Maroko Vs Portugal, Singa Atlas Menciptakan Sejarah & Membuat Ronaldo Menangis
11 December 2022 |
06:56 WIB
1
Like
Like
Like
Singa atlas, julukan tim nasional Maroko, terus mencetak sejarah di ajang Piala Dunia 2022 dengan berhasil masuk ke babak empat besar atau semi final setelah mengalahkan Selecao das Quinas – julukan tim nasional Portugal – dengan skor 1 – 0.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Al – Thumama itu membuat Singa Atlas untuk pertama kalinya berhasil masuk ke dalam semi final ajang terbesar olahraga sepak bola yang berlangsung setiap empat tahun sekali ini.
Sejak 1970 sampai dengan 2018, pencapaian tertinggi Maroko di ajang Piala Dunia adalah babak 16 besar, yakni pada 1986. Dengan melaju ke babak semifinal atau babak empat besar, tim nasional yang mengikuti ajang bergengsi di sepak bola untuk keenam kali ini pun membuat pencapaian yang tertingginya adalah babak empat besar untuk sementara.
Baca juga: Cek Timnas yang Lolos 8 Besar dan Jadwal Perempat Final Piala Dunia 2022
Singa Atlas pun tidak menutup kemungkinan maju ke babak final atau memenangkan Piala Dunia jika dapat mengalahkan lawan-lawan berikutnya.
Tidak hanya itu, kemenangan atas Portugal di babak delapan besar juga membuat Maroko unggul 2 - 1 atas Portugal dalam tiga kali pertemuan di ajang Piala Dunia, yakni pada 1986, 2018, dan 2022.
Maroko dan Portugal pertama kali bertemu di ajang Piala Dunia adalah pada 1986. Pada saat itu, Singa Atlas berhasil menekuk Selecao das Quinas dengan skor 3 – 1. Pemain tim nasional Maroko yang mencetak gol pada saat itu adalah Abdelrazzak Khairi sebanyak dua kali, yakni pada menit ke 19 dan 27 dan Abdelkarim Krimau pada menit ke-62.
Tim nasional Portugal berhasil membalas satu gol pada ajang yang berlansung 36 tahun silam melalui Diamantino pada menit ke-79. Pertemuan kedua mereka terjadi pada 2018 di Piala Dunia Rusia. Pada saat itu, Portugal berhasil menang tipis 1 – 0 melalui Cristiano Ronaldo.
Singa Atlas berhasil membalas kekalahan di Piala Dunia 2018 di ajang yang sama pada tahun ini dengan skor yang sama juga. Tim nasional Maroko mengalahkan Portugal dengan skor 1 – 0 melalui pemain Youssef En Nesyri.
Pemain bernomor punggung 19 itu berhasil mencetak gol setelah menerima umpan menyilang dari pemain belakang kiri, yakni Yahia Attiyat Allah. Umpan lambung yang dilesatkan ke dalam kotak 12 pas berhasil disundul oleh Nesyri.
Kiper Diego Costa yang memutuskan untuk maju guna menangkap umpan lambung tersebut gagal karena Nesyri lebih dahulu menyundul bola. Sementara pemain belakang Portugal bernomor punggung 4, yakni Ruben Dias gagal menjangkau bola dalam duel udara yang terjadi.
Tidak ingin kalah dari Maroko, Selecao das Quinas pun terus menekan pertahanan Maroko. Cristiano Ronaldo yang tidak dimainkan sebagai starter pun akhirnya masuk menggantikan Ruben Neves pada menit ke-51.
Di babak kedua, sejumlah percobaan dilakukan oleh para pemain Portugal untuk mencetak gol ke gawang yang dijaga oleh Yassine Bounou. Namun, tidak ada satu pun dari beragam percobaan itu yang menghasilkan gol sampai dengan wasit meniup peluit panjang babak kedua.
Di pertandingan yang dipimpin oleh wasit Facundo Tello, Portugal secara statistik tercatat jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan Maroko. Selecao das Quinas memiliki 74 persen penguasaan bola, 12 tembakan, dan 3 tembakan mengarah ke gawang.
Sementara Maroko hanya memiliki penguasaan bola sebesar 26 persen, 9 tembakan, dan 3 tembakan ke arah gawang. Tidak hanya itu, operan yang dilakukan oleh tim nasional Portugal juga tercatat lebih banyak jika dibandingkan dengan tim nasional Maroko. Portugal melakukan operasi sebanayk 663 kali sepanjang 90 menit pertandingan. Sementara itu, Maroko hanya melakukan 247 operan.
Kekalahan Portugal atas Maroko di babak delapan besar ini membuat langkah Portugal terhenti. Cristiano Ronaldo yang telah berusia 37 tahun diperkirakan akan menjadikan ajang ini sebagai ajang Piala Dunia terakhir. Sang mega bintang pun terlihat meneteskan air matanya saat pertandingan usai.
