Lukisan Perjuangan Sultan Agung Mahakarya S. Sudjojono Dihadirkan Lengkap dalam Pameran Mukti Negeriku!
27 August 2021 |
17:42 WIB
Tumurun Private Museum bekerja sama dengan S.Sudjojono Center menyelenggarakan pameran seni rupa Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung Melalui Goresan S.Sudjojono. Pameran ini berlangsung selama 6 bulan dari 28 Agustus 2021 sampai dengan 28 Februari 2022.
Iwan K. Lukminto, Pemilik Tumurun Private Museum mengungkapkan, masyarakat dapat mengakses pameran secara virtual terlebih dahulu mengingat museum belum diizinkan dibuka untuk umum.
Namun, jika museum memungkinkan untuk dibuka kembali pada masa yang akan datang, masyarakat dapat mengunjungi pameran tersebut secara luring dengan melakukan registrasi daring dan mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku.
Iwan mengungkapkan pameran akan menampilkan reproduksi karya lukisan sang seniman berjudul Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen (1973), yang merupakan koleksi Museum Sejarah Jakarta, dan 38 sketsa yang dibuat oleh Sudjojono dalam mempersiapkan pembuatan lukisan tersebut.
38 sketsa sang seniman tersebut merupakan koleksi Tumurun Private Museum, dan merupakan yang pertama kalinya seluruh sketsa dipamerkan secara lengkap di Indonesia.
Dia menuturkan Sudjojono melukis lukisan Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen pada 1973-1974 atau sekitar 1 tahun dalam proses pembuatan lukisan ini.
"Karena Sudjojono seniman yang sangat detail, pemikir, dan konseptual, maka beliau melakukan riset sultan agung 1 tahun. Di mana riset dilakukan di Jakarta, Solo, dan Belanda," katanya.
Jadi, sebelum lukisan tersebut keluar, lahir lah sketsa-sketsa tentang lukisan tersebu. Dari sketsa-sketsa itu dapat terlihat seperti apa pemikiran Sudjojono. Kepastian fakta dia tuliskan dalam sketsa, begitu juga keraguan yang dia dapatkan dari riset.
Dengan mengetahui lebih detail terkait Sultan Agung, dia lalu membuat lukisan berjudul Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen. Lukisan tersebut memiliki ukuran 3 m x 10 m, dan dalam peresmiannya pada 1974 dihadiri oleh Ratu Elizabeth yang waktu itu sedang berkunjung ke Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Iwan K. Lukminto, Pemilik Tumurun Private Museum mengungkapkan, masyarakat dapat mengakses pameran secara virtual terlebih dahulu mengingat museum belum diizinkan dibuka untuk umum.
Namun, jika museum memungkinkan untuk dibuka kembali pada masa yang akan datang, masyarakat dapat mengunjungi pameran tersebut secara luring dengan melakukan registrasi daring dan mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku.
Iwan mengungkapkan pameran akan menampilkan reproduksi karya lukisan sang seniman berjudul Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen (1973), yang merupakan koleksi Museum Sejarah Jakarta, dan 38 sketsa yang dibuat oleh Sudjojono dalam mempersiapkan pembuatan lukisan tersebut.
38 sketsa sang seniman tersebut merupakan koleksi Tumurun Private Museum, dan merupakan yang pertama kalinya seluruh sketsa dipamerkan secara lengkap di Indonesia.
Dia menuturkan Sudjojono melukis lukisan Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen pada 1973-1974 atau sekitar 1 tahun dalam proses pembuatan lukisan ini.
"Karena Sudjojono seniman yang sangat detail, pemikir, dan konseptual, maka beliau melakukan riset sultan agung 1 tahun. Di mana riset dilakukan di Jakarta, Solo, dan Belanda," katanya.
Jadi, sebelum lukisan tersebut keluar, lahir lah sketsa-sketsa tentang lukisan tersebu. Dari sketsa-sketsa itu dapat terlihat seperti apa pemikiran Sudjojono. Kepastian fakta dia tuliskan dalam sketsa, begitu juga keraguan yang dia dapatkan dari riset.
Dengan mengetahui lebih detail terkait Sultan Agung, dia lalu membuat lukisan berjudul Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen. Lukisan tersebut memiliki ukuran 3 m x 10 m, dan dalam peresmiannya pada 1974 dihadiri oleh Ratu Elizabeth yang waktu itu sedang berkunjung ke Indonesia.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.