Ilustrasi terkena gagal ginjal (Sumber gambar: Freepik)

Serupa Tapi Tak Sama, Begini Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis

10 October 2022   |   16:38 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Ginjal adalah organ vital yang punya peran sangat penting bagi tubuh. Sebab, ginjal adalah organ yang bertanggung jawab menyaring sekitar 120 liter darah sampai 150 liter darah manusia. Ginjal juga punya fungsi lain untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, mengeluarkan sisa metabolisme, mengatur tekanan darah, dan sebagainya.

Fungsinya yang beragam dan cukup vital bagi kesehatan manusia membuat banyak orang menghindari penyakit ginjal. Di sisi lain, penyakit ginjal juga dapat menjadi pemicu terjadinya komplikasi sehingga patut diwaspadai banyak orang.

Secara umum, orang-orang mengenal gagal ginjal menjadi dua jenis, yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Meski gejalanya terlihat mirip, keduanya sebenarnya berbeda. Berikut perbedaan di antara gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.

Baca juga: 10 Tanda Penyakit Ginjal yang Harus Diwaspadai


Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut merupakan kondisi yang terjadi ketika ginjal mendadak berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini sangat mungkin bisa kembali ke keadaan normal jika penyebabnya sudah diatasi.

Lantaran terjadi tiba-tiba, gagal ginjal akut sebenarnya cukup membahayakan nyawa penderitanya. Namun, jika dapat diobati dan dideteksi lebih dini, kemungkinan gagal ginjal akut kembali normal akan makin besar.

Penyebab gagal ginjal akut cukup beragam. Misalnya, adanya aliran darah ke ginjal. Kondisi ini biasanya terjadi karena kehilangan darah atau cairan akibat pendarahan, operasi, penyakit hati, penyakit jantung, luka bakar hebat, atau efek samping obat-obatan tertentu.

Selain itu, gagal ginjal akut juga bisa terjadi karena adanya kerