Ilustrasi penderita diabetes (Sumber gambar: Freepik)

Bisa Timbulkan Komplikasi, Kondisi Prediabetes Perlu Diwaspadai

17 November 2022   |   08:19 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Penderita prediabetes perlu lebih aware dengan kondisi kesehatannya. Sebab, mereka memiliki risiko lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan orang tanpa prediabetes. Kondisi ini bahkan bisa sudah bisa memicu komplikasi kardiovaskular jika tidak ditangani dengan baik.

Tak bisa dimungkiri, diabetes masih menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita orang di dunia. International Diabetes Federation (IDF) mencatat lebih dari setengah miliar manusia menderita diabetes pada 2021.

Di Indonesia, penyakit ini diderita oleh 19,47 juta orang pada tahun yang sama. Setiap tahunnya, prevalensi penyakit ini terhadap anak muda juga meningkat secara global. Saat ini diabetes bahkan sudah menyerang mereka yang masih berusia 20 tahun-79 tahun.

Oleh karena itu, prediabetes tidak boleh dipandang remeh. Meski kadar gula belum setinggi penderita diabetes tipe 2, penderita prediabetes mesti segera memperbaiki gaya hidupnya agar kondisinya tidak makin parah.

Baca jugaDiabetes di Depan Mata, Begini Cara Terhindar dari Faktor Risiko

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pradana Soewondo mengatakan banyak penderita prediabetes yang tidak menyadari kondisinya. Sebab, prediabetes memiliki gejala yang minim hingga kemudian berkembang menjadi diabetes dan menimbulkan komplikasi.

“Tanpa upaya pencegahan yang tepat, perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2 bisa terjadi lebih cepat,” ujar Pradana dalam keterangan tertulisnya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan 7 dari 10 penderita prediabetes yang tidak melakukan upaya perbaikan hidup akan lebih mudah terkena diabetes. Dengan demikian, perbaikan gaya hidup sebagai upaya penurunan risiko menjadi sangat krusial dilakukan.

Risiko terkena diabetes tipe 2 bisa berkurang sebesar 58 persen jika pasien mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.  Namun, sayangnya perbaikan kerap terlambat karena minimnya gejala yang ditimbulkan saat fase prediabetes.


Tip Mengubah Gaya Hidup Jadi Lebih Sehat

Pradana mengatakan gaya hidup yang sehat sebenarnya mudah dilakukan. Tak perlu membutuhkan biaya yang mahal, mencapai gaya hidup sehat bisa dicapai dengan biaya murah.

Dokter menyarankan untuk melakukan olahraga secara rutin. Olahraga setidaknya dilakukan 150 menit dalam satu minggu. Misalnya, dalam satu hari hanya mampu berolahraga selama 30 menit. Artinya, kamu harus melakukan olahraga selama 5 hari untuk mencapai durasi minimal dalam 1 minggunya.

Tidak ada jenis olahraga khusus yang direkomendasikan. Kamu bisa melakukan berbagai kombinasi, seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau naik sepeda.

Selain itu, pola makan juga perlu diperbaiki. Cobalah mulai mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengurangi asupan gula. Namun, yang tak kalah penting ialah menjaga kesehatan mental. Pengelolaan stres yang baik akan menunjang kesehatan seseorang.

Pradana mengatakan perubahan gaya hidup sehat ini akan mulai terasa dampaknya setelah 3 bulan-6 bulan. Namun, jika belum ada tanda-tanda penurunan glukosa, dokter umumnya akan menyarankan intervensi farmakologis.

“Pemberian obat dengan zat aktif metformin layak dipertimbangkan sebagai terapi obat lini pertama dalam strategi pencegahan prediabetes,” imbuhnya.

Baca jugaBanyak Kasus di Kelompok Anak Muda, Simak Piramida Perjalanan Pasien Alami Diabetes

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Teknologi Kesehatan, Alat Ini Bantu Tentukan Jenis Kanker Hingga Hilangkan Kista Tanpa Operasi

BERIKUTNYA

Thrifting Jadi Tren di Kalangan Remaja

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: