Ini Tantangan Sutradara Pertunjukan Teater Mekhala & Krakatoa Spirit
03 August 2023 |
17:52 WIB
Pertunjukan teater musikal anak bertajuk Mekhala and Krakatoa Spirit akan berlangsung di Bale Handap SSAS, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Sejumlah tantangan dihadapi oleh para sutradara dalam mengarahkan para pemain, terutama anak-anak.
Yessy Sinubulan, salah satu Sutradara Pertunjukan Mekhala and Krakatoa Spirit, mengatakan bahwa tidak mudah mengarahkan anak-anak dalam pertunjukan teater tersebut. Namun, para sutradara selalu berusaha membuat pertunjukan tetap berasa pertunjukan anak-anak.
“Meski dalam naskah ini kami membicarakan perang, kematian, ledakan Krakatau, dan beberapa adegan yang mungkin sedikit ‘serius’ untuk ukuran anak-anak,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan, para sutradara mengimbangi naskah Mekhala and Krakatoa Spirit dengan membuat anak-anak bermain menjadi masa kecil tokoh Nusantara dengan meyisipkan sedikit problem tokoh besar dari dunia nyata.
Sebagai contoh adalah Siti Rukiah yang di dunia nyata harus berhenti menulis karena dianggap terlibat dalam gerakan kiri. Untuk itu, diciptakan tokoh Siti yang selalu dikejar orang misterius di sekolah.
“Ada satu kejadian menarik ketika latihan. Salah satu anak yang berperan sebagai orang misterius mendadak muncul di wing panggung dengan topeng maling. Aku tertawa dan bertanya: kenapa pakai topi gitu, nak? Kan orang misterius, kak,” katanya.
Dari kejadian itu, dia menuturkan terlihat bahwa masalah besar yang ada dalam kepala orang dewasa merupakan tragedi menjadi jauh lebih sederhana dalam kacamata anak-anak.
Dia menambahkan bahwa sutradara juga berusaha keras mencari metode latihan yang digabung dengan berbagai permainan. Langkah ini dilakukan lantaran anak-anak sangat mudah bosan dengan metode latihan orang dewasa.
“Salah satu cara yang kami lakukan adalah membuat naskah dalam bentuk komik,” ujarnya.
Menurutnya, naskah bergambar membuat proses membaca sedikit lebih mudah. Contoh cara lainnya adalah membuat lagu spontan dari dialog yang dimiliki oleh anak-anak. Kemudian, menulis surat sebagai tokoh-tokoh besar.
Metode tersebut sangat membantu anak-anak menghafal dan mengetahui detil kehidupan tokohnya. Dia menuturkan dirinya pernah membuat surat mewakili Presiden Soekarno mengundang tokoh Evie sebagai mata-mata ke KBRI.
“Dan Evie menjawab: Terima kasih undangannya Presiden Soekarno, tapi sebagai mata-mata saya sedang sibuk membantu Indonesia merdeka,” katanya.
Dia menambahkan bahwa para sutradara juga berusaha membuat naskah ini tetap ringan dengan lagu yang diciptakan oleh anak-anak, tarian, dibantu musik yang ceria, dan membuat kostum yang lucu.
Sementara itu, kesulitan lainnya adalah menjaga mood pemain yang bisa berubah 5 menit sebelum pertunjukan. Untuk itu, penyelenggara menyediakan ‘guru bimbingan konseling’ guna mengatasinya.
“Termasuk mengingatkan anak-anak kapan harus stand by di samping panggung, karena mereka sering menghilang ke toilet atau pergi main karena belum bisa memprediksi kapan harus stay,” katanya.
Dia menambahkan bahwa penyelenggara mengenalkan Nusantara sebagai tanah Tu Ba Ba dalam setiap pertunjukan. Tu Ba Ba adalah tanah ideal untuk tumbuh, belajar, dan berpetualang.
Tanah itu menumbuhkan Malahayati, penguasa laut selat malaka. Selain itu, tanah ini juga menumbuhkan Evie Poetiray, gadis Maluku yang melawan Nazi.
Tanah Tu Ba Ba juga yang membesarkan Siti Rukiah Kertapati dan sejumlah nama besar lainnya yang masih kurang populer. Namun, peran mereka sangat bisa keren di mata anak-anak.
Dia menambahkan, nama Mekhala dalam pertunjukan teater Mekhala and Krakatoa Spirit diambil dari Dewi mitologi Budhist, yakni Dewi Penguasa Air, guna mewakili Nusantara yang dikelilingi lautan.
“Cerita ini kami mulai dengan membahas tokoh-tokoh besar yang sekiranya menarik untuk diadaptasi jadi petualangan anak-anak,” katanya.
Salah satunya adalah Evie Poetiray yang bekerja sebagai mata-mata Belanda. Dia menuturkan, dunia mata-mata masih related dengan anak-anak. Lalu, digabungkan dengan kisah hidup Sudjana sebagai ilmuwan biologi dan Mekhala yang ingin jadi peneliti jamur.
Baca juga: Teater Musikal Mekhala and Krakatoa Spirit Siap Digelar di Bandung
Lewat karakter itu, dia menuturkan jadi bisa membahas salah satu gunung terbesar di Indonesia, yakni krakatau. Kemudian, penyelenggara juga dapat mengenalkan tanaman-tanaman yang muncul di krakatau setelah ledakan yang mengundang begitu banyak peneliti dan ilmuwan.
Untuk diketahui, sutradara pertunjukan teater Mekhala and Krakatoa Spirit yang akan diadakan di Bandung itu terdiri dari 4 orang, yakni Rani, Reisky, Abai, dan Yessy.
