Perbedaan Asuransi Swasta & BPJS Kesehatan, Mana Lebih Bagus?

3. Pilihan rumah sakit

Peserta BPJS memang sangat terbatas untuk pilihan rumah sakit. Kamu hanya bisa berobat di rumah sakit rekanan BPJS dengan sistem rujukan berjenjang dan pastinya menyita waktu kamu. Kamu juga tidak bisa mengganti lokasi rumah sakit sesuai keinginan dengan bebas.

Sedangkan untuk asuransi kesehatan swasta, biasanya lebih memberikan keleluasaan dalam memilih rumah sakit. Meski begitu, ada juga asuransi swasta yang cuma menanggung pengobatan di rumah sakit rekanan.
 

4. Manfaat pertanggungan

Premi BPJS memang lebih murah dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta, tapi manfaat yang diberikan lebih luas. BPJS Kesehatan bisa menanggung berbagai biaya kesehatan, seperti rawat inap, rawat jalan, optik, gigi, operasi, terapi, kehamilan, dan lain sebagainya. Bahkan, penyakit kritis seperti kanker pun juga ditanggung oleh BPJS.

Asuransi swasta sejatinya juga memberikan manfaat yang sama. Hanya saja, untuk mendapatkan pertanggungan yang lebih lengkap, kamu harus membayar premi yang lebih besar untuk rider asuransi atau manfaat tambahan.
 

5. Sistem klaim

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perihal layanan, bisa dibilang BPJS cukup rumit. Oleh karena menerapkan sistem berjenjang, pemegang BPJS saat sakit harus terlebih dahulu ke fasilitas kesehatan (faskes) 1 untuk meminta rujukan.

Setelah itu faskes 1 akan merujuk kamu ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS untuk menjalani pengobatan lebih lanjut. Kamu juga harus menghadapi antrian yang panjang oleh karena asuransi pemerintah ini digunakan oleh sejuta umat. Kendati demikian, semua prosedur tersebut dikecualikan jika kamu dalam keadaan darurat.

Selain itu faskes atau rumah sakit yang menjadi mitra BPJS masih sedikit dibanding rumah sakit yang menjadi mitra asuransi kesehatan. 

Berbeda apabila kamu pemegang asuransi kesehatan, kamu bisa langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera. Ditambah lagi hampir semua rumah sakit menerima asuransi kesehatan sehingga prosesnya pun tidak sulit sulit.

Editor: Dika Irawan