Pertunjukan Senanduka dipentaskan oleh peserta Acting Course Huma Ark Batch 2 di Huma Art Center, Sabtu (22/10/2022). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Lika-liku Melatih Dasar Kemampuan Seni Peran

24 October 2022   |   13:41 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Reaksi atau kecerdasan keaktoran merupakan kemampuan dasar yang penting dimiliki oleh seorang pemain seni peran jauh sebelum menciptakan karakter, bahkan bersentuhan dengan naskah tertulis dalam suatu pertunjukan. Dengan begitu, mereka akan mampu berhadapan dengan cerita dan kondisi seperti apa pun yang akan ditemui.

Pemateri Acting Course Huma Ark Muhammad Banyu Bening mengatakan bahwa kemampuan itu adalah tujuan pelatihan yang terselenggara di Huma Acting Course Batch 2, dan pertunjukan Senanduka yang terselenggara pada Sabtu, 22 Oktober 2022, malam di Huma Art Center, Jakarta merupakan bentuk ujian setelah para siswa berlatih.

Pertunjukan seni peran yang dimainkan oleh 14 siswa dalam Huma Acting Course Batch 2  tersebut adalah sebuah pertunjukan tanpa naskah dengan tokoh-tokoh yang diciptakan sendiri oleh setiap siswa.

Baca juga: Karya Seni 'Jejak Pengantin' Suguhkan Kisah Tak Tertulis Perempuan China di Indonesia

“Tujuan utama showcase untuk mengetes sejauh mana kemampuan anak-anak. Kalau kita bicara inti seni peran kan salah satunya reaksi, kecerdasan keaktoran. Di pertunjukan yang kita coba kejar, terutama di proses-proses,” katanya kepada Hypeabis.id.

Di Huma Acting Course Batch 2, para siswa berlatih dasar-dasar seni peran selama dua bulan dan teknik bermain pada satu bulan setelahnya. Teknik tersebut meliputi teknik pembongkaran diri, bermain, dan penciptaan karakter. Pada bulan ketiga, paparnya, mereka fokus belajar mengenai teknik bermain dan menciptakan karakter.

Pertunjukan Senanduka adalah pertunjukan yang berasal dari karakter yang dibuat oleh para siswa. Setiap siswa membuat karakter, lalu dikelompokan dan setiap karakter dieksplorasi sampai menemukan cerita yang tepat.

“[Kemudian] kami susun dramatik, dan menjadi pertunjukan ini,” katanya.

Pertunjukan Senanduka dipentaskan oleh peserta Acting Course Huma Ark Batch 2 di Huma Art Center, Sabtu (22/10/2022). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Pertunjukan Senanduka dipentaskan oleh peserta Acting Course Huma Ark Batch 2 di Huma Art Center, Sabtu (22/10/2022). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)


Senanduka juga menjadi sebuah alarm atau pengingat semua aktor - baik yang baru mulai belajar ataupun yang sudah lama berkecimpung di bidang keaktoran - bahwa segala peristiwa yang hadir di dunia, segala emosi yang muncul, dan keindahan dalam naskah hadir karena manusianya terlebih dahulu.

Aktris dan juga inisator Huma Ark, Sha Ine Febriyanti, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk niat untuk memiliki ruang dalam mencari tempat berlatih di Jakarta. “Kerinduan saya dahulu ketika berproses waktu mudah mengalami kesulitan mencari tempat berlatih di Jakarta,” katanya.

Menurutnya, salah satu dari tiga program utama Huma Ark ini adalah untuk mengakomodasi training culture buat para aktor. Program ini lebih kepada proses pembentukan aktor, yakni bukan sebagai aktor yang dilihat. Namun, bagaimana para aktor menemukan diri mereka.

Dia menilai bahwa saat ini banyak aktor bertumbuhan di dalam negeri lantaran siapa pun bisa menjadi seorang aktor. Mereka memiliki media sendiri, dan kondisi ini berbeda dengan generasi dahulu yang bergantung kepada rumah produksi.

“Sekarang mereka memiliki tools untuk memunculkan eksistensi mereka,” katanya.

Baca juga: Agenda Pertunjukan Teater Oktober 2022, Ada Teater Koma dan Aksi Teatrikal  Sejarah!
 

Pertunjukan Senanduka dipentaskan oleh peserta Acting Course Huma Ark Batch 2 di Huma Art Center, Sabtu (22/10/2022). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Pertunjukan Senanduka dipentaskan oleh peserta Acting Course Huma Ark Batch 2 di Huma Art Center, Sabtu (22/10/2022). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)


Meskipun begitu, sang aktor mengingatkan aktor perlu berproses untuk menjadi seorang seniman peran, berlatih, dan menjalani training culture. Menurutnya, aktor yang siap adalah aktor yang mengasah perangkat tubuh, rasa, dan intelektual yang dimiliki. Sang seniman menuturkan bahwa banyak peminat yang ingin ikut dalam latihan seni peran.

Mereka yang ikut latihan juga terkadang adalah seorang dokter. “Jadi, ketika mereka bersinggungan dengan hal-hal yang bersifat kesenian, bagaimana caranya ingin bersentuhan dengan diri mereka. Mengeksplorasi dengan diri mereka yang terdalam. Itu kan seni penghayatan,” katanya.

Dalam pandangan sang aktris, aktor harus belajar untuk menjadi aktor yang benar, dan aktor yang baik adalah yang sangat mengela diri dengan baik. Dia menambahkan bahwa Huma Ark tidak bekerja sama dengan pihak lain seperti rumah produksi terkait dengan siswa lulusan kursus akting dari Huma Ark.

“Pikiran saya tidak ke situ. Saya tidak ingin mencari ke situ. Otomatis mereka yang punya bakat pasti akan ke sana. Saya tidak menyediakan, biarkan mereka survive. Saya tidak tertarik berbisnis di bidang itu,” katanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mengenal Siklus KDRT & Alasan Korban Mempertahankan Hubungannya

BERIKUTNYA

Sejauh Ku Melangkah, Film Distribusi Dampak yang Gugah Kesadaran tentang Disabilitas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: