Bakal Ramai, Film Sri Asih Menyajikan 26 Scoring Musik
23 October 2022 |
09:10 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
1
Like
Like
Like
Film Sri Asih garapan sutradara Sartri Dania Sulfiati atau yang kerap disapa Upi memiliki 26 komposisi scoring musik gubahan Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Merle. Scoring musik film superhero asal Indonesia yang akan rilis pada 3 November 2022 ini akan diluncurkan di sejumlah platform digital audio streaming.
Aghi mengatakan bahwa 26 komposisi scoring musik film superhero asal Indonesia yang ada mewakili karakter keras Alana saat belum menjadi Sri Asih dan karakter elegan setelah menjadi Sri Asih.
Musik itu dibuat dengan konsep symphonic distortion, yakni dengan menggabungkan unsur musik score yang bernuansa orchestra dengan musik rock yang cenderung heavy. “Dengan sentuhan sedikit electronica,” katanya.
Baca juga: Pevita Pearce Jalani Latihan Bela Diri hingga 3 Tahun untuk Film Sri Asih
Aghi menuturkan bahwa banyak mendengarkan kembali koleksi rock yang bernuansa modern metal yang juga dengan elemen elektronika, tapi tidak terlalu hardcore untuk dikembangkan terkait dengan musik rock dalam gabungan tersebut.
Walaupun Sri Asih memiliki akar yang berasal dari Jawa, dia menghindari terlalu banyak memberikan unsur tradisional terhadap musiknya lantaran ingin membuat Sri Asih menjadi pahlawan untuk semua orang.
“Jadi, unsur tradisional jawanya saya tuangkan ke dalam beberapa unsur nada pelog yang melebur di antara musik rock dan orkestranya mewakili roots Jawa dari Sri Asih,” katanya.
Sebelum mendapatkan kepercayaan untuk menggarap musik Sri Asih, Aghi, Bemby, dan Tony sudah membuat contoh musik untuk film Sri Asih berdasarkan kemunculan sang superhero di dalam film Gundala.
“Sebetulnya sejak film Gundala, Sri Asih sudah muncul di salah satu adegannya dan walau saat itu kami belum tahu apakah akan menggarap musik Sri Asih atau tidak,” katanya.
Dia menuturkan langsung memberikan beberapa contoh musik yang telah dibuat. Upi dan Joko Anwar sebagai produser langsung menyukainya. Salah satu dari beberapa contoh itu bahkan menjadi musik tema Sri Asih.
Dia mengaku mendapatkan pengarahan dari sutradara tentang Sri Asih sebagai karakter yang penuh dengan tantangan, baik konflik dari dalam diri Alana maupun dari luar. Walau begitu, sang karakter digambarkan tidak pernah takut dalam menghadapi tantangan.
“Sri Asih buat saya mewakili simbol kekuatan perempuan Indonesia dengan sifat heroik yang siap membela yang benar, Sri Asih sangat berkarakter elegan, cantik luar dalam namun kalau berjuang untuk kebenaran dia tidak akan lari dari medan pertarungan,” katanya.
Untuk diketahui, film kedua Jagat Sinema Bumilangit berjudul Sri Asih dibintangi oleh Pevita Pearce, Jefri Nichol, Christine Hakim, Reza Rahadian, Dimas Anggara, Surya Saputra. Film ini akan tayang di bioskop pada 17 November 2022.
Film ini bercerita tentang Alana yang tidak mengerti bahwa diri selalu dipengaruhi oleh amarah. Meskipun begitu, sang wanita selalu berusaha melawan rasa amarah itu. Memasuki usia dewasa, Alana menemukan fakta mengenai asalnya, yakni bukan seorang perempuan biasa.
Dia berpikir mungkin dia adalah seorang yang menjadi berkah untuk kemanusiaan dan menjadi pelindung sebagai Sri Asih. Di sisi lain, sang wanita juga berpikir bahwa diri bisa menyebabkan kehancuran bagi dunia jika tidak dapat mengontrol rasa amarah yang selalu memengaruhi.
Tidak sampai di sini, keluasan Jagat Sinema Bumilangit akan berlanjut pada film-film dan serial-serial lain yang tengah diproduksi oleh pihak studio, yakni Screenplay Bumilangit.