Baca juga: Maroko vs Spanyol, Singa Atlas Cetak Sejarah 8 Besar di Piala Dunia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Al – Thumama itu membuat Singa Atlas untuk pertama kalinya berhasil masuk ke dalam semi final ajang terbesar olahraga sepak bola yang berlangsung setiap empat tahun sekali ini.
Sejak 1970 sampai dengan 2018, pencapaian tertinggi Maroko di ajang Piala Dunia adalah babak 16 besar, yakni pada 1986. Dengan melaju ke babak semifinal atau babak empat besar, tim nasional yang mengikuti ajang bergengsi di sepak bola untuk keenam kali ini pun membuat pencapaian yang tertingginya adalah babak empat besar untuk sementara.
Baca juga: Cek Timnas yang Lolos 8 Besar dan Jadwal Perempat Final Piala Dunia 2022
Singa Atlas pun tidak menutup kemungkinan maju ke babak final atau memenangkan Piala Dunia jika dapat mengalahkan lawan-lawan berikutnya.
Tidak hanya itu, kemenangan atas Portugal di babak delapan besar juga membuat Maroko unggul 2 - 1 atas Portugal dalam tiga kali pertemuan di ajang Piala Dunia, yakni pada 1986, 2018, dan 2022.
Maroko dan Portugal pertama kali bertemu di ajang Piala Dunia adalah pada 1986. Pada saat itu, Singa Atlas berhasil menekuk Selecao das Quinas dengan skor 3 – 1. Pemain tim nasional Maroko yang mencetak gol pada saat itu adalah Abdelrazzak Khairi sebanyak dua kali, yakni pada menit ke 19 dan 27 dan Abdelkarim Krimau pada menit ke-62.
Tim nasional Portugal berhasil membalas satu gol pada ajang yang berlansung 36 tahun silam melalui Diamantino pada menit ke-79. Pertemuan kedua mereka terjadi pada 2018 di Piala Dunia Rusia. Pada saat itu, Portugal berhasil menang tipis 1 – 0 melalui Cristiano Ronaldo.
Singa Atlas berhasil membalas kekalahan di Piala Dunia 2018 di ajang yang sama pada tahun ini dengan skor yang sama juga. Tim nasional Maroko mengalahkan Portugal dengan skor 1 – 0 melalui pemain Youssef En Nesyri.
Pemain bernomor punggung 19 itu berhasil mencetak gol setelah menerima umpan menyilang dari pemain belakang kiri, yakni Yahia Attiyat Allah. Umpan lambung yang dilesatkan ke dalam kotak 12 pas berhasil disundul oleh Nesyri.
Kiper Diego Costa yang memutuskan untuk maju guna menangkap umpan lambung tersebut gagal karena Nesyri lebih dahulu menyundul bola. Sementara pemain belakang Portugal bernomor punggung 4, yakni Ruben Dias gagal menjangkau bola dalam duel udara yang terjadi.
Tidak ingin kalah dari Maroko, Selecao das Quinas pun terus menekan pertahanan Maroko. Cristiano Ronaldo yang tidak dimainkan sebagai starter pun akhirnya masuk menggantikan Ruben Neves pada menit ke-51.
Di babak kedua, sejumlah percobaan dilakukan oleh para pemain Portugal untuk mencetak gol ke gawang yang dijaga oleh Yassine Bounou. Namun, tidak ada satu pun dari beragam percobaan itu yang menghasilkan gol sampai dengan wasit meniup peluit panjang babak kedua.
Di pertandingan yang dipimpin oleh wasit Facundo Tello, Portugal secara statistik tercatat jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan Maroko. Selecao das Quinas memiliki 74 persen penguasaan bola, 12 tembakan, dan 3 tembakan mengarah ke gawang.
Sementara Maroko hanya memiliki penguasaan bola sebesar 26 persen, 9 tembakan, dan 3 tembakan ke arah gawang. Tidak hanya itu, operan yang dilakukan oleh tim nasional Portugal juga tercatat lebih banyak jika dibandingkan dengan tim nasional Maroko. Portugal melakukan operasi sebanayk 663 kali sepanjang 90 menit pertandingan. Sementara itu, Maroko hanya melakukan 247 operan.
Kekalahan Portugal atas Maroko di babak delapan besar ini membuat langkah Portugal terhenti. Cristiano Ronaldo yang telah berusia 37 tahun diperkirakan akan menjadikan ajang ini sebagai ajang Piala Dunia terakhir. Sang mega bintang pun terlihat meneteskan air matanya saat pertandingan usai.
Baca juga: Maroko vs Spanyol, Singa Atlas Cetak Sejarah 8 Besar di Piala Dunia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.