Adegan di KKN di film Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni (Sumber gambar : Awi Suryadi/Twitter)

Hampir Ludes, Cek Promo Tiket KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni

27 December 2022   |   16:49 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni menarik antusias para penikmat film horor bahkan sebelum penayangannya. Tiket presale film yang bakal tayang pada Kamis (29/12/2022) ini bahkan hampir habis terjual tiga hari jelang penayangan.

Hal itu diungkapkan CEO MD Pictures Manoj Punjabi dalam laman Instagramnya. “Tiket nonton KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni hampir SOLD OUT di beberapa kota!” tulis Manoj. 

Adapun penjualan tiket KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni saat ini masih dalam tahap promosi. Cukup bayar Rp1 khusus pengguna baru Livin’ by Bank Mandiri. 

Baca jugaBakal Tayang Lagi, Kenali Perbedaan Film KKN di Desa Penari Versi Biasa, Uncut, & Extended

Pembelian tiket promo bernama Livin di Desa Penari Day ini berlaku mulai 24 Desember 2022 untuk penayangan 30 Desember 2022. Tiket ini berlaku di 26 bioskop di 20 kota seluruh Indonesia, dilanjutkan dengan Road Show ke Malaysia, Singapura, dan lebih dari 17 kota di Pulau Jawa.

KKN Di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni, adalah persembahan kami untuk semua fans KKN dan pencinta film Indonesia,” sebut Manoj beberapa waktu lalu. 
 


Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan untuk lebih memeriahkan kegiatan ini, Bank Mandiri juga menghadirkan program khusus Livin’ Moviesta untuk film KKN Di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni. Tidak hanya untuk user  baru, Program Livin’ Moviesta juga hadir untuk pengguna setia Livin’ by Mandiri dan program cashback 30 persen sampai dengan 11 Januari 2023.

KKN di Desa Penari di bawah MD Pictures diketahui menyumbang 29 persen dari pejualan tiket film Indonesia sepanjang 2022. Manoj mengaku bangga mampu mengalahkan film Hollywood lainnya yang tampil di waktu yang bersamaan seperti Doctor Strage: Multiverse of Madness.

Ini membuat KKN di Desa Penari menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dan film kedua terlaris secara umum di Indonesia di bawah Avengers: End Game. Manoj menyebut ada kekhawatiran saat itu, tapi hal itu juga merupakan salah satu cita-citanya untuk mewujudkan film Indonesia yang mampu bersaing dan menang dari film-film luar negeri. 

Dia juga menyebut, menang di kandang sendiri merupakan misinya sejak menjadi produser film. “Kami mendapat 9,2 juta penonton dan puas bisa mengalahkan film Spiderman yang berada di angka 8,9 juta kala itu. Ini bagian dari misi saya yakni bisa menang dari film Hollywood di negara sendiri,” ujar Manoj. 

Menarik minat pecinta film horor, MD lantas membuat KKN di Desa Penari versi Extended. Dalam versi extended ini, durasinya 40 menit lebih lama dibandingkan versi sebelumnya, dan dijadwalkan tayang serentak pada 29 Desember 2022. Versi ini disebut akan lebih menyeramkan bila dibanding dua versi sebelumnya.

Dalam thriller yang dibagikan, KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni mengawali cerita dengan pepatah Jawa yang diutarakan ibu Widya, ibu dari kelompok yang akan berangkat ke Desa Penari. “Air selalu mengalir ke Timur, di Timur semua hal berkumpul, dari yang baik sampai yang buruk hingga yang paling buruk,” ucapnya. 

Pepatah ini menjadi pertanda bahwa ada sesuatu di desa yang berada di ujung timur itu. Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu tidak pernah menyangka bahwa kegiatan KKN mereka akan berujung malapetaka. 

Sering terdengar suara gamelan dan penampakan sosok penari cantik yang mulai menganggu Nur dan juga Widya. Badarawuhi, tetua desa (Mbah Buyut) menyebut itu adalah sosok penari yang terus menganggu Widya. 

Kejadian lebih menyeramkan pun terjadi saat salah satu dari keenam mahasiswa KKN itu terjerat perjanjian dengan sang penari, sehingga mereka terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan Desa Penari.

Baca jugaTayang di Disney+ Hotstar, Intip 6 Fakta Menarik Proses Syuting KKN di Desa Penari

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Angkat Budaya Nusantara, Pameran artina Jadi Wajah Seni Rupa Kontemporer Indonesia

BERIKUTNYA

Kisah Zhang Hongchao Mendirikan Mixue Sejak 1997, Berawal dari Jualan Es Serut

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: