Twitter Dibanjiri Akun Palsu Centang Biru, Begini Tanggapan Elon Musk
11 November 2022 |
10:40 WIB
Baru beberapa saat diterapkan, fitur verifikasi akun Twitter berbayar yang digagas Elon Musk sudah menemui masalah. Pasalnya, saat ini muncul banyak akun palsu yang mendapat centang biru berseliweran di platform media sosial tersebut. Sejumlah tokoh mulai dari atlet hingga selebritas menjadi korban.
Salah satunya adalah bintang basket asal Amerika LeBorn James yang bermain untuk Los Angeles (LA) Lakers. Muncul akun palsu dengan tanda centang biru yang mengatasnamakan James, lengkap dengan fotonya. Akun dengan nama @KINGJamez tersebut melemparkan tweet bahwa bintang NBA itu meminta transfer dari LA Lakers.
Beberapa atlet lain mendapat perlakuan yang sama, termasuk pelempar bisbol Aroldis Chapman dan pemain NHL Connor McDavid. Sekelas perusahaan raksasa seperti Nintendo dan Apple pun muncul akun palsunya, menjadi beberapa dari banyak korban masalah kebijakan baru yang diterapkan oleh Musk.
Baca juga: Elon Musk Bakal Tagih Langganan Akun Centang Biru di Twitter, Segini Harganya
Tidak sedikit akun terverifikasi melemparkan kata-kata kotor, misinformasi, hingga teori konspirasi. Saat ini, Musk dan timnya dikabarkan telah menyisir dan menghapus sejumlah akun palsu yang berseliweran di Twitter itu. Verifikasi akun berbayar tampaknya menjadi bumerang untuk Musk. Padahal, semula bos Twitter yang baru itu berharap bisa menyingkirkan bot dan spam dengan menerapkan kebijakan tersebut.
Musk juga berpendapat bahwa sistem yang baru itu akan membuat platform lebih setara antara pengguna biasa dengan selebriti, perusahaan, politisi, hingga jurnalis. Tanda centang biru bisa didapatkan dengan membayar US$8 atau setara Rp124.143 per bulan.
Sebelumnya, bos Tesla itu menawarkan harga US$19,99 atau setara Rp311.000 per bulan untuk mendapatkan akun bercentang biru di Twitter. Kebijakan verifikasi akun berbayar ini masuk ke dalam langganan Twitter Blue. Adapun fitur yang dihadirkan hampir setahun lalu itu membuat pengguna dapat melihat artikel bebas iklan. Mereka yang berlangganan juga bisa memposting video dan audio berdurasi panjang.
Penurunan harga dari US$19,99 ke US$8 itu terjadi setelah adanya penolakan yang meluas, termasuk dari novelis terkenal Stephen King hingga anggota parlemen AS Alexandria Ocasio-Cortez. Mengutip laporan The Verge beberapa waktu lalu, pemilik akun yang sudah terverifikasi sebelumnya, memiliki 90 hari untuk ikut serta dalam layanan berlangganan. Jika permintaan itu diabaikan, pengguna tersebut akan kehilangan status centang biru tersebut.
Adapun, untuk memiliki lencana biru sebelumnya, pengguna Twitter harus terverifikasi alias asli, terkenal, dan aktif. Tidak ada biaya untuk proses verifikasi, karena ini dimaksudkan sebagai cara untuk mencegah peniruan identitas terutama pengguna yang dikenal publik secara luas.
Sementara itu, Musk tampak santai menghadapi munculnya akun palsu yang terverifikasi. Dia bahkan membuat polling kepada pengguna terkait apakah bot, scan, dan spam jumlahnya lebih sedikit. Musk bahkan mengatakan sangat senang ketika banyak yang komplain ke Twitter. “Saya suka ketika orang mengeluh tentang Twitter ... di Twitter,” tulis Musk membubuhkan emoticon tertawa di akun Twitternya.
Membalas keluhan pengguna terkait hal ini, Musk menyebut terlalu banyak akun palsu centang biru, jadi tidak ada pilihan selain menghapus akun tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Dia bahkan berguyon untuk ke depannya, akun palsu centang biru, harus menyertakan “parodi” di namanya, bukan hanya di bio.
Baca juga: Begini Kronologi Elon Musk Jadi Pemilik Twitter, Sejak Awal Isu hingga Resmi Akuisisi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Salah satunya adalah bintang basket asal Amerika LeBorn James yang bermain untuk Los Angeles (LA) Lakers. Muncul akun palsu dengan tanda centang biru yang mengatasnamakan James, lengkap dengan fotonya. Akun dengan nama @KINGJamez tersebut melemparkan tweet bahwa bintang NBA itu meminta transfer dari LA Lakers.
Beberapa atlet lain mendapat perlakuan yang sama, termasuk pelempar bisbol Aroldis Chapman dan pemain NHL Connor McDavid. Sekelas perusahaan raksasa seperti Nintendo dan Apple pun muncul akun palsunya, menjadi beberapa dari banyak korban masalah kebijakan baru yang diterapkan oleh Musk.
Baca juga: Elon Musk Bakal Tagih Langganan Akun Centang Biru di Twitter, Segini Harganya
Tidak sedikit akun terverifikasi melemparkan kata-kata kotor, misinformasi, hingga teori konspirasi. Saat ini, Musk dan timnya dikabarkan telah menyisir dan menghapus sejumlah akun palsu yang berseliweran di Twitter itu. Verifikasi akun berbayar tampaknya menjadi bumerang untuk Musk. Padahal, semula bos Twitter yang baru itu berharap bisa menyingkirkan bot dan spam dengan menerapkan kebijakan tersebut.
Musk juga berpendapat bahwa sistem yang baru itu akan membuat platform lebih setara antara pengguna biasa dengan selebriti, perusahaan, politisi, hingga jurnalis. Tanda centang biru bisa didapatkan dengan membayar US$8 atau setara Rp124.143 per bulan.
— Elon Musk (@elonmusk) November 8, 2022
Sebelumnya, bos Tesla itu menawarkan harga US$19,99 atau setara Rp311.000 per bulan untuk mendapatkan akun bercentang biru di Twitter. Kebijakan verifikasi akun berbayar ini masuk ke dalam langganan Twitter Blue. Adapun fitur yang dihadirkan hampir setahun lalu itu membuat pengguna dapat melihat artikel bebas iklan. Mereka yang berlangganan juga bisa memposting video dan audio berdurasi panjang.
Penurunan harga dari US$19,99 ke US$8 itu terjadi setelah adanya penolakan yang meluas, termasuk dari novelis terkenal Stephen King hingga anggota parlemen AS Alexandria Ocasio-Cortez. Mengutip laporan The Verge beberapa waktu lalu, pemilik akun yang sudah terverifikasi sebelumnya, memiliki 90 hari untuk ikut serta dalam layanan berlangganan. Jika permintaan itu diabaikan, pengguna tersebut akan kehilangan status centang biru tersebut.
Adapun, untuk memiliki lencana biru sebelumnya, pengguna Twitter harus terverifikasi alias asli, terkenal, dan aktif. Tidak ada biaya untuk proses verifikasi, karena ini dimaksudkan sebagai cara untuk mencegah peniruan identitas terutama pengguna yang dikenal publik secara luas.
I love when people complain about Twitter … on Twitter
— Elon Musk (@elonmusk) November 10, 2022
Sementara itu, Musk tampak santai menghadapi munculnya akun palsu yang terverifikasi. Dia bahkan membuat polling kepada pengguna terkait apakah bot, scan, dan spam jumlahnya lebih sedikit. Musk bahkan mengatakan sangat senang ketika banyak yang komplain ke Twitter. “Saya suka ketika orang mengeluh tentang Twitter ... di Twitter,” tulis Musk membubuhkan emoticon tertawa di akun Twitternya.
Membalas keluhan pengguna terkait hal ini, Musk menyebut terlalu banyak akun palsu centang biru, jadi tidak ada pilihan selain menghapus akun tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Dia bahkan berguyon untuk ke depannya, akun palsu centang biru, harus menyertakan “parodi” di namanya, bukan hanya di bio.
Baca juga: Begini Kronologi Elon Musk Jadi Pemilik Twitter, Sejak Awal Isu hingga Resmi Akuisisi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.