Kolaborasi UMKM dan Wisata Dorong Ekraf, Pendopo Bawa Produk Sarat Budaya ke TMII
14 January 2025 |
17:00 WIB
Kolaborasi antara UMKM dan destinasi wisata budaya menjadi langkah penting untuk memperkuat keberagaman budaya Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Hal ini dilakukan oleh jenama produk sarat budaya Pendopo di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Kolaborasi semacam ini bermanfaat bagi pelaku UMKM serta destinasi wisata yang memiliki peran besar dalam melestarikan dan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Baca juga: 5 Langkah Sukes UMKM Naik Kelas di Era Digital
Sebagaimana diketahui, UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia. Perannya kian krusial dengan menjaga keberagaman produk lokal yang menjadi ciri khas dari berbagai daerah. Namun, salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM adalah keterbatasan akses pasar.
Oleh karena itu, berkolaborasi dengan destinasi wisata dapat memberikan peluang bagi produk lokal untuk dikenal lebih luas baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dari sisi destinasi wisata, peran untuk memberi ruang dalam memamerkan produk-produk lokal juga menjadi kontribusi yang penting. Direktur Komersial TMII Ratri Paramita mengatakan, sebagai pusat budaya yang menampilkan keunikan tradisi dari berbagai daerah, TMII berupaya menyediakan platform yang ideal untuk memasarkan produk-produk UMKM.
Wisatawan yang berkunjung ke TMII tidak hanya datang untuk menikmati keindahan alam dan atraksi budaya, tetapi juga untuk merasakan pengalaman yang lebih mendalam mengenai tradisi Indonesia.
Keberadaan produk-produk lokal di destinasi wisata dapat pengunjung mendorong pengunjung membeli cenderamata berupa barang-barang yang mencerminkan budaya yang mereka temui selama berkunjung. Ini memberi nilai lebih bagi wisatawan, karena mereka bisa menikmati objek wisata sekaligus membeli sesuatu yang autentik dan kaya makna.
"Ini adalah langkah konkret untuk mendukung pelaku usaha lokal dan memperkenalkan produk-produk unggulan yang mencerminkan kekayaan budaya kita,” ujar Ratri.
Direktur Pendopo Tasya Widya Krisnadi mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan TMII ini berpeluang memperkenalkan produk lokal serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendukung produk-produk Indonesia.
“Pendopo percaya bahwa setiap produk yang kami hadirkan di TMII adalah cerminan dari kreativitas dan nilai budaya yang menjadi identitas bangsa. Kami ingin menunjukkan kepada pengunjung bahwa produk lokal tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga mengandung cerita dan makna budaya yang kaya,” ujar Tasya.
Menurutnya, kolaborasi antara UMKM dan wisata dapat menandakan bahwa tempat wisata bisa berfungsi sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat agar lebih menghargai produk lokal sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga.
Selain itu, kolaborasi ini memberikan keuntungan bagi UMKM dengan membuka akses pasar yang lebih luas. Produk lokal yang dipasarkan di tempat wisata berkesempatan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pengunjung yang beragam.
Ini juga memberi peluang bagi pelaku UMKM untuk berinovasi sesuai dengan perkembangan tren pasar sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam produk mereka. "Kehadiran produk lokal di tempat wisata menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan kreativitas anak bangsa sekaligus menjaga kelestarian budaya yang ada," tambah Tasya.
Ke depannya, bagi Tasya, pelaku UMKM perlu terus berinovasi, menjaga kualitas produk, dan memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, peran pengelola wisata dibutuhkan juga sebagai penyedia fasilitas yang memadai agar produk-produk tersebut bisa dipasarkan secara efektif dan efisien.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kolaborasi semacam ini bermanfaat bagi pelaku UMKM serta destinasi wisata yang memiliki peran besar dalam melestarikan dan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Baca juga: 5 Langkah Sukes UMKM Naik Kelas di Era Digital
Sebagaimana diketahui, UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia. Perannya kian krusial dengan menjaga keberagaman produk lokal yang menjadi ciri khas dari berbagai daerah. Namun, salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM adalah keterbatasan akses pasar.
Oleh karena itu, berkolaborasi dengan destinasi wisata dapat memberikan peluang bagi produk lokal untuk dikenal lebih luas baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dari sisi destinasi wisata, peran untuk memberi ruang dalam memamerkan produk-produk lokal juga menjadi kontribusi yang penting. Direktur Komersial TMII Ratri Paramita mengatakan, sebagai pusat budaya yang menampilkan keunikan tradisi dari berbagai daerah, TMII berupaya menyediakan platform yang ideal untuk memasarkan produk-produk UMKM.
Wisatawan yang berkunjung ke TMII tidak hanya datang untuk menikmati keindahan alam dan atraksi budaya, tetapi juga untuk merasakan pengalaman yang lebih mendalam mengenai tradisi Indonesia.
Keberadaan produk-produk lokal di destinasi wisata dapat pengunjung mendorong pengunjung membeli cenderamata berupa barang-barang yang mencerminkan budaya yang mereka temui selama berkunjung. Ini memberi nilai lebih bagi wisatawan, karena mereka bisa menikmati objek wisata sekaligus membeli sesuatu yang autentik dan kaya makna.
"Ini adalah langkah konkret untuk mendukung pelaku usaha lokal dan memperkenalkan produk-produk unggulan yang mencerminkan kekayaan budaya kita,” ujar Ratri.
Direktur Pendopo Tasya Widya Krisnadi mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan TMII ini berpeluang memperkenalkan produk lokal serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendukung produk-produk Indonesia.
“Pendopo percaya bahwa setiap produk yang kami hadirkan di TMII adalah cerminan dari kreativitas dan nilai budaya yang menjadi identitas bangsa. Kami ingin menunjukkan kepada pengunjung bahwa produk lokal tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga mengandung cerita dan makna budaya yang kaya,” ujar Tasya.
Menurutnya, kolaborasi antara UMKM dan wisata dapat menandakan bahwa tempat wisata bisa berfungsi sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat agar lebih menghargai produk lokal sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga.
Selain itu, kolaborasi ini memberikan keuntungan bagi UMKM dengan membuka akses pasar yang lebih luas. Produk lokal yang dipasarkan di tempat wisata berkesempatan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pengunjung yang beragam.
Ini juga memberi peluang bagi pelaku UMKM untuk berinovasi sesuai dengan perkembangan tren pasar sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam produk mereka. "Kehadiran produk lokal di tempat wisata menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan kreativitas anak bangsa sekaligus menjaga kelestarian budaya yang ada," tambah Tasya.
Ke depannya, bagi Tasya, pelaku UMKM perlu terus berinovasi, menjaga kualitas produk, dan memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, peran pengelola wisata dibutuhkan juga sebagai penyedia fasilitas yang memadai agar produk-produk tersebut bisa dipasarkan secara efektif dan efisien.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.