Baca juga: 4 Fakta Film Sri Asih, Jagoan Perempuan Pertama di Jagat Sinema Bumilangit
Di antaranya Virgo and the Sparklings yang dibintangi Adhisty Zara yang akan tayang di bioskop juga serial Tira yang diperankan oleh Chelsea Islan untuk khusus tayang di kanal Disney+.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Aghi mengatakan bahwa 26 komposisi scoring musik film superhero asal Indonesia yang ada mewakili karakter keras Alana saat belum menjadi Sri Asih dan karakter elegan setelah menjadi Sri Asih.
Musik itu dibuat dengan konsep symphonic distortion, yakni dengan menggabungkan unsur musik score yang bernuansa orchestra dengan musik rock yang cenderung heavy. “Dengan sentuhan sedikit electronica,” katanya.
Baca juga: Pevita Pearce Jalani Latihan Bela Diri hingga 3 Tahun untuk Film Sri Asih
Aghi menuturkan bahwa banyak mendengarkan kembali koleksi rock yang bernuansa modern metal yang juga dengan elemen elektronika, tapi tidak terlalu hardcore untuk dikembangkan terkait dengan musik rock dalam gabungan tersebut.
Walaupun Sri Asih memiliki akar yang berasal dari Jawa, dia menghindari terlalu banyak memberikan unsur tradisional terhadap musiknya lantaran ingin membuat Sri Asih menjadi pahlawan untuk semua orang.
“Jadi, unsur tradisional jawanya saya tuangkan ke dalam beberapa unsur nada pelog yang melebur di antara musik rock dan orkestranya mewakili roots Jawa dari Sri Asih,” katanya.
Sebelum mendapatkan kepercayaan untuk menggarap musik Sri Asih, Aghi, Bemby, dan Tony sudah membuat contoh musik untuk film Sri Asih berdasarkan kemunculan sang superhero di dalam film Gundala.
“Sebetulnya sejak film Gundala, Sri Asih sudah muncul di salah satu adegannya dan walau saat itu kami belum tahu apakah akan menggarap musik Sri Asih atau tidak,” katanya.
Dia menuturkan langsung memberikan beberapa contoh musik yang telah dibuat. Upi dan Joko Anwar sebagai produser langsung menyukainya. Salah satu dari beberapa contoh itu bahkan menjadi musik tema Sri Asih.
Dia mengaku mendapatkan pengarahan dari sutradara tentang Sri Asih sebagai karakter yang penuh dengan tantangan, baik konflik dari dalam diri Alana maupun dari luar. Walau begitu, sang karakter digambarkan tidak pernah takut dalam menghadapi tantangan.
“Sri Asih buat saya mewakili simbol kekuatan perempuan Indonesia dengan sifat heroik yang siap membela yang benar, Sri Asih sangat berkarakter elegan, cantik luar dalam namun kalau berjuang untuk kebenaran dia tidak akan lari dari medan pertarungan,” katanya.
Untuk diketahui, film kedua Jagat Sinema Bumilangit berjudul Sri Asih dibintangi oleh Pevita Pearce, Jefri Nichol, Christine Hakim, Reza Rahadian, Dimas Anggara, Surya Saputra. Film ini akan tayang di bioskop pada 17 November 2022.
Film ini bercerita tentang Alana yang tidak mengerti bahwa diri selalu dipengaruhi oleh amarah. Meskipun begitu, sang wanita selalu berusaha melawan rasa amarah itu. Memasuki usia dewasa, Alana menemukan fakta mengenai asalnya, yakni bukan seorang perempuan biasa.
Dia berpikir mungkin dia adalah seorang yang menjadi berkah untuk kemanusiaan dan menjadi pelindung sebagai Sri Asih. Di sisi lain, sang wanita juga berpikir bahwa diri bisa menyebabkan kehancuran bagi dunia jika tidak dapat mengontrol rasa amarah yang selalu memengaruhi.
Tidak sampai di sini, keluasan Jagat Sinema Bumilangit akan berlanjut pada film-film dan serial-serial lain yang tengah diproduksi oleh pihak studio, yakni Screenplay Bumilangit.
Baca juga: 4 Fakta Film Sri Asih, Jagoan Perempuan Pertama di Jagat Sinema Bumilangit
Di antaranya Virgo and the Sparklings yang dibintangi Adhisty Zara yang akan tayang di bioskop juga serial Tira yang diperankan oleh Chelsea Islan untuk khusus tayang di kanal Disney+.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.