setiap tahun Hari Diabetes Sedunia selalu diperingati agar masyarakat sadar terhadap kesehatan mereka. (sumber gambar/worlddiabetesday.org)

Sejarah & Tema Hari Diabetes Sedunia 14 November 2022

14 November 2022   |   10:36 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Genhype tahu enggak sih kalau diabetes hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Maka dari itu setiap tahunnya, Hari Diabetes Sedunia selalu diperingati agar masyarakat semakin sadar terhadap kesehatan mereka dengan menerapkan pola hidup yang lebih baik. 

Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam tubuh seseorang. Penyakit ini juga disertai gangguan metabolisme akibat tidak bekerjanya dengan baik fungsi insulin yang dapatmembantu menyerap glukosa dalam darah. 

Dikutip dari laman Kementrian Kesehatan, diabetes biasanya disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin dalam sel-sel beta di kelenjar pankreas, atau kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

Dari jenisnya diabetes secara umum ada tiga tipe, yakni diabetes tipe 1 yang disebabkan tidak adanya produksi insulin dalam tubuh. Lalu diabetes tipe 2 yang disebabkan tidak cukup atau efektifnya kerja insulin. Ada juga diabetes gestasional yang terjadi pada masa kehamilan, dan diabates tipe lain yang terjadi akibat pemakaian obat-obatan, penyakit bawaan dan lain sebagainya.

Baca juga5 Jenis Makanan yang Mudah Dicari untuk Penderita Diabetes
 

Sejarah Hari Diabetes Sedunia

Gerakan sadar diabetes sebenarnya sudah diinisiasi World Health Organization (WHO) dan International Diabetes Federation (IDF) sejak lama, tepatnya pada 1991. IDF merupakan organisasi nirlaba yang memayungi lebih dari 230 asosiasi diabetes nasional di 160 negara di dunia. 

Dirangkum dari laman WHO, Hari Diabetes Sedunia ditetapkan oleh organisasi tersebut pada 2007 dalam dokumen 61/225 yang menetapkan setiap tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Global. Dokumen tersebut mendorong negara-negara anggota WHO untuk mengembangkan kebijakan nasional terkat ancaman kesehaan yang ditimbulkan oleh diabetes.

Kebijakan tersebut meliputi langkah pencegahan, pengobatan, dan perawatan terhadap pasien dengan penyakit tersebut. PHari Diabetes Sedunia juga dilakukan untuk merayakan ulang tahun Sir Frederick Banting, yang menemukan insulin bersama dengan Charles Best pada 1922, di mana hasil temuannya telah membantu banyak orang di dunia yang mengidap diabetes.

Indonesia sendiri menurut data IDF menjadi negara dengan prevalensi kasus penyakit diabetes kelima tertinggi di dunia pada 2021. Dengan jumlah pengidap diabetes sekitar 19,47 juta, prevalensi kasusnya mencapai 10,6 persen. Hal ini tentu perlu jadi perhatian, sebab menurut data Kemenkes jumlah tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Adapun negara tertinggi dengan penyakit diabetes adalah China (140,7 juta), India (74,19 juta), Pakistan (32,96 juta), Amerika Serikat (32,22 juta), Indonesia (19,47 juta), Brazil (15,73 juta), Meksiko (14,2 juta), Bangladesh (13,16 juta), Jepang (11,01 juta) , dan Mesir (10,93 juta). 

Baca jugaWaspada, Diabetes yang Merambah Area Ini Bisa Jadi Petanda Munculnya Komplikasi


Tema Hari Diabetes Sedunia 2022

Dikutip dari laman worlddiabetesday, tema Hari Diabetes Sedunia 2022 adalah Accces to Diabetes Care yang berarti akses untuk pengobatan diabetes.  Tak hanya itu, IDF juga membuat slogan yang menjadi bagian kampanye utama WHO tersebut yang berbunyi Education to Protect Tomorrow yang artinya pendidikan untuk melindungi masa depan.

Tema itu difokuskan dengan memberi edukasi diabetes secara intensif pada tenaga kesehatan dan orang yang hidup dengan diabetes. Meliputi gaya hidup sehat, pemberian dukungan mental pada pasien, dan pembangunan infrastruktur. Melalui upaya tersebut, WHO bersama organisasi kesehatan lain di dunia pada 2030 menargetkan 5 capaian target yang terdiri dari:
  • Sebanyak 80 persen penderita diabetes sudah didiagnosa pada 2030. 
  • sebanyak 80 persen orang yang didiagnosis harus memiliki kontroll yang baik atas glikemia. 
  • Sebanyak 60 persen penderita diabetes berusia 4o tahun ke atas harus memiliki akses untuk memperoleh statin (obat-obatan yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah). 
  • Sebanyak 100 persen pengidap diabetes tipe 1 harus memiliki akses untuk memperoleh insulin dengan harga terjangkau dan pemantauan berkala gula darah di faskes terdekat
Baca jugaBegini Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Kaesang Pangarep Sentil Batik Air Kopernya Salah Alamat, Intip Cara Atasi Kehilangan Barang di Bandara

BERIKUTNYA

Dirilis pada 9 November Lalu, Ini Pendapatan Sementara Film Black Panther: Wakanda Forever di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: