Fotografer Davy Linggar yang menggelar pameran tunggal bertajuk Aperture di ROH Projects. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)

Aperture, Ketika Davy Linggar Mainkan Gesture Tangan & Sensualitas

11 December 2022   |   06:15 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Davy Linggar bukan hanya mahir bermain cahaya dengan kamera, namun juga pandai memainkan kuas dengan cat yang menghasilkan lukisan indah. Impian masa kecilnya untuk membuat pameran tunggal pun terwujud dalam Aperture di Galeri ROH yang dibuka hari ini hingga 8 Januari 2023. 

Aperture dalam fotografi dikenal sebagai bukaan diafragma pada kamera yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. “Saya analogikan informasi, kejadian yang masuk ke (mata dan pikiran) saya, lalu keluar lewat lukisan,” ujar Davy menjelaskan pemilihan tema pameran tunggalnya di Galeri ROH, Sabtu (10/12/2022). 

Ya, tidak lepas dari profesinya sebagai fotografer saat ini. Sebanyak 49 lukisan yang ditampilkannya itu merupakan bagian yang terekam dari pandangannya di sekitar. Karya-karya tersebut ada yang lugas warnanya hingga monokom. 

Baca jugaIngin Ikut Pelatihan Fotografi Profesional? Segini Biayanya

“Semua karya berawal dari foto yang saya punya. Saya bikin karya yang ada di sekitar saya. Karyanya dekat dengan praktek fotografi,” jelasnya. 
 

Karya Davy Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)


Namun satu yang menarik dari puluhan karya yang ditampilkan Davy. Sebagian besar merupakan lukisan yang hanya menampilkan bagian tubuh, terutama tangan. 

Sekitar 15 tangan dengan beragam gesture atau posisi namun sarat dengan sensualitas. Ada yang menyeruak dari dalam loker, ada dua punggung tangan bersentuhan, berjabat tangan, atau menarik. Semuanya cukup unik dan membuat yang melihatnya bisa menafsirkan sendiri karya tersebut.

Ketika ditanya Hypeabis.id makna dari belasan lukisan tangan tersebut, Davy menjelaskan itu menjadi caranya untuk bercerita dan mengungkapkan apa yang dia rasakan, inginkan, sukai, atau tidak suka. 
 

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)


Menurutnya, seniman memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan makna dari karyanya. Namun yang pasti, dia tidak mau menghasilkan karya yang begitu dilihat, sangat mudah ditafsirkan. 

“Tangan, bisa cerita banyak tentang gesture yang berbeda-beda. Kalau tampilkan semuanya, kejadiannya tidak seperti ini. Kalau kejadiannya sedikit, sepotong, saya bisa sampaikan apa yang saya mau tanpa harus teriak. Saya maui kasih ruang yang melihat untuk punya interpretasi juga,” ungkap Davy yang mengaku sebagai pribadi pemalu dan sulit untuk berkata menjelaskan detail pemikirannya. 

Selain tangan, beberapa karya dalam pameran bertajuk Aperture itu juga menampilkan arsitektur, pemandangan, dan abstrak. Ada pula satu video berdurasi 8 detik berjudul Radiant. Video tersebut cukup menampilkan sensualitas tubuh wanita.
 

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)



Namun dari banyaknya karya berbau sensualitas, satu lukisan cukup menarik yakni seorang anak dengan set mantel tidur berwarna kuning.  Ternyata, potret sosok tersebut merupakan anaknya sendiri. “Itu anak saya. Senang saja bisa melukis sesuatu yang masih bersih, polos,” sebutnya.

Dalam 49 karyanya kali ini, Davy menggunakan medium kayu berukuran 20 x 20 cm. Medium tersebut dipilih karena bisa dibawa kemana-mana dalam upaya menyelesaikan target untuk pameran, saat dia harus bekerja menjadi fotografer. 

Dia sempat berupaya beradaptasi dengan tekstur kayu karena selama bertahun-tahun terbiasa melukis di canvas. Ada lukisan yang dibiarkan tegas tekstur kayunya dan ditutup untuk mencapai warna tertentu. “Untuk pameran ini lebih cocok kayu, salah satunya bisa dibawa kemana-mana. Dan kayaknya menarik kalau semuanya satu ukuran,” tambah Davy.

Sementara itu, Founder ROH Projects Jun Tirtadji berpendapat anatomi manusia berupa tangan, kaki, dan anggota badan, memainkan peran penting dalam banyak komposisi Linggar di Aperture. Seniman itu menurutnya mengungkapkan interaksi bagian tubuh yang berbeda, serta ketegangan masing-masing antara posisi dalam konteks yang berbeda. 
 

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)

Karya David Linggar. (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)


Seperti karya berjudul Locker, tiga tangan tampaknya meresap melalui latar belakang putih yang mencolok dengan grid dalam tingkah laku yang mungkin paling mirip dengan praktik menggambar. Lukisan ini kuat menekankan garis luar yang membentuk struktur setiap anggota badan daripada pertimbangan pelukis itu sendiri. 

Ada pula karya berjudul Attention. Tampak dua tangan diekspresikan tanpa banyak detail yang sesuai, seperti kuku, atau bayangan reguisite lainnya, namun menekankan bentuk pengambilalihan dari setiap digit, hampir membentuk gagasan yang sangat grafis tentang seperti apa tangan yang tampak.

Warna, rona dan saturasi juga merupakan aspek integral dari Aperture. Beberapa lukisan, seperti Vogue, Resittle, dan Lustrate menggambakan interaksi antara kontras dan tekstur menjadi titik fokus. Cahaya gelap dan terang, serta rasa misteri seakan hubungan fotografi hitam dan putih Linggar sendiri. 

“Beberapa lukisan, seperti Red Hot mencuci komposisi dalam warna tunggal, sangat menonjolkan niat tertentu dalam pekerjaan untuk mengekspresikan suasana hati yang sangat tajam dan spesifik,” tutur Jun.

Baca jugaMenengok Lagi Petualangan Fotografi Jay Subyakto & Yori Antar ke Antartika

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Can's Gallery Gelar Pameran Across The Time Hadirkan Sejumlah Karya Seniman Terbaik Indonesia

BERIKUTNYA

Maroko Vs Portugal, Singa Atlas Menciptakan Sejarah & Membuat Ronaldo Menangis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: