Kenali Metode FAST Untuk Deteksi Dini Serangan Stroke
31 October 2022 |
11:00 WIB
Stroke adalah penyakit disfungsi sistem saraf yang disebabkan adanya gangguan aliran darah ke otak. Selain otak, stroke juga dapat mengganggu aliran darah ke daerah spinal hingga retina. Kondisi tersebut umumnya ditandai dengan gejala neurologis.
Dokter Spesialis Saraf Cipto Mangunkusumo National Hospital Maka. Kurniawan mengatakan stroke bisa mendapatkan tata laksana yang efektif jika pasien datang lebih cepat. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengenali tanda dan gejala serangan stroke sehingga pasien tidak mengalami kematian jaringan otak akibat keterlambatan.
Baca juga: Waspada Stroke di Usia Muda, Pantau Gejala & Penyebabnya
Tindakan cepat dan sedini mungkin harus dilakukan untuk mencegah kecacatan terjadi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengenal gejala stroke.
Metode FAST termasuk yang mudah dipelajari oleh masayrakat. Metode ini dapat membuat seseorang mengenali gejala stroke sejak dini. Harapannya, makin banyak pasien yang datang ke rumah sakit lebih cepat sehingga penanganannya pun lebih baik. FAST terdiri dari empat tanda vital.
Kondisi saat senyum seseorang tidak simetris. Ciri paling mudah ialah bagian bibir, bisa sebelah kanan atau kiri, terlihat serong ke bawah.
Kondisi ini menyebabkan tangan seseorang menjadi lemah. Cobalah untuk mengangkat kedua tangan secara bersamaan. Jika ada satu tangan yang lebih mudah jatuh karena kelelahan, kondisi tersebut mesti diwaspadai.
Orang yang terkena serangan stroke bisa mendadak menjadi cadel atau bahkan susah mengeluarkan kata-kata tertentu. Perubahan tersebut mesti segera disadari karena menjadi bagian dari gejala serangan stroke.
Ketika gejala sudah muncul, sebaiknya seseorang langsung mengontak rumah sakit sehingga bisa diberikan pertolongan yang lebih baik.
“Gejala lain yang juga sering terjadi ialah adanya gangguan sensorik, yakni kebas di separuh badan. Kemudian, muncul pula gangguan rabun pada satu mata dan sakit kepala hebat yang tiba-tiba terjadi,” ungkap Kurniawan
Dokter Kurniawan mengatakan jika ada satu saja gejala yang muncul, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit. Golden period dalam penanganan stroke ialah kurang dari 4,5 jam.
Keterlambatan sangat mungkin mengakibatkan pasien mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan akibat stroke dapat terjadi pada sistem anggota tubuh, terutama anggota gerak, seperti tangan, kaki, dan lainnya.
Selain itu, pasien juga rentan mengalami koma. Ini adalah situasi yang termasuk darurat medis. Sebab, seseorang mengalami gangguan kesadaran dalam jangka waktu tertentu karena menurunnya aktivitas otak.
Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk Penyebab Stroke, Yuk Mulai Hindari!
Beberapa risiko lain ialah kerusakan jaringan saraf, sulit berbicara, penglihatan kabur, gangguan kognitif, kaki dan tangan lemah, hingga keseimbangan keseimbangan.
“Dampak terberat ialah kematian. Kematian dapat disebabkan stroke hemoragik maupun non hemoragik. Kondisi itu terjadi saat pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah,” imbuhnya.
Editor: Fajar Sidik
Dokter Spesialis Saraf Cipto Mangunkusumo National Hospital Maka. Kurniawan mengatakan stroke bisa mendapatkan tata laksana yang efektif jika pasien datang lebih cepat. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengenali tanda dan gejala serangan stroke sehingga pasien tidak mengalami kematian jaringan otak akibat keterlambatan.
Baca juga: Waspada Stroke di Usia Muda, Pantau Gejala & Penyebabnya
Tindakan cepat dan sedini mungkin harus dilakukan untuk mencegah kecacatan terjadi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengenal gejala stroke.
Metode FAST termasuk yang mudah dipelajari oleh masayrakat. Metode ini dapat membuat seseorang mengenali gejala stroke sejak dini. Harapannya, makin banyak pasien yang datang ke rumah sakit lebih cepat sehingga penanganannya pun lebih baik. FAST terdiri dari empat tanda vital.
1. Face Dropping.
Kondisi saat senyum seseorang tidak simetris. Ciri paling mudah ialah bagian bibir, bisa sebelah kanan atau kiri, terlihat serong ke bawah.
2. Arm Weakness.
Kondisi ini menyebabkan tangan seseorang menjadi lemah. Cobalah untuk mengangkat kedua tangan secara bersamaan. Jika ada satu tangan yang lebih mudah jatuh karena kelelahan, kondisi tersebut mesti diwaspadai.
3. Speech Difficulties.
Orang yang terkena serangan stroke bisa mendadak menjadi cadel atau bahkan susah mengeluarkan kata-kata tertentu. Perubahan tersebut mesti segera disadari karena menjadi bagian dari gejala serangan stroke.
4. Time to Call.
Ketika gejala sudah muncul, sebaiknya seseorang langsung mengontak rumah sakit sehingga bisa diberikan pertolongan yang lebih baik.“Gejala lain yang juga sering terjadi ialah adanya gangguan sensorik, yakni kebas di separuh badan. Kemudian, muncul pula gangguan rabun pada satu mata dan sakit kepala hebat yang tiba-tiba terjadi,” ungkap Kurniawan
Dokter Kurniawan mengatakan jika ada satu saja gejala yang muncul, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit. Golden period dalam penanganan stroke ialah kurang dari 4,5 jam.
Risiko Keterlambatan Penanganan Stroke
Jika terlambat dibawa ke rumah sakit, risiko yang akan dialami pasien penyakit stroke akan meningkat. Oleh karena itu, waktu menjadi faktor yang sangat krusial bagi penderita penyakit stroke. Data dari World Stroke Organization bahkan menyebutkan 116 juta orang meninggal akibat stroke setiap tahunnya.Keterlambatan sangat mungkin mengakibatkan pasien mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan akibat stroke dapat terjadi pada sistem anggota tubuh, terutama anggota gerak, seperti tangan, kaki, dan lainnya.
Selain itu, pasien juga rentan mengalami koma. Ini adalah situasi yang termasuk darurat medis. Sebab, seseorang mengalami gangguan kesadaran dalam jangka waktu tertentu karena menurunnya aktivitas otak.
Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk Penyebab Stroke, Yuk Mulai Hindari!
Beberapa risiko lain ialah kerusakan jaringan saraf, sulit berbicara, penglihatan kabur, gangguan kognitif, kaki dan tangan lemah, hingga keseimbangan keseimbangan.
“Dampak terberat ialah kematian. Kematian dapat disebabkan stroke hemoragik maupun non hemoragik. Kondisi itu terjadi saat pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah,” imbuhnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.