covid-19 akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas.
Selain itu, dia juga mengatakan pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan, dan masyarakat harus semakin mandiri dalam mencegah penularan, mendeteksi gejala, dan mencari pengobatan.
Dia mengatakan bahwa fasilitas kesehatan di semua wilayah juga harus siap siaga dengan fasilitas dan tenaga kesehatan; memastikan mekanisme vaksinasi di lapangan tetap berjalan, utamanya vaksinasi booster; dan dalam masa transisi ini, Satgas COvid-19 pusat dan daerah tetap dipertahankan untuk merespons penyebaran yang cepat.
“Jadi Satgas daerah tetap ada selama masa transisi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pencabutan PPKM tidak asal-asalan. Namun, berdasarkan kajian sains, termasuk masukan-masukan dari para epidemiolog tentang tadi imunitas masyarakat, perkembangan virusnya, dan sebagainya.
“Semuanya itu sudah melalui kajian-kajian dan melihat perkembangan dari bulan ke bulan seperti apa. Jadi ini sebuah kehati-hatian kita, tidak tergesa-gesa mencabut pada saat itu, meskipun tidak ada lonjakan kasus,” katanya.
Baca juga: Cabut Kebijakan PPKM, Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.