Pemilik brand lokal yang dapat Brand Founders of The Year Class of 2022 (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)

Intip 15 Produk Lokal Peraih Penghargaan Brand Founders of The Year

11 October 2022   |   22:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

9. Jacguelle (Beauty Tools / Skincare) - Budi Thomas & Lianna Lee.

Didirikan pada 2018, Jacguelle berawal dari sebuah brand alat kecantikan yang ingin memberdayakan perempuan Indonesia melalui produk berkualitas tinggi dan terjangkau. Jacguelle menjadi salah satu dari brand Indonesia yang diajak langsung oleh Disney untuk berkolaborasi dan meluncurkan koleksi “Disney x Jacguelle” pada 2022. Saat ini, Jacguelle juga melebarkan bisnisnya ke perawatan kulit. 


10. Greebel (Stationery) - Royanto Amin. 

Greebel merupakan sebuah brand alat tulis yang didirikan pada 2007. Berawal dari krayon, Greebel ingin menyediakan alat tulis terjangkau yang diproduksi secara lokal untuk anak-anak Indonesia. Saat ini, Greebel telah hadir di seluruh Indonesia dan juga mancanegara. 

Royanto memulai bisnis ini dari menjadi seorang importir alat tulis. Namun dia sadar bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mendirikan pabrik di dalam negeri. Sejauh ini, Greebel telah bertahan dari pasang surut industri alat tulis dan ini membuktikan bahwa kualitas produk lokal juga bisa menjangkau luas pelanggan di Indonesia. 


11. BohoPanna - Devy Natalia.

BohoPanna adalah brand fesyen lokal bayi dan anak yang menawarkan berbagai koleksi pakaian basic clothes yang fashionable dan harga yang terjangkau. BohoPanna didirikan 2017 oleh Devy Natalia bersama dengan partnernya Irene. Memiliki visi untuk menjadi produk bayi dan anak dengan kualitas premium dan stylish yang dicintai di Indonesia dan Juga Internasional. 

BohoPanna didirikan di ruangan kecil berukuran 3x3 meter dan dengan 1 orang karyawan. Dalam 3 tahun Bohopanna berhasil berkembang pesat dan memiliki puluhan karyawan, warehouse, manufaktur serta kantor sendiri. Saat ini, BohoPanna tidak hanya dikenal di Indonesia namun juga di negara luar negeri seperti, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipiha dan Amerika. BohoPanna juga berhasil membuka toko pertama mereka di Spanyol pada 2020. 

Sebagai brand lokal yang memiliki pertumbuhan pesat, BohoPanna telah berhasil mendapatkan Investasi dari Hypefast. Setelah bergabung bersama Hypefast, BohoPanna berhasil meningkatkan pertumbuhannya dari US$2 Juta hingga US$6 juta dalam 10 bulan dan berhasil muncul di New York Times Square.


12. Krakakoa - Sabrina Mustopo. 

Didirikan pada 2013 sebagal Kakao, merek ini berkembang pada Oktober 2016 menjadi Krakakoa. Terinspirasi dari pulau vulkanik yang pernah berada di perairan Selat Sunda, Sabrina ingin menjelaskan kepada dunia bahwa cokelat Krakakoa adalah kebanggaan Indonesia. 

Biji kakao produk ini ditanam secara organik dan bersumber dari pertanian kecil yang mempraktikkan metode pertanian berkelanjutan. Para mitra petani dibayar lebih dari hara Foirtrade Minimum ketika masa panen tiba. Misi Krakakoa adalah mengubah cara sistem produksi pangan yang berdampak pada manusia dan planet ini serta mewujudkan keyakinan Krakakoa ke dalam tindakan.


13. Kintakun - Dwi Harto, Try Harto, Vincent Saputera.

Perusahaan yang didirikan pada 2005 ini fokus pada bisnis garmen yang bergerak dalam bidang penyediaan perlengkapan tidur seperti sprei, bed cover, matras tidur/duduk, sarung bantal dan guling, dan beberapa perlengkapan lainnya seperti selimut, karpet selimut, keset, handuk serta perlengkapan bayi.
 
Dengan mengandalkan bahan yang halus dan lebih adem, serta memiliki motif elegan, brand ini dinilai cocok untuk keluarga Indonesia. Kintakun Collections diharapkan dapat terus memenuhi kebutuhan konsumen akan perlengkapan tidur dan memberikan kepuasan, kenyamanan, dan keindahan ruang tidur konsumen.


14. Buttonscarves - Linda Anggreaningsih. 

Berawal dari kesulitan mencari syal premium yang cocok digunakan untuk acara formal maupun informal, Buttonscarves hadir pada 2016. Buttonscarves mengawali penjualan secara online dengan pelanggan dari Indonesia, Malaysia dan Singapura. Selain dari syal, Buttonscarves juga mengembangkan produk lainnya seperti tas, bros, dan aksesori fesyen. 

Sejak 2018, Buttonscarves telah melebarkan sayap dengan membuka toko offline di pusat perbelanjaan di Indonesia dan Malaysia. Kemudian pada 2020, Buttonscarves mendirikan clothing line yang bernama Benang Jarum sebagai pelengkap syal.
 

15. Deca Group (Everwhite, Trueve, Whitelab) - Jessica Lin. 

Didirikan pada 2016, Jessica Lin selaku Co-Founder mendirikan Deca Group (Everwhite, Trueve, Whitelab) yang berawal dari permasalahan kulit yang dialaminya. Dia juga terinspirasi untuk memajukan industri kecantikan di Indonesia dengan produk lokal karena didominasi oleh produk luar negeri. 

Selain melakukan penjualan secara online, Everwhite juga memasarkan produk-produk secara offline yang kini hadir di beberapa department store.

Editor: Fajar Sidik 
1
2


SEBELUMNYA

Detektif Hercule Poirot Hadir Lagi di Film A Haunting in Venice

BERIKUTNYA

5 Tip Padu Padan Fashion Simpel & Stylish saat Hujan ala Leona Agustine

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: