Waspada Stroke di Usia Muda, Pantau Gejala & Penyebabnya

Stroke masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah. Ketika itu terjadi, bagian otak tidak bisa mendapatkan darah yang berisi oksigen, alhasil sel-sel otak mati dan menyebabkan anggota tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.  

Stroke memang identik dengan penyakit orang tua. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tidak sedikit generasi muda yang mengalami kondisi ini. Direktur Medis Ilmu Saraf di Banner Desert Medical Center Mohamed Teleb, mengatakan insiden stroke di usia muda meningkat di seluruh dunia selama beberapa dekade. 

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk Penyebab Stroke, Yuk Mulai Hindari!

“Menurut National Stroke Association, 15 persen dari semua kasus stroke iskemik terjadi pada orang muda, mereka berusia 18 hingga 55 tahun,” ujarnya dikutip dari Banner Health, Sabtu (29/10/2022).

Kata dia, ada banyak faktor yang menyebabkan anak muda terserang stroke. Kebiasaan hidup sedentari atau kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, dan merokok menjadi beberapa faktor penyebabnya. 

Dokter Spesialis Saraf Siloam Hospitals Bekasi Timur dr. Rezy Sesareza, mengatakan gaya hidup memang bisa dikaitkan dengan stroke. Dia menjelaskan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman keras, dan obat-obatan terlarang selain dapat merusak kesehatan, bisa menurunkan sistem imun yang mencetuskan ciri-ciri stroke pada usia muda.

Sementara itu, dia menyebut setidaknya ada 4 penyebab utama stroke di usia muda, berikut diantaranya: 

1. Hipertensi

Meningkatnya tekanan darah merupakan salah satu penyebab stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan rapuhnya dinding pembuluh darah yang dapat berujung pada pecahnya pembuluh darah.

2. Kolesterol Tinggi

Meningkatnya kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak. Kata Rezy ini menimbulkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Jika tidak ditangani cepat, kondisi ini bisa mengakibatkan stroke atau  penyakit jantung koroner.
 

3. Cedera Kepala

Benturan yang cukup keras pada kepala bisa membentuk gumpalan darah di bagian kepala. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gegar otak serta mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel darah sehingga dapat berujung menjadi stroke.
 

4. Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit berasal dari kelainan genetik sejak lahir dengan kondisi sel-sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit. Rezy menerangkan kondisi tersebut mengakibatkan pembuluh darah kehilangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Pasokan darah dan oksigen yang tidak dialirkan secara sempurna terutama ke bagian kepala dapat menyebabkan terjadinya stroke.

Lebih lanjut Rezy meminta agar para anak mudah mewaspadai beberapa gejala stroke. Misalnya adanya perubahan fungsi panca indera baik itu mata, telinga, dan lidah sebagai indra pengecap. 

Kehilangan fungsi panca indera ini tidak terjadi sekaligus, tetapi bisa saja hanya pada salah satunya. Untuk itu, dia meminta tidak menyepelekannya gejala ini sebab bisa saja menjadi awal dari gejala stroke ringan.

Gejala berikutnya yakni kehilangan keseimbangan an kesadaran. Pusing di bagian kepala yang menyebabkan berjalan menjadi sempoyongan, kehilangan kesadaran seperti bingung, hilang ingatan, ataupun tidak sadarkan diri juga bisa menjadi gejala stroke.

Lalu, munculnya rasa kesemutan yang cukup sering atau tidak kunjung hilang, serta mati rasa pada satu sisi tubuh, seperti wajah, kaki, atau tangan. Terakhir perubahan mental seperti bingung atau lupa ingatan.

Baca juga: 4 Makanan Pemicu Penyakit Stroke, Bisa Mengintai Sejak Usia Muda

Editor: Dika Irawan