Indra Bekti, presenter yang mengalami pendarahan otak. (Sumber gambar : Instagram/Indra Bekti)

Waspada Gejala & 5 Penyebab Pendarahan Otak yang Dialami Indra Bekti

29 December 2022   |   06:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kabar mengejutkan datang dari presenter kenamaan Bekti Indra Tomo atau yang karib disapa Indra Bekti. Pria yang hari ini merayakan ulang tahun ke-45 itu justru mengalami kondisi serius dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dia disebut mengalami pendarahan otak. 

Kondisi tersebut diketahui saat Bekti izin ke kamar mandi saat sedang siaran radio. Dia sempat mengeluhkan sakit kepala. Tidak kunjung kembali, ternyata suami Aldilla Jelita itu ditemukan dalam kondisi pingsan dan langsung dibawa ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta.

Dari pengakuan rekannya sesama penyiar radio, Indy Barends kepada media, Bekti mengalami pecah pembuluh darah di kepala sebelah kiri dan sudah mengenai batang otak. Diketahui, Indy menjadi salah satu rekan yang mendampingi Bekti mendapatkan penanganan medis.

Baca jugaTukul Arwana Terkena Pendarahan Otak. Begini Cara Mencegahnya

Kabar kondisi Indra Bekti pun mengejutkan rekan sesama artis lainnya. Banyak yang mengirimkan doa untuk kesembuhan presenter yang selalu tampil ceria itu. “Ka bektiii speedy recovery, syafakallah..,” tulis penyanyi Tasya Kamila menambahkan emoticon cWMa di laman komentar postingan Bekti di Instagram.

Sementara itu, Istri Bekti, Dilla menyampaikan terima kasih atas doa yang diucapkan kerabat, rekan, hingga fans. “Mohon maaf semuanya saya blm bisa balas wa. Terima kasih banyak atas doanya. Mohon dengan sangat doa utk suamiku, @indrabekti,” tulisnya di Instagram.

Pendarahan otak diketahui menjadi kondisi serius yang patut diwaspadai dan butuh penanganan segera. Mengutip WebMD, kondisi medis yang juga dikenal sebagai pendarahan intraktanial ini disebabkan pecahnya arteri di otak dan menimbulkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya. 

Darah yang kaya oksigen lantas tidak dapat mengalir ke jaringan otak. Kurangnya oksigen di otak ini dapat menyebabkan pembengkakan atau edema serebral.

Darah yang terkumpul pun menjadi massa yang dikenal sebagai hematoma. Tekanan ekstra ini dapat mencegah oksigen mencapai sel-sel otak dan membuat sel-sel tersebut mati.

Setidaknya ada empat jenis pendarahan otak sesuai dengan lokasinya. Pertama adalah perdarahan intraserebral atau terjadi di dalam otak. Kedua, perdarahan subarachnoid yang terjadi antara otak dan selaput yang menutupinya.

Ketiga, perdarahan subdural. Jenis ini terjadi di bawah lapisan dalam dura dan di atas otak. Keempat yakni perdarahan epidural yang berkembang di antara tengkorak dan otak.

Ada beberapa penyebab seseorang mengalami pendarahan otak. Menurut Cleveland Clinic, gejalanya secara umum berupa kesemutan, kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan maupun tungkai, terutama pada satu sisi tubuh yang datang tiba-tiba. Kemudian sakit kepala, mual, muntah, kebingungan, kejang, kesulitan menelan.

Gejala lainnya yakni kehilangan penglihatan dan keseimbangan. Leher menjadi kaku dan sensitif terhadap cahaya. Berikutnya mengantuk, hingga kesulitan bernapas dan detak jantung tidak normal jika perdarahan terletak di batang otak. 

Baca jugaWaspada Stroke di Usia Muda, Pantau Gejala & Penyebabnya

Pendarahan otak pun disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut daftarnya dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber.


1. Trauma kepala

Penyebab paling umum dari pendarahan otak pada usia di bawah 50 tahun adalah benturan di kepala. Benturan bisa terjadi karena jatuh hingga kecelakaan.


2. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi diketahui dapat melemahkan dinding pembuluh darah dan menyebabkannya bocor atau pecah. Ini adalah salah satu jenis pendarahan otak yang lebih umum dialami oleh orang tua dan paling dapat dicegah.


3. Angiografi Amiloid

Amiloid adalah protein yang dapat melemahkan pembuluh darah dan membuatnya lemah. Pada lansia, amiloid akan disimpan di pembuluh darah, melemahkannya. “Kemudian dapat mengalami pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah,” ujar  Thomas Steineke, MD , seorang ahli bedah saraf dan ketua Neuroscience Institute di JFK University Medical Center.


4. Aneurisma

Spesialis Bedah Saraf dr. Abrar Arham menerangkan aneurisma otak merupakan kondisi dimana dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol (ballooning) akibat lemahnya dinding pembuluh darah tersebut. Jika aneurisma ini pecah dapat mengakibatkan perdarahan otak dan kerusakan otak. Pecahnya aneurisma ini diperkirakan dialami oleh 1 orang setiap 18 menit.


5. Kelainan Pembuluh Darah

Disebut malformasi arteriovenosa, ini adalah hubungan yang terbentuk secara tidak normal antara arteri dan vena. Kelainan bawaan ini menyebabkan kelemahan pada pembuluh darah yang dapat pecah dan menyebabkan perdarahan.

Adapun penyebab lain pendarahan di otak meliputi gangguan pendarahan, liver, merokok, dan penyalahgunaan alkohol serta narkoba. Kondisi ini juga bisa terjadi selama proses kehamilan dan persalinan.

Baca jugaKenali Metode FAST Untuk Deteksi Dini Serangan Stroke

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Harga & Cara Beli Tiket Indonesia vs Thailand di Piala AFF Pada 29 Desember 2022

BERIKUTNYA

Libur Tahun Baru, Jelajahi 7 Spot Wisata di Lombok Ini Yuk

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: