Kreator Digital Prediksi Ekosistem NFT di Indonesia Bakal Cerah
07 November 2022 |
00:13 WIB
1
Like
Like
Like
Jagat seni digital di Indonesia diprediksi akan kembali semarak dengan menjamurnya fenomena non fungible token atau yang biasa dikenal dengan nama NFT. Teknologi berbasis blockchain yang berfungsi mirip sertifikat digital ini digadang akan membuat potensi pasar seni digital di Indonesia kian cerah.
Sebagai informasi, NFT adalah token dengan kode unik untuk digunakan pemilik karya seni digital, baik foto, video, dan gambar, sebagai bukti kepemilikan yang sah dari karya tersebut. Dengan demikian, otentisitas karya hanya bisa dimiliki oleh satu orang dan bisa diperdagangkan lewat blockchain.
Co-founder Metarupa, Ruanth Chrisley mengatakan ekosisetem NFT di Indonesia memiliki potensi besar pada masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya seniman muda yang saat ini mulai serius dalam membangun ekosistem NFT di Tanah Air.
"Ekosistem di Indonesia itu lebih beragam bila dibandingkan di luar negeri, juga lebih suportif. Pameran seni di Tanah Air belakangan ini juga lebih variatif dalam memacak karya seni digital dan juga konvensional," katanya dalam diskusi bertajuk Indonesia's NFT Ecosystem di gelaran Art Moments Jakarta 2022, Minggu (6/11) malam.
Baca juga: Seniman Optimistis Karya Seni NFT Punya Value Tinggi pada Masa Depan
Ruanth melanjutkan bahwa dalam evolusi teknologi web berbasis blockchain, di Indonesia minat masyarakat umum terhadap NFT memang masih rendah. Akan tetapi, kedepannya dia memprediksi pasar NFT bakal lebih dikenal khalayak salah satunya lewat medsos yang saat ini hampir digunakan setiap orang.
Senada, Founder dan Creator Superlative Secret Society (SSS), Arief Witjaksana mengatakan meski karya NFT seniman digital Indonesia masih banyak yang dijual ke pasar luar negeri, tapi ke depannya lewat web3 (generasi ketiga evolusi teknolgi web) tren NFT akan semakin populer di kalangan masyarakat umum.
Sebagai kreator NFT, karya seni digital menurutnya juga memiliki potensi beragam dari ide-ide yang dapat dikembangkan. Ke depannya di pun berharap untuk memverivikasi keaslian karya seni tak hanya dari fisiknya saja, tapi juga bisa dari NFT. "Sekarang NFT bakal semakin populer karena mereka memiliki value lebih. Orang Indonesia juga sudah mulai terbiasa dengan istilah NFT," ujar Arief.
Tak hanya itu, ekosistem NFT di Indonesia juga akan kembali menggeliat, salah satunya imbas dari Meta yang baru-baru ini meluncurkan fitur NFT di aplikasi media sosial Instagram. Dengan adanya teknologi tersebut, diharapkan bakal semakin membuat pasar non fungible token jadi lebih variatif.
Melihat keseriusan perusahan yang berbasis di AS itu mengambil langkah dengan mengeluarkan platform jual beli NFT, Arief optimistis bahwa hal tersebut akan semakin menggairahkan pasar seni digital di lanskap global dan Indonesia secara khusus.
Terlebih, menurutnya teknologi saat ini sudah menjadi keniscayaan bagi para seniman atau kreator untuk tetap mengikuti perkembangan zaman. Jadi, menurutnya masa depan NFT masih bisa terus dieksplorasi, karena saat ini masih permulaan.
"Meski platform jual beli NFT di Instagram tidak seefektif di OpenSea, saya berharap dengan Meta meluncurkan fitur tersebut makin banyak orang di Indonesia yang akan lebih mengenal NFT," paparnya.
Baca juga: Noah Luncurkan NFT dalam Konser Satu Dekade, Simak Keuntungan & Cara Membelinya
Editor: Syaiful Millah
Sebagai informasi, NFT adalah token dengan kode unik untuk digunakan pemilik karya seni digital, baik foto, video, dan gambar, sebagai bukti kepemilikan yang sah dari karya tersebut. Dengan demikian, otentisitas karya hanya bisa dimiliki oleh satu orang dan bisa diperdagangkan lewat blockchain.
Co-founder Metarupa, Ruanth Chrisley mengatakan ekosisetem NFT di Indonesia memiliki potensi besar pada masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya seniman muda yang saat ini mulai serius dalam membangun ekosistem NFT di Tanah Air.
"Ekosistem di Indonesia itu lebih beragam bila dibandingkan di luar negeri, juga lebih suportif. Pameran seni di Tanah Air belakangan ini juga lebih variatif dalam memacak karya seni digital dan juga konvensional," katanya dalam diskusi bertajuk Indonesia's NFT Ecosystem di gelaran Art Moments Jakarta 2022, Minggu (6/11) malam.
Baca juga: Seniman Optimistis Karya Seni NFT Punya Value Tinggi pada Masa Depan
Ruanth melanjutkan bahwa dalam evolusi teknologi web berbasis blockchain, di Indonesia minat masyarakat umum terhadap NFT memang masih rendah. Akan tetapi, kedepannya dia memprediksi pasar NFT bakal lebih dikenal khalayak salah satunya lewat medsos yang saat ini hampir digunakan setiap orang.
Senada, Founder dan Creator Superlative Secret Society (SSS), Arief Witjaksana mengatakan meski karya NFT seniman digital Indonesia masih banyak yang dijual ke pasar luar negeri, tapi ke depannya lewat web3 (generasi ketiga evolusi teknolgi web) tren NFT akan semakin populer di kalangan masyarakat umum.
Sebagai kreator NFT, karya seni digital menurutnya juga memiliki potensi beragam dari ide-ide yang dapat dikembangkan. Ke depannya di pun berharap untuk memverivikasi keaslian karya seni tak hanya dari fisiknya saja, tapi juga bisa dari NFT. "Sekarang NFT bakal semakin populer karena mereka memiliki value lebih. Orang Indonesia juga sudah mulai terbiasa dengan istilah NFT," ujar Arief.
Medsos & Komunitas NFT Memiliki Peran Besar
Adapun, kreator NFT dari IDNFT Community Addien Fachruroji mengatakan perbandingan pasar NFT di Indonesia dengan kawasan lain sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda. Dia menyebut peran komunitas seni digital di Tanah Air sangat membantu para seniman yang ingin menjajaki dunia aset digital termasuk dalam berkarya.Tak hanya itu, ekosistem NFT di Indonesia juga akan kembali menggeliat, salah satunya imbas dari Meta yang baru-baru ini meluncurkan fitur NFT di aplikasi media sosial Instagram. Dengan adanya teknologi tersebut, diharapkan bakal semakin membuat pasar non fungible token jadi lebih variatif.
Melihat keseriusan perusahan yang berbasis di AS itu mengambil langkah dengan mengeluarkan platform jual beli NFT, Arief optimistis bahwa hal tersebut akan semakin menggairahkan pasar seni digital di lanskap global dan Indonesia secara khusus.
Terlebih, menurutnya teknologi saat ini sudah menjadi keniscayaan bagi para seniman atau kreator untuk tetap mengikuti perkembangan zaman. Jadi, menurutnya masa depan NFT masih bisa terus dieksplorasi, karena saat ini masih permulaan.
"Meski platform jual beli NFT di Instagram tidak seefektif di OpenSea, saya berharap dengan Meta meluncurkan fitur tersebut makin banyak orang di Indonesia yang akan lebih mengenal NFT," paparnya.
Baca juga: Noah Luncurkan NFT dalam Konser Satu Dekade, Simak Keuntungan & Cara Membelinya
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.