Angka Kasus Kanker Payudara Tinggi, Edukasi dan Deteksi Dini Perlu Ditingkatkan
31 October 2022 |
06:30 WIB
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak didiagnosis pada wanita di seluruh dunia dengan tingkat kematian mencapai 506.000 orang setiap tahun. Sementara di Indonesia ada lebih dari 65.000 kasus baru, dengan 60 hingga 70 persen pasien kanker payudara stadium tiga dan empat.
Ida Rachmawati, aktivis di organisasi aksi solidaritas dan kemanusiaan, yang juga merupakan istri Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pentingnya kesadaran untuk melakukan edukasi, skrining dan deteksi dini kanker payudara.
"Maka penting melakukan berbagai usaha pencegahan sehingga dapat mengurangi resiko kanker agar tidak progresif ke stadium lebih lanjut,” tuturnya
Hal ini sejalan dengan program yang dilakukan pemerintah yaitu melalui kampanye SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Angka Penderita Kanker Payudara di Indonesia Tinggi
Di samping itu, Ida juga menyoroti pentingnya peran caregiver (keluarga, suami/istri, anak, dan lain-lain) dan komunitas sebagai support group bagi pejuang kanker untuk meningkatkan motivasi, dukungan emosional dan juga kepercayaan diri bagi pejuang kanker, bahwa mereka tidak sendiri dan berdampak positif dalam hidup mereka.
Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen berperan aktif memberikan edukasi terkini dan meningkatkan awareness seputar kanker payudara.
"Tujuannya agar kita secara bersama menyehatkan bangsa, untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Dalam hal ini, Kalbe melakukan kolaborasi dengan seluruh pejuang, penyintas dan caregiver kanker, tenaga medis, rumah sakit, dan seluruh stakeholder terkait kanker. Salah satunya melalui kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengajak masyarakat mendeteksi kanker payudara melalui acara Breast Cancer Awareness Month, yang tahun ini bertema It’s Time to RISE and Never Stop Hoping.
Senada, aktris Shahnaz Haque menyebutkan bahwa dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk mendukung keadaan mental dan emosional pejuang kanker. Shahnaz yang juga penyintas dan pemerhati kanker ini menceritakan pada saat dirinya divonis mengidap kanker, dia sempat merasa stress dan frustasi.
"Saya merasa dunia seperti berhenti dan saya tidak semangat untuk melakukan apa pun. Karena ini kondisi yang tidak mudah dan tidak bisa dilakukan sendiri perlu adanya support system," ujarnya. Beruntung dia memiliki orang-orang terdekat yang dapat menumbuhkan semangatnya untuk terus sehat, membangun kekuatan mental dan emosional.
Baca juga: Lakukan 8 Cara Ini untuk Mengantisipasi Kanker Payudara
Sementara itu, One Onco Leader, dr. Selvinna, M.Biomed mengatakan bahwa aspek fisik dan klinis melalui pemberian nutrisi penting terhadap pasien kanker yang sedang menjalani terapi hingga untuk mencegah kekambuhan. Sebab, status nutrisi pada pasien kanker berhubungan dengan respons terapi, prognosis, dan kualitas hidup.
Malnutrisi dan komplikasi sering terjadi pada pejuang kanker, yakni 24 persen pada stadium dini dan lebih dari 80 persen pada stadium lanjut.
Pemenuhan nutrisi optimal dapat menghambat terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut, sehingga terapi nutrisi yang tepat diharapkan dapat membantu keberhasilan terapi pengobatan pasien kanker.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Ida Rachmawati, aktivis di organisasi aksi solidaritas dan kemanusiaan, yang juga merupakan istri Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pentingnya kesadaran untuk melakukan edukasi, skrining dan deteksi dini kanker payudara.
"Maka penting melakukan berbagai usaha pencegahan sehingga dapat mengurangi resiko kanker agar tidak progresif ke stadium lebih lanjut,” tuturnya
Hal ini sejalan dengan program yang dilakukan pemerintah yaitu melalui kampanye SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Angka Penderita Kanker Payudara di Indonesia Tinggi
Di samping itu, Ida juga menyoroti pentingnya peran caregiver (keluarga, suami/istri, anak, dan lain-lain) dan komunitas sebagai support group bagi pejuang kanker untuk meningkatkan motivasi, dukungan emosional dan juga kepercayaan diri bagi pejuang kanker, bahwa mereka tidak sendiri dan berdampak positif dalam hidup mereka.
Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen berperan aktif memberikan edukasi terkini dan meningkatkan awareness seputar kanker payudara.
"Tujuannya agar kita secara bersama menyehatkan bangsa, untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Dalam hal ini, Kalbe melakukan kolaborasi dengan seluruh pejuang, penyintas dan caregiver kanker, tenaga medis, rumah sakit, dan seluruh stakeholder terkait kanker. Salah satunya melalui kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengajak masyarakat mendeteksi kanker payudara melalui acara Breast Cancer Awareness Month, yang tahun ini bertema It’s Time to RISE and Never Stop Hoping.
Senada, aktris Shahnaz Haque menyebutkan bahwa dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk mendukung keadaan mental dan emosional pejuang kanker. Shahnaz yang juga penyintas dan pemerhati kanker ini menceritakan pada saat dirinya divonis mengidap kanker, dia sempat merasa stress dan frustasi.
"Saya merasa dunia seperti berhenti dan saya tidak semangat untuk melakukan apa pun. Karena ini kondisi yang tidak mudah dan tidak bisa dilakukan sendiri perlu adanya support system," ujarnya. Beruntung dia memiliki orang-orang terdekat yang dapat menumbuhkan semangatnya untuk terus sehat, membangun kekuatan mental dan emosional.
Baca juga: Lakukan 8 Cara Ini untuk Mengantisipasi Kanker Payudara
Sementara itu, One Onco Leader, dr. Selvinna, M.Biomed mengatakan bahwa aspek fisik dan klinis melalui pemberian nutrisi penting terhadap pasien kanker yang sedang menjalani terapi hingga untuk mencegah kekambuhan. Sebab, status nutrisi pada pasien kanker berhubungan dengan respons terapi, prognosis, dan kualitas hidup.
Malnutrisi dan komplikasi sering terjadi pada pejuang kanker, yakni 24 persen pada stadium dini dan lebih dari 80 persen pada stadium lanjut.
Pemenuhan nutrisi optimal dapat menghambat terjadinya penurunan berat badan dan infeksi lebih lanjut, sehingga terapi nutrisi yang tepat diharapkan dapat membantu keberhasilan terapi pengobatan pasien kanker.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.