Cosplayer Xian (Sumber gambar: Xian)

Hypereport: Geliat Cosplay & Fenomena Sub Kultur Anak Muda Indonesia

04 December 2022   |   17:42 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Faris (26) berlari ke atas panggung sambil memerankan karakter Buggy, anime dari manga One Piece. Usai  memainkan pisau imitasi di jari-jari tangannya dia pun memberi sikap hormat ke arah penonton. Tak lama, karakter badut itu turun dari panggung dan menunggu juri memberi nilai atas aksinya.

Setelahnya, karakter animasi lain juga naik ke atas panggung untuk memeragakan aksi cosplay yang mereka perankan. Terlihat, ada ratusan orang dengan karakter berbeda yang turut menyemarakkan lomba Cosplayer di pusat perbelanjaan kawasan Jakarta Selatan pada Minggu (27/11).

Geliat gelaran cosplay memang kian marak ditemui di tanah air, hal ini dapat diilihat dari banyaknya berbagai acara seperti Indonesia Comic Con, Japanese Culture Day, hingga Coswalk Competition yang baru saja diikuti Faris di Aeon Mall, Tanjung Barat, Jakarta Selatan itu.

Baca juga6 Potret Selebritas Cosplay Karakter di Perayaan Halloween, Salah Satunya Kendall Jenner Jadi Jessie Toy Story

Istilah cosplay sendiri merupakan singkatan dari costume play, yakni subkultur dari Jepang di mana pelakunya berdandan seperti karakter-karakter yang terdapat di manga, animasi, atau video games. Di Indonesia, menurut beberapa penelitian tren ini mulai populer pada dekade 2000-an dan terus mengalami pasang surut hingga sekarang.

 

Firman, dosen sekaligus pemerhati budaya dari Universitas Mercu Buana mengatakan, budaya sub kultur Cosplay di kalangan remaja merupakan bentuk konformitas atau proses adaptasi seseorang untuk mencari bentuk kenyamanan baru dalam sebuah komunitas.

"Saat seseorang membangun identitasnya sebagai wibu atau cosplayer hal itu adalah bentuk rasa nyaman mereka di komunitas tersebut, sebab di kehidupan yang lebih luas mungkin dia introvert, jadi melalui cosplay mereka dapat mengenal citraan-citraan baru dari karakter yang dimainkan," papar Firman.
 

Faris dengan cosplay Buggy dan Layla yang memerankan karakter Yor Briar dari Spy X Family (Sumber gambar: Pribadi)

Faris dengan cosplay Buggy dan Layla yang memerankan karakter Yor Briar dari Spy X Family (Sumber gambar: Pribadi)


Maraknya tren cosplay selain dari film-film anime dan game, menurut Firman juga dipicu proses pencarian identitas di kalangan anak-anak muda. Geliat ini pun diprediksi akan terus berkembang dengan berbagai inovasi yang mungkin dilakukan oleh para Cosplayer di Indonesia.

Setali tiga uang, hal senada juga diungkap  oleh Hendri (20), Mahasiswa psikologi universitas swasta di Jakara Barat itu mengaku saat menjalani hobi cosplay dia merasa lebih nyaman ketika mememrnakan karakter anime, salah satunya Denji dari Manga Chainsaw Man.

"Selain menantang, saat menjadi cosplayer jadi ngerasa lebih terbuka aja gitu, aslinya kan saya orangnya tertutup, tapi pas meranin karakter ini rasanya lebih terbuka," papar mahasiswa semester lima itu.

Baca Juga Hypereport mengenai Cosplay:
Antusiasme di Balik Cosplay sebagai Representasi Idola Karakter Figur
Cerita Cosplayer Tampil Totalitas: Bukan Sekadar Kostum, Tapi Pendalaman Karakter
Meraup Rupiah dari Hobi Cosplay

 

Hobi Mahal yang Bisa Dikondisikan

Meski hobi cosplay terbilang mahal, tapi dengan berbagai kreativitas hal itu bisa diakali. Faris yang memerankan karekter Buggy menyikapi hal itu dengan membuat sendiri kostumnya agar lebih hemat meski tetap tampil mengesankan. Bahkan tak jarang para pengunjung mall meminta foto bareng dengannya saat memerankan karakter tersebut.

"Kostum saya ini memang low bujet, Ini cuma habis sekitar Rp200.000, karena bikin sendiri. Dengan cara ini kita juga bisa tahu proses cara membuat kostum yang baik agar lebih mirip dengan karakter aslinya," kata Faris.

Adapun, Xian (18) yang memerankan karakter Yae Miko dari gim Genshin Impact mengaku untuk menyikapi pengeluaran biaya kostumnya yang mencapai Rp1.500.000, setelahnya dia akan menyewakan ke orang lain agar modalnya kembali sesuai prinsip sirkular ekonomi.

Menurut Xian dengan cara tersebut selain menjadi ladang bisnis untuk mengembalikan modal, hobi yang dia jalani juga bakal terus berlanjut karena mendapat keuntungan dari hasil penyewaan kostum yang dipakai.

"Selain itu aku juga dapat income dari donasi para fans yang mau ngedananin cosplay karakter yang aku buat. Tapi sebagai gantinya aku akan ngasih fan sign pada mereka," Papar Xian.


Di sisi lain, meski narasumber yang ditemui masih pemula dalam skena cosplay, tapi mereka optimis dapat memetik keuntungan finansial dari hobinya tersebut. Bahkan saat ini saja mereka bisa mendapat passive income dari kemenangan lomba atau metode monetisasi karya dari para fans.

"Kalau soal income saya dapat dari kolab dengan fotografer, selain itu juga dari website trakteer. Saat ini emang udah banyak cosplayer yang pakai aplikasi trakteer untuk menjual karya-karya mereka," papar Layla, Cosplayer yang memerankan karakter Yor Briar dari Spy X Family.

Baca jugaLebih dari Cosplay, Ini Kolaborasi yang Unik Antara Gim & Fesyen

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Hari 1 Dibanjiri Keluhan, Begini Tip Nyaman Nonton Konser HITC Day 2

BERIKUTNYA

Hypereport: Meraup Rupiah dari Hobi Cosplay

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: