Ilustrasi vial obat untuk pasien gagal ginjal akut. (Sumber gambar : Pexels/Chokniti)

Terbukti Ampuh Atasi Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Sat Set Impor Ratusan Vial Fomepizole dari Beberapa Negara Ini

25 October 2022   |   13:59 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kementerian Kesehatan mempercepat kedatangan Fomepizole, obat yang dipercaya bisa mengatasi kondisi gangguan ginjal akut progresif atipikal atau acute kidney injuries (AKI). Obat tersebut didatangkan langsung dari sejumlah negara dan akan dibagikan secara gratis kepada pasien.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan, sejauh ini pemerintah sudah menerima Fomepizole dari Singapura. Setelah digunakan, obat ini menunjukkan hasil yang signifikan.

Baca juga: Begini Proses Etilen Glikol Menyebabkan Gagal Ginjal Akut Hingga Kematian

Sebanyak 10 dari 11 pasien anak dengan gagal ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), kondisinya berangsur membaik setelah diberikan obat penawar ini. "Kita bisa simpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif dan kita akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan," ujarnya dikutip dari siaran pers, Selasa (25/10/2022).

Dia menyampaikan, pasien yang semula tidak dapat berkemih (buang air kecil/BAK), bahkan dengan cuci darah tidak memberikan perbaikan justru sering terjadi perburukan, setelah diberi obat tersebut, mereka mulai bisa berkemih sedikit demi sedikit. Tidak hanya itu, anak yang tidak sadar mulai sadar kembali. 

"Kita akan memberikan obatnya kepada pasien AKI secara gratis," tegasnya.
 
Lebih lanjut dia menyampaikan selain dari Singapura, Indonesia juga mendatangkan obat Fomepizole dari Australia. Untuk beberapa waktu mendatang obat penawar tersebut juga diimpor dari Amerika Serikat, dan Jepang. 

Dalam konferensi pers, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril merinci obat dari Singapura yang sudah didatangkan sebanyak 26 vial dan Australia sebanyak 16 vial. Rencananya, pemerintah akan mendatangkan ratusan vial Fomepizole dari Jepang dan Amerika Serikat. 

Baca juga: Waspada Gagal Ginjal Anak! 5 Obat Lokal Ini Mengandung Etilen Glikol

"Total sekitar 200 vial dan obat ini akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan pemerintah di seluruh Indonesia dan obat ini gratis dan tidak berbayar bagi pasien," tuturnya. 

Syahril menerangkan obat ini dipilih pemerintah karena sudah direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan efektifitas di atas 90 persen. Selain itu, Fomepizole pun tersedia dan siap dipakai.

Aturan pemakaiannya pun diberikan sebanyak 5 kali suntikan. Sejauh ini beberapa pasien gagal ginjal akut di RSCM, sudah dilakukan 3-4 kali penyuntikan dan hasilnya cukup baik. "Tidak ada kematian dan perburukan lebih lanjut. Anak tersebut sudah bisa mengeluarkan seni, kadar etilen glikolnya sudah tidak terdeteksi," ungkap Syahril.

Dia menambahkan, obat ini diberikan kepada pasien yang mengalami gejala gangguan ginjal seperti pengurangan frekuensi air seni bahkan tidak keluar, kadar ureum dan keratinin yang meningkat, hingga pada pasien dengan kondisi yang berat. "Kita akan stop jika keadaan membaik, tidak digunakan terus menerus," tambahnya. 

Sementara itu, Syahril menegaskan bahwa selain Fomepizole yang diberikan secara gratis, pemerintah akan menanggung biaya perawatan pasien gagal ginjal misterius ini, terutama bagi mereka yang tidak mampu dan bukan anggota dari BPJS. Adapun pembiayaan pertama kasus gagal ginjal akut memang melalui skema BPJS bagi para anggotanya. 

Pemerintah juga akan menambah rumah sakit rujukan sesuai ibu kota provinsi yang memiliki kemampuan dokter maupun alat hemodialisa (cuci darah). Hal ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya korban kematian akibat kasus gagal ginjal akut progresif tersebut. Saat ini sudah ada 14 RS rujukan, dan 1 RS rujukan nasional di RSCM yang ditunjuk pemerintah.

Di sisi lain Syahril menjabarkan bahwa per 24 Oktober 2022, pemerintah mencatat 255 kasus AKI dari 26 provinsi. Sebanyak 143 pasien dinyatakan meninggal dunia. "Fatality rate 56 persen," ungkapnya. 

Dari data tersebut ada penambahan 10 kasus dan 2 kasus kematian. Kendati demikian, itu merupakan kasus yang terlambat dilaporkan alias bukan kasus baru.

Baca juga: Ada Daftar 102 Obat yang diminum oleh 156 Pasien Sebelum Menderita Gagal Ginjal Akut

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

7 Rekomendasi Street Food di Jakarta, Pas untuk Menemani Akhir Pekan

BERIKUTNYA

Google Chrome Hentikan Dukungan untuk Windows 7 Mulai Tahun Depan 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: