Guratan Kisah Seniman Rato Tanggela dalam Pameran Here Comes the Towtow
21 November 2022 |
08:30 WIB
Gambar makhluk berbulu dengan wajah berupa bulatan kuning menghiasi sederet lukisan, patung, dan video motion graphic yang ditampilkan dalam pameran tunggal Here Comes the Towtow: A Close-Up Glimpse of A Stranger di CGArtspace, belum lama ini.
Raut wajah karakter tersebut polos, hanya memiliki sepasang mata dan tanda pada dahinya, goresan enam garis yang bersilangan membentuk 4 bujur sangkar. Wajahnya terbentuk oleh lingkaran seperti emot ikon. Wajah itu membuat karakter tampak hidup, terutama melalui matanya yang mengekspresikan berbagai emosi seperti marah, heran, dan sedih. Oleh sang seniman, Rato Tanggela, karakter diberi nama Towtow.
Rato Tanggela mengatakan karakter Towtow merupakan wujud dari potongan-potongan cerita kehidupan baik yang datang dari dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Hal itu digambarkan di atas kanvas dengan narasi yang berbeda-beda di setiap lukisannya.
Seperti lukisan Coin Hunter. Lukisan berdimensi 140x90 cm itu memiliki latar belakang cerita tentang pengalaman Rato dan teman-temannya yang mulai memanfaatkan tren non-fungible token (NFT) dan koin kripto. Dalam lukisan itu, karakter Towtow mewujud bak seorang petarung yang siap menunjukkan keunikannya.
Baca juga: Menengok Ragam Karya Seni yang Bakal Hadir di Pameran Age of Consent
Bentuk karakter Towtow pun berubah-ubah, kadang memanjang dan menyusut. Dia bisa menjadi sosok anak-anak dan bisa membesar menjadi dewasa. Hal ini dihadirkan Rato sebagai gambaran tokoh dari aneka kisah di sekitarnya, yang bisa mewakili teman-teman, keluarga, atau siapa pun.
Inspirasi Rato menciptakan karakter rekaan Towtow berawal ketika dia menyimak cerita dari teman-temannya seputar problematika kehidupan mereka. Kumpulan cerita itu lantas menginspirasi Rato untuk menuangkannya menjadi karya seni.
Pemaknaan itu juga kian lengkap dengan hadirnya goresan enam garis yang bersilangan membentuk 4 bujur sangkar. Jika diamati, tanda yang ada di dahi karakter Towtow merupakan kumpulan dari sembilan tanda plus (positif). "Itu untuk menyemangati orang-orang yang melihat Towtow, tentang harapan yang positif," katanya.
Here Comes the Towtow: A Close-up Glimpse of A Stranger juga menjadi momentum pertama Rato Tanggela untuk menyajikan karya-karya fisiknya yang dibuat secara konvensional dalam kegiatan pameran tunggal. Sebelumnya, dia lebih aktif membuat karya seni digital yang dipublikasikan lewat media sosial.
Baca juga: Merekam Transformasi Budaya Melalui Karya Seni di Pameran Yusuf Susilo Hartono
Kurator Rain Rosidi mengatakan sebagai anak dari seorang pelukis dan desainer grafis, Umbu LP Tanggela, Rato tumbuh di lingkungan yang kental dengan seni rupa dan desain. Masa kanak-kanak Rato juga sarat dengan konsumsi komik terutama dari Jepang seperti Dragon Ball.
Semenjak remaja, kesukaannya meningkat pada produksi visual lain seperti ilustrasi pada majalah, sampul buku, hingga street art. Menurutnya, latar belakang tersebut turut mempengaruhi karya-karya seni Rato yang dominan mengeksplorasi desain karakter.
Rain menjelaskan meski lebih identik hadir dalam produksi kartun, komik, dan animasi dari para desainer grafis, desain karakter juga merambah dunia seni rupa. Penciptaan karakter ini meliputi estetika, kepribadian, perilaku dan penampilan karakter yang diciptakan.
"Saya kira Rato lahir dari generasi yang sudah bisa menerima bahwa seni itu bisa lahir dari lingkungan yang berbeda. Bukan hanya lingkungan seni tinggi atau fine arts," katanya.
Menurut Rain, melalui karakter Towtow, Rato seperti hendak mendefinisikan dirinya sebagai sosok yang kerap berhadapan dengan latar kultur yang berbeda. Dengan kata lain, Towtow merupakan cerminan keterasingan seseorang di dalam suatu lingkungan, sekaligus upaya untuk membaur di dalamnya.
"Makanya di dalam karakter itu, dia menciptakan wajahnya dengan sebuah topeng yang lepas dari bentuk lain dari Towtow. Wajahnya itu justru polos tanpa polesan dan ekspresinya hanya ditampilkan melalui mata, tidak ada mulut atau hidung," jelasnya.
Dia menambahkan secara umum, lukisan-lukisan Rato menerapkan gaya komikal dan kartunal yang kentara kuat dalam metode maupun hasil akhirnya. Dengan bebas Rato menuangkan unsur-unsur dari dunia komik seperti teks untuk menjadi elemen dalam lukisannya.
"Dengan cara ini, kehendak untuk menciptakan lukisan yang bercerita dilakukannya walaupun dalam beberapa sisi, lukisan Rato tetap diarahkan untuk menjadi semacam karya otonom yang memiliki ruang terbuka terhadap interpretasi," katanya.
Masing-masing dari kehadiran Towtow dalam berbagai setting, menjadi wahana bercerita bagi Rato dalam memberikan respon terhadap pengalaman dan hal-hal yang diketahuinya selama perjalanan hidup bersama masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
"Sebagai karakter, Towtow menjadi semacam signature character bagi Rato, yang melalui itu dia dapat mengisahkan dan mengomentari banyak hal," tambah Rain.
Baca juga: Suguhan Seni & Inovasi Teknologi dalam Pameran Rekam Masa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Raut wajah karakter tersebut polos, hanya memiliki sepasang mata dan tanda pada dahinya, goresan enam garis yang bersilangan membentuk 4 bujur sangkar. Wajahnya terbentuk oleh lingkaran seperti emot ikon. Wajah itu membuat karakter tampak hidup, terutama melalui matanya yang mengekspresikan berbagai emosi seperti marah, heran, dan sedih. Oleh sang seniman, Rato Tanggela, karakter diberi nama Towtow.
Rato Tanggela mengatakan karakter Towtow merupakan wujud dari potongan-potongan cerita kehidupan baik yang datang dari dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Hal itu digambarkan di atas kanvas dengan narasi yang berbeda-beda di setiap lukisannya.
Seperti lukisan Coin Hunter. Lukisan berdimensi 140x90 cm itu memiliki latar belakang cerita tentang pengalaman Rato dan teman-temannya yang mulai memanfaatkan tren non-fungible token (NFT) dan koin kripto. Dalam lukisan itu, karakter Towtow mewujud bak seorang petarung yang siap menunjukkan keunikannya.
Baca juga: Menengok Ragam Karya Seni yang Bakal Hadir di Pameran Age of Consent
Sumber gambar: CGArtspace
Inspirasi Rato menciptakan karakter rekaan Towtow berawal ketika dia menyimak cerita dari teman-temannya seputar problematika kehidupan mereka. Kumpulan cerita itu lantas menginspirasi Rato untuk menuangkannya menjadi karya seni.
Meski begitu, pada tubuh TowTow, sang seniman melengkapinya dengan raut wajah yang bisa berganti-ganti ekspresi, berwarna kuning yang identik dengan sinar atau cahaya. Bukan tanpa alasan, Rato ingin mengungkapkan bahwa di setiap masalah, masih ada harapan yang membuat hidup terus berjalan."Badan dari Towtow ini seperti menggambarkan gumpalan masalah. Energi yang aku tangkap dalam bentuk gambar seperti itu," katanya.
Pemaknaan itu juga kian lengkap dengan hadirnya goresan enam garis yang bersilangan membentuk 4 bujur sangkar. Jika diamati, tanda yang ada di dahi karakter Towtow merupakan kumpulan dari sembilan tanda plus (positif). "Itu untuk menyemangati orang-orang yang melihat Towtow, tentang harapan yang positif," katanya.
Here Comes the Towtow: A Close-up Glimpse of A Stranger juga menjadi momentum pertama Rato Tanggela untuk menyajikan karya-karya fisiknya yang dibuat secara konvensional dalam kegiatan pameran tunggal. Sebelumnya, dia lebih aktif membuat karya seni digital yang dipublikasikan lewat media sosial.
Baca juga: Merekam Transformasi Budaya Melalui Karya Seni di Pameran Yusuf Susilo Hartono
Semenjak remaja, kesukaannya meningkat pada produksi visual lain seperti ilustrasi pada majalah, sampul buku, hingga street art. Menurutnya, latar belakang tersebut turut mempengaruhi karya-karya seni Rato yang dominan mengeksplorasi desain karakter.
Rain menjelaskan meski lebih identik hadir dalam produksi kartun, komik, dan animasi dari para desainer grafis, desain karakter juga merambah dunia seni rupa. Penciptaan karakter ini meliputi estetika, kepribadian, perilaku dan penampilan karakter yang diciptakan.
"Saya kira Rato lahir dari generasi yang sudah bisa menerima bahwa seni itu bisa lahir dari lingkungan yang berbeda. Bukan hanya lingkungan seni tinggi atau fine arts," katanya.
Menurut Rain, melalui karakter Towtow, Rato seperti hendak mendefinisikan dirinya sebagai sosok yang kerap berhadapan dengan latar kultur yang berbeda. Dengan kata lain, Towtow merupakan cerminan keterasingan seseorang di dalam suatu lingkungan, sekaligus upaya untuk membaur di dalamnya.
"Makanya di dalam karakter itu, dia menciptakan wajahnya dengan sebuah topeng yang lepas dari bentuk lain dari Towtow. Wajahnya itu justru polos tanpa polesan dan ekspresinya hanya ditampilkan melalui mata, tidak ada mulut atau hidung," jelasnya.
Dia menambahkan secara umum, lukisan-lukisan Rato menerapkan gaya komikal dan kartunal yang kentara kuat dalam metode maupun hasil akhirnya. Dengan bebas Rato menuangkan unsur-unsur dari dunia komik seperti teks untuk menjadi elemen dalam lukisannya.
"Dengan cara ini, kehendak untuk menciptakan lukisan yang bercerita dilakukannya walaupun dalam beberapa sisi, lukisan Rato tetap diarahkan untuk menjadi semacam karya otonom yang memiliki ruang terbuka terhadap interpretasi," katanya.
Masing-masing dari kehadiran Towtow dalam berbagai setting, menjadi wahana bercerita bagi Rato dalam memberikan respon terhadap pengalaman dan hal-hal yang diketahuinya selama perjalanan hidup bersama masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
"Sebagai karakter, Towtow menjadi semacam signature character bagi Rato, yang melalui itu dia dapat mengisahkan dan mengomentari banyak hal," tambah Rain.
Baca juga: Suguhan Seni & Inovasi Teknologi dalam Pameran Rekam Masa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.