Elon Musk Bakal Tagih Langganan Akun Centang Biru di Twitter, Segini Harganya
31 October 2022 |
12:58 WIB
Elon Musk resmi jadi pemilik platform media sosial Twitter, setelah merampungkan aksi akuisisinya. Tak lama setelahnya, orang paling kaya di dunia itu membuat aturan baru. Rencananya, Twitter bakal memungut bayaran untuk akun terverifikasi atau yang bisa kita kenal dengan sebutan Centang Biru di dalam platform.
Kebijakan verifikasi akun berbaya ini ini akan masuk ke dalam langganan Twitter Blue. Adapun fitur yang dihadirkan hampir setahun lalu itu membuat pengguna dapat melihat artikel bebas iklan. Mereka yang berlangganan juga bisa membuat penyesuaian lain pada aplikasi, seperti ikon layar beranda dengan warna berbeda.
Hingga saat ini, biaya langganan untuk fitur Twitter Blue adalah US$4,99 atau setara Rp77.000 per bulan. Namun dengan tambahan verifikasi atau centang biru, dilaporkan bahwa pengguna harus membayar biaya lebih mahal yakni US$19,99 atau setara Rp311.000 per bulan.
Baca juga: Begini Kronologi Elon Musk Jadi Pemilik Twitter, Sejak Awal Isu hingga Resmi Akuisisi
Mengutip laporan The Verge, mereka yang sudah terverifikasi akan memiliki 90 hari untuk ikut serta dalam layanan berlangganan. Jika permintaan itu diabaikan, pengguna yang akunnya sudah terverifikasi, akan kehilangan status centang biru tersebut.
Sebelumnya, untuk memiliki lencana biru, pengguna Twitter harus terverifikasi alias asli, terkenal, dan aktif. Tidak ada biaya untuk proses verifikasi, karena ini dimaksudkan sebagai cara untuk mencegah peniruan identitas terutama pengguna yang dikenal publik secara luas.
Masih belum jelas apakah paket baru tersebut akan memverifikasi semua orang yang memilih langganan Twitter Blue, atau hanya mereka yang berlangganan yang akan dipertimbangkan untuk verifikasi dan memiliki tanda centang biru, seperti yang selama ini berlangsung.
Namun yang pasti, karyawan Twitter yang mengerjakan proyek centang biru berbayar, diberitahu pada Minggu (30/10/2022) waktu setempat, harus meluncurkan fitur tersebut pada 7 November 2022. Apabila tidak bisa menyanggupi atau melebihi batas waktu, mereka akan dipecat.
Baca juga: Twitter Akan Batasi Fitur Edit Tweet Maksimal Lima Kali
Musk dalam beberapa bulan menjelang akuisisi, tegas menyatakan ingin mengubah cara Twitter memverifikasi akun dan menangani bot yang ada di dalam platform, yang menurutnya merupakan perusak ekosistem. "Seluruh proses verifikasi sedang dirubah sekarang,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Benar saja, baru tiga hari menjadi bos Twitter pasca akuisisi senilai US$44 miliar, Musk langsung membuat perubahan di perusahaan. Awal masuk ke kantor tersebut, dia memecat empat petinggi Twitter. Mereka adalah, Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, direktur bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, dan penasihat umum Sean Edgett.
Dengan bantuan insinyur Tesla yang dia bawa ke Twitter sebagai penasihat, dia juga disebut-sebut berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang ditujukan untuk manajer menengah dan insinyur yang belum lama ini berkontribusi pada basis kode.
Manajer Twitter kabarnya sudah membuat daftar karyawan yang akan dipecat. Karyawan yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek Musk sejak dia mengambil alih pada Kamis (27/10/2022) malam, dikabarkan bekerja hingga larut malam dan selama akhir pekan. Kendati begitu, masih belum ada pernyataan resmi dari perusahaan terkait isu ini.
Baca juga: Viral di Twitter, Ini Untung Rugi Pakai WA GB
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kebijakan verifikasi akun berbaya ini ini akan masuk ke dalam langganan Twitter Blue. Adapun fitur yang dihadirkan hampir setahun lalu itu membuat pengguna dapat melihat artikel bebas iklan. Mereka yang berlangganan juga bisa membuat penyesuaian lain pada aplikasi, seperti ikon layar beranda dengan warna berbeda.
Hingga saat ini, biaya langganan untuk fitur Twitter Blue adalah US$4,99 atau setara Rp77.000 per bulan. Namun dengan tambahan verifikasi atau centang biru, dilaporkan bahwa pengguna harus membayar biaya lebih mahal yakni US$19,99 atau setara Rp311.000 per bulan.
Baca juga: Begini Kronologi Elon Musk Jadi Pemilik Twitter, Sejak Awal Isu hingga Resmi Akuisisi
Mengutip laporan The Verge, mereka yang sudah terverifikasi akan memiliki 90 hari untuk ikut serta dalam layanan berlangganan. Jika permintaan itu diabaikan, pengguna yang akunnya sudah terverifikasi, akan kehilangan status centang biru tersebut.
Sebelumnya, untuk memiliki lencana biru, pengguna Twitter harus terverifikasi alias asli, terkenal, dan aktif. Tidak ada biaya untuk proses verifikasi, karena ini dimaksudkan sebagai cara untuk mencegah peniruan identitas terutama pengguna yang dikenal publik secara luas.
Masih belum jelas apakah paket baru tersebut akan memverifikasi semua orang yang memilih langganan Twitter Blue, atau hanya mereka yang berlangganan yang akan dipertimbangkan untuk verifikasi dan memiliki tanda centang biru, seperti yang selama ini berlangsung.
Namun yang pasti, karyawan Twitter yang mengerjakan proyek centang biru berbayar, diberitahu pada Minggu (30/10/2022) waktu setempat, harus meluncurkan fitur tersebut pada 7 November 2022. Apabila tidak bisa menyanggupi atau melebihi batas waktu, mereka akan dipecat.
Baca juga: Twitter Akan Batasi Fitur Edit Tweet Maksimal Lima Kali
(Sumber gambar: ERP Today)
Benar saja, baru tiga hari menjadi bos Twitter pasca akuisisi senilai US$44 miliar, Musk langsung membuat perubahan di perusahaan. Awal masuk ke kantor tersebut, dia memecat empat petinggi Twitter. Mereka adalah, Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, direktur bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, dan penasihat umum Sean Edgett.
Dengan bantuan insinyur Tesla yang dia bawa ke Twitter sebagai penasihat, dia juga disebut-sebut berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang ditujukan untuk manajer menengah dan insinyur yang belum lama ini berkontribusi pada basis kode.
Manajer Twitter kabarnya sudah membuat daftar karyawan yang akan dipecat. Karyawan yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek Musk sejak dia mengambil alih pada Kamis (27/10/2022) malam, dikabarkan bekerja hingga larut malam dan selama akhir pekan. Kendati begitu, masih belum ada pernyataan resmi dari perusahaan terkait isu ini.
Baca juga: Viral di Twitter, Ini Untung Rugi Pakai WA GB
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.