Editor: M R Purboyo
Yessy Sinubulan, salah satu Sutradara Pertunjukan Mekhala and Krakatoa Spirit, mengatakan bahwa tidak mudah mengarahkan anak-anak dalam pertunjukan teater tersebut. Namun, para sutradara selalu berusaha membuat pertunjukan tetap berasa pertunjukan anak-anak.
“Meski dalam naskah ini kami membicarakan perang, kematian, ledakan Krakatau, dan beberapa adegan yang mungkin sedikit ‘serius’ untuk ukuran anak-anak,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menuturkan, para sutradara mengimbangi naskah Mekhala and Krakatoa Spirit dengan membuat anak-anak bermain menjadi masa kecil tokoh Nusantara dengan meyisipkan sedikit problem tokoh besar dari dunia nyata.
Sebagai contoh adalah Siti Rukiah yang di dunia nyata harus berhenti menulis karena dianggap terlibat dalam gerakan kiri. Untuk itu, diciptakan tokoh Siti yang selalu dikejar orang misterius di sekolah.
“Ada satu kejadian menarik ketika latihan. Salah satu anak yang berperan sebagai orang misterius mendadak muncul di wing panggung dengan topeng maling. Aku tertawa dan bertanya: kenapa pakai topi gitu, nak? Kan orang misterius, kak,” katanya.
Dari kejadian itu, dia menuturkan terlihat bahwa masalah besar yang ada dalam kepala orang dewasa merupakan tragedi menjadi jauh lebih sederhana dalam kacamata anak-anak.
Dia menambahkan bahwa sutradara juga berusaha keras mencari metode latihan yang digabung dengan berbagai permainan. Langkah ini dilakukan lantaran anak-anak sangat mudah bosan dengan metode latihan orang dewasa.
“Salah satu cara yang kami lakukan adalah membuat naskah dalam bentuk komik,” ujarnya.
Menurutnya, naskah bergambar membuat proses membaca sedikit lebih mudah. Contoh cara lainnya adalah membuat lagu spontan dari dialog yang dimiliki oleh anak-anak. Kemudian, menulis surat sebagai tokoh-tokoh besar.
Metode tersebut sangat membantu anak-anak menghafal dan mengetahui detil kehidupan tokohnya. Dia menuturkan dirinya pernah membuat surat mewakili Presiden Soekarno mengundang tokoh Evie sebagai mata-mata ke KBRI.
“Dan Evie menjawab: Terima kasih undangannya Presiden Soekarno, tapi sebagai mata-mata saya sedang sibuk membantu Indonesia merdeka,” katanya.
Dia menambahkan bahwa para sutradara juga berusaha membuat naskah ini tetap ringan dengan lagu yang diciptakan oleh anak-anak, tarian, dibantu musik yang ceria, dan membuat kostum yang lucu.
Sementara itu, kesulitan lainnya adalah menjaga mood pemain yang bisa berubah 5 menit sebelum pertunjukan. Untuk itu, penyelenggara menyediakan ‘guru bimbingan konseling’ guna mengatasinya.
“Termasuk mengingatkan anak-anak kapan harus stand by di samping panggung, karena mereka sering menghilang ke toilet atau pergi main karena belum bisa memprediksi kapan harus stay,” katanya.
Pesan yang ingin disampaikan
Sementara itu, dia menuturkan ingin menciptakan narasi baru tentang Nusantara kepada anak-anak melalui pertunjukan itu. “Bahwa bangsa-bangsa lain datang bukan untuk menjajah tapi karena sangat tertarik dengan nusantara karena menumbuhkan tokoh-tokoh besar yang terkenal ke seluruh dunia,” katanya.Dia menambahkan bahwa penyelenggara mengenalkan Nusantara sebagai tanah Tu Ba Ba dalam setiap pertunjukan. Tu Ba Ba adalah tanah ideal untuk tumbuh, belajar, dan berpetualang.
Tanah itu menumbuhkan Malahayati, penguasa laut selat malaka. Selain itu, tanah ini juga menumbuhkan Evie Poetiray, gadis Maluku yang melawan Nazi.
Tanah Tu Ba Ba juga yang membesarkan Siti Rukiah Kertapati dan sejumlah nama besar lainnya yang masih kurang populer. Namun, peran mereka sangat bisa keren di mata anak-anak.
Dia menambahkan, nama Mekhala dalam pertunjukan teater Mekhala and Krakatoa Spirit diambil dari Dewi mitologi Budhist, yakni Dewi Penguasa Air, guna mewakili Nusantara yang dikelilingi lautan.
“Cerita ini kami mulai dengan membahas tokoh-tokoh besar yang sekiranya menarik untuk diadaptasi jadi petualangan anak-anak,” katanya.
Salah satunya adalah Evie Poetiray yang bekerja sebagai mata-mata Belanda. Dia menuturkan, dunia mata-mata masih related dengan anak-anak. Lalu, digabungkan dengan kisah hidup Sudjana sebagai ilmuwan biologi dan Mekhala yang ingin jadi peneliti jamur.
Baca juga: Teater Musikal Mekhala and Krakatoa Spirit Siap Digelar di Bandung
Lewat karakter itu, dia menuturkan jadi bisa membahas salah satu gunung terbesar di Indonesia, yakni krakatau. Kemudian, penyelenggara juga dapat mengenalkan tanaman-tanaman yang muncul di krakatau setelah ledakan yang mengundang begitu banyak peneliti dan ilmuwan.
Untuk diketahui, sutradara pertunjukan teater Mekhala and Krakatoa Spirit yang akan diadakan di Bandung itu terdiri dari 4 orang, yakni Rani, Reisky, Abai, dan Yessy.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.