Ilustrasi penelitian etilen glikol di laboratorium. (Sumber gambar : Unsplash/Drew Hays)

Begini Proses Etilen Glikol Menyebabkan Gagal Ginjal Akut Hingga Kematian

23 October 2022   |   10:03 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Nama senyawa etilen glikol (EG) dikaitkan dengan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang terjadi di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Dari hasil penelusuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat lima obat sirup di Tanah Air yang mengandung zat pelarut tersebut melebihi ambang batas. 

Inspektur Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Elin Herlina mengatakan etilen glikol (EG) maupun dietilen glikol (EG) menyebut senyawa tersebut tidak boleh digunakan sebagai bahan baku ataupun bahan tambahan di dalam pangan, apalagi obat.

Adanya temuan EG di beberapa obat yang sebelumnya dikonsumsi anak-anak pasien ginjal disinyalir terbawa di dalam beberapa pelarut yang digunakan sebagai bahan baku dalam obat. “Sehingga kalau ada pertanyaan tidak digunakan, memang tidak ada di dalam bahan baku, tidak ada sebagai bahan baku, namun sebagai cemaran,” ujar Elin dalam keterangannya pada akhir pekan lalu. 

Adapun kelima produk yang diduga mengandung cemaran EG itu sudah ditarik oleh BPOM. Sementara itu, Elin meminta masyarakat waspada terhadap penggunaan obat, terutama yang diberikan kepada anak-anak. 

Baca jugaWaspada Gagal Ginjal Anak! 5 Obat Lokal Ini Mengandung Etilen Glikol

Elin mengimbau gunakan obat sesuai dengan anjuran pakai dan tidak melebihi batas anjuran pakai yang tertera di dalam kemasannya.  Baca seksama peringatan pada kemasannya juga menjadi hal penting dan konsultasi ke dokter serta tenaga kesehatan lainnya.

Buat bunda yang masih bingung apa itu senyawa etilen glikol (EG) yang diduga sebagai penyebab gagal ginjal akut, ini adalah bahan utama industri seperti untuk antibeku otomotif, cairan rem hidrolik, pendingin otomotif, pembuatan tinta, cat plastik, film, hingga kosmetik. 

EG berupa cairan bening, tidak berwarna, seperti sirup (kental) pada suhu kamar. Sering berwarna kuning-hijau neon bila digunakan dalam antibeku otomotif. Etilen glikol memiliki rasa manis dan tidak berbau. Namun jika tertelan, EG menjadi senyawa beracun dalam tubuh.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), etilen glikol dan produk sampingannya yang beracun pertama-tama mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP), kemudian jantung, dan akhirnya ginjal. Risiko kematian pun cukup tinggi ketika menelan etilen glikol. 

Berikut ini tahapan etilen glikol meracuni tubuh dan memberikan dampak serius bagi kesehatan berdasarkan skala paparannya.


1. Paparan ringan sampai sedang

Dalam skala ini, tahap pertama korban mengalami penurunan tingkat kesadaran (depresi SSP), euforia, pusing, sakit kepala, bicara cadel, mengantuk, disorientasi. Kemudian ketidakmampuan untuk mengkoordinasikan gerakan (zataksia), iritasi dan kegelisahan, gerakan mata yang tidak disengaja (nystagmus), mual dan muntah (emesis).

Tahap kedua, terjadi peningkatan denyut jantung (takikardia), irama jantung yang tidak normal atau tidak teratur (disritmia), peningkatan tekanan darah (hipertensi), dan penumpukan produk pemecahan racun dalam aliran darah (asidosis metabolik).

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan kecepatan dan kedalaman pernapasan (hiperventilasi). Pada tahap ketiga, efek tidak biasa terjadi setelah paparan ringan hingga sedang.


2. Paparan parah

Tahap pertama, mereka yang terpapar etilen glikol dalam jumla besar mengalami respon refleks yang menurun, kejang, kehilangan kesadaran, dan koma.

Tahap kedua, terjadi penumpukan produk penguraian racun yang lebih parah dalam aliran darah. Ini mengakibatkan peningkatan laju dan kedalaman pernapasan, kerusakan jantung, termasuk gagal jantung kongestif, yang mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru (edema paru), kerusakan paru-paru, termasuk sindrom gangguan pernapasan dewasa (ARDS). Pada kondisi ini, bisa mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke tubuh, kegagalan organ multi-sistem, dan kematian.

Pada tahap ketiga, mereka yang menelan etilen glikol akan kerkurangan ekskresi urin, tidak adanya ekskresi urin, dan gagal ginjal akut, menyebabkan penumpukan bahan kimia beracun dan ketidakseimbangan kimia dalam aliran darah.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

5 Kiat Jaga Kesehatan Tulang agar Tidak Keropos

BERIKUTNYA

Indonesian Contemporary Art & Design 2022 Hadir Lagi, Yuk Simak Agenda Serunya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: