Ilustrasi penjahat siber (Sumber gambar : Pexel/Rawpixel)

Waspada Serangan Siber, Ini 6 Kiat Cegah Kebocoran Data Pribadi

10 August 2022   |   20:29 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Netizen kamu perlu waspada nih. Sebab baru-baru ini, Twitter mengumumkan bahwa 5,4 juta data pribadi penggunanya kemungkinan bocor. Hal tersebut diketahui setelah terjadi bug keamanan yang dimanfaatkan oleh pelaku serangan siber untuk mencuri data pribadi pengguna media sosial tersebut. 

Masyarakat Indonesia rentan terhadap pencurian data di media sosial. Berdasarkan laporan Indonesia Digital Report 2022 yang dirilis oleh We are Social (Hootsuite), saat ini pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta jiwa atau setara dengan 68,9 persen dari total populasi penduduk Tanah Air.

Dari angka tersebut, 58,3 persen merupakan pengguna Twitter. Belum lagi jika ditambah dengan platform-platform media sosial besar lainnya seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook yang telah digunakan oleh mayoritas masyarakat di dalam negeri. 

Baca Juga : Kenali 4 Modus Phishing yang Mengincar Data Pribadi 

Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra menegaskan bahwa isu keamanan data pribadi semakin krusial di tengah maraknya kejahatan siber yang menyasar platform-platform media sosial. 

Dengan jumlah populasi penduduk digital yang besar dan infrastruktur keamanan siber yang belum maksimal, sangat mungkin Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber untuk mencuri dan mengambil keuntungan dari data pribadi masyarakat.

Oleh karena itu, penting adanya perlindungan oleh sistem dan regulasi terhadap penetrasi internet dan pengguna media sosial yang tinggi di Indonesia. Pasalnya, kejahatan siber dapat berdampak sangat merugikan mulai dari pemalsuan identitas, pencurian dan jual-beli data ilegal, pembobolan akun media sosial atau dompet digital, serta penipuan daring. 

Baca Juga : 5 Cara Terbaik Jaga Privasi & Keamanan Siber di Media Sosial 

"Untuk melindungi masyarakat kita, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi penting untuk dirampungkan agar dapat memberi kejelasan tanggung jawab penghimpun data dan mengatur sanksi administratif terhadap kasus pelanggaran data,” ujar Andri, Rabu (10/8/2022).

Lebih lanjut Andri mengungkapkan bahwa menjaga data pribadi penggunanya merupakan salah satu tanggung jawab utama bagi perusahaan penyedia layanan digital atau elektronik. Namun demikian, hal yang sama juga menjadi tanggung jawab publik yang menggunakan layanan tersebut, karena semakin canggih sistem keamanan yang dimiliki oleh perusahaan, serangan siber yang terjadi akan semakin canggih pula.

Selain mengandalkan regulasi, masyarakat sebagai pengguna internet dan media sosial juga perlu turut aktif berperan untuk menjaga keamanan datanya sendiri. Untuk itu, berikut ini adalah 6 tips dari ITSEC Asia untuk mengamankan data pribadi secara mandiri :

Baca Juga : Hati-Hati, Ini 10 Serangan Siber Paling Populer yang Menyasar Pengguna Internet 
 

1. Bedakan Email untuk Media Sosial & Perbankan

Masih banyak masyarakat yang menggunakan satu alamat email untuk semua kebutuhan mulai dari layanan perbankan, transaksi, media sosial, subscription, dan lainnya. Hal ini sangat bahaya bagi data pribadi masing-masing karena saat email tersebut diserang, semua informasi yang ada di dalamnya bisa rentan dicuri. Maka dari itu, gunakan alamat email untuk tujuannya masing-masing, misalnya menggunakan alamat email yang berbeda antara kebutuhan transaksi dan media sosial.
 

2. Mengganti Password Secara Berkala

Sebagian masyarakat pasti sudah memahami bahwa mengganti password secara berkala dapat mencegah serangan siber dilakukan dengan mudah. Namun, masih banyak masyarakat yang tidak melakukannya. Walaupun terkesan simpel, mengganti password secara berkala merupakan salah satu cara paling ampuh dalam menjaga data pribadi agar tidak mudah dicuri.
 

3. Jangan Klik Tautan Mencurigakan

Di media sosial banyak beredar informasi-informasi yang perlu kita cek ulang kebenarannya, dan jangan sembarang tergoda oleh tautan-tautan yang sebenarnya mencurigakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data akun dan data pribadi lainnya.
 

4. Kenali Fitur Pengaman Aplikasi

Di dalam aplikasi media sosial sebenarnya sudah ada berbagai fitur keamanan yang disediakan, seperti two factor authentication (2FA), one time password (OTP), end-to-end encryption, setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya. Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk menambah keamanan saat bersosial media. 


5. Hati-Hati Saat Memakai VPN

Melihat isu pemblokiran oleh Kominfo yang baru terjadi belakangan ini, penggunaan Virtual Private Network (VPN) di Indonesia meningkat secara pesat guna mengakses situs-situs yang diblokir tersebut. Namun, penggunaan VPN terutama yang gratis membuka kemungkinan data-data pribadi yang ada di dalam perangkat kita dicuri oleh penjahat siber serta infeksi malware yang dapat menyusupi VPN. Hindari login akun media sosial dan aplikasi perbankan jika menggunakan VPN.
 

6. Jangan Membagikan Informasi Penting di Medsos

Membagikan foto-foto seperti KTP, foto tiket atau paspor, QR code, atau informasi-informasi penting lainnya seperti nama ibu dan nomor pribadi hendaknya dihindari saat menggunakan media sosial. Hal ini penting karena banyak cara yang dapat dilakukan oleh penjahat siber dari pencurian identitas atau informasi penting yang dimanipulasi untuk berbagai kejahatan seperti pembobolan akun dan penipuan dari identitas yang dicuri.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor : Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Sarapanlah Seperti Raja agar Kalian Produktif & Sehat

BERIKUTNYA

4 Fakta Menarik tentang I Am Groot, Serial Animasi dari Karakter Guardian of the Galaxy

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: