Ilustrasi bisnis tanaman hias (Sumber gambar: Freepik)

Bisnis Tanaman Hias Menjanjikan, Modal Rp4 juta, Untung Rp40 Juta

16 December 2022   |   18:18 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Industri Florikultura atau tanaman hias masih menjadi sektor usaha yang seksi. Potensi ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terjun di dunia tanaman hias terbilang besar. Munculnya tren tanaman hias tertentu setiap tahunnya juga ikut mendorong industri ini berkembang.

Owner toko tanaman hias Sunny Garden, Insani Ira Iluki, mengatakan jika ditekuni dengan serius, peluang usaha tanaman hias memang besar banget. Hal itu pula yang membuat Insani berani banting setir, dari yang tadinya berkecimpung di dunia kesehatan, kini full time menjadi pengusaha tanaman hias.

“Misalnya, tanaman Varigata lagi viral dan harganya naik. Ya, kami perbanyak saja. Kalau 1 daun harganya Rp2 juta, cukup menambah satu daun sudah untung Rp 2 juta,” kata Insani kepada Hypeabis, beberapa waktu lalu.

Baca jugaIngin Memulai Bisnis Tanaman Hias? Ini Tips Suksesnya

Tanaman yang viral atau sedang ngetren memang selalu jadi andalan para tanaman hias. Bisnis Insani bahkan bisa berkembang gara-gara adanya tren di tanaman hias. Saat itu, dunia tanaman hias sedang dihebohkan dengan tanaman Anthurium. Insani memutuskan untuk ikut berjualan tanaman Anthurium.

Modalnya saat itu hanya Rp 4 juta. Dia pun mulai mengunggah foto tanaman Anthurium miliknya ke berbagai marketplace dan media sosial. Dari situ, pembeli tanaman hiasnya mulai membludak. Insani berhasil menyulap Rp 4 juta menjadi Rp40 juta hanya dalam satu bulan pertamanya.

“Kejadian itu jadi momentum buatku, ‘oke, sepertinya ini jalan buatku’,” imbuhnya.
 

Gencar Promosi Jadi Kunci


Sejak saat itu, Insani mulai menekuni secara total bisnis tanaman hias. Selain menggencarkan promosi di media sosial, dirinya juga terus menggalakkan promosi secara luring. Di Solo, dirinya sering mengikuti berbagai pameran tanaman hias, dari berskala festival maupun sekadar membuat stand di mall-mall di sana.

 

Ilustrasi tanaman hias (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi tanaman hias (Sumber gambar: Freepik)


Insani mengaku omzet per hari tanaman hias bisa mencapai Rp 3-4 juta. Saat akhir pekan atau libur, angkanya naik menjadi Rp10-11 juta. Jadi, total omzetnya dalam satu bulan jika ditotal kurang lebih sebanyak Rp100 juta.

Meskipun demikian,yang namanya bisnis pasti mengalami pasang surut. Ada sejumlah tanaman yang sebelumnya tren, kini mulai ditinggalkan pelanggan. Lantaran minat dari masyarakat yang berkurang, harganya pun mulai turun.

Insani sendiri mengakali turunnya tren dengan terus memperbanyak varian tanaman. Sebab, kata dia, harga tanaman yang pernah tren biasanya tidak akan turun signifikan dan masih ada beberapa orang yang mencarinya saat harga mulai turun.

Pada saat seperti inilah orang-orang yang benar-benar mencintai dan menikmati tanaman hias berperan besar dalam bisnis florikultura. Sebab, mereka benar-benar menikmati tanaman hias, bukan terjebak oleh tren semata.

“Namanya tren pasti ada efek positif dan negatifnya. Namun, bagi orang lama di dunia tanaman hias, semua itu hal yang wajar,” katanya.

Insani percaya bisnis tanaman hias masih akan punya nyawa yang panjang ke depannya. Selain karena pencinta tanaman hias yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia, tren tanaman hias juga tetap muncul setiap tahunnya.

Kunci menjaga bisnis tanaman hias tetap bertahan ialah memiliki image positif. Oleh karena itu, saat tidak ada pameran atau saat pasar sedang sepi, dirinya membuat pasar sendiri. Kalau sudah begini, Insani memilih memanfaatkan media sosialnya untuk membuat branding, melakukan live sale, lelang, dan sebagainya.

Menurutnya, hal itu bisa tetap menghidupkan brand tanaman hias miliknya, selain juga bisa tetap mengebulkan dapur. Sebab, pangsa pasar tanaman hias di online dan offline juga berbeda.

Insani mengatakan saat ini jenis Philodendron dan Anthurium masih menjadi tanaman hias yang paling dicari. Namun, harus yang memiliki variasi Varigata. Varigata sendiri merupakan kondisi warna daun yang biasa hijau, kemudian mengeluarkan corak lain, seperti merah, kuning, pink hingga putih. Varigata sebenarnya adalah cacat, tetapi mampu menghasilkan gradasi yang unik dan membuat tanaman justru bernilai lebih.

“Corak yang warna pink pernah tembus Rp1 miliar. Itu indukannya Varigata warna pink, ya. Memang itu saat ini juga masih langka,” kata dia.

Selain itu, Insani menyebut tanaman kaktus juga mulai banyak dicari lagi. Tanaman berduri itu memang tidak ada matinya. Sebab, semua orang yang melihat pasti akan suka. Kaktus kini banyak dibeli anak-anak muda untuk menjadi bahan dekorasi di ruangannya agar lebih estetik.

Baca jugaDari Hobi Jadi Usaha, Begini Cara Memulai Bisnis Tanaman Hias dengan Modal Minim

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Taylor Swift Mejeng di Top 3 Greatest Pop Stars 2022 Versi Billboard

BERIKUTNYA

Hypereport: Bisnis Afiliasi, Saat Ketekunan & Personal Branding Menentukan Kesuksesan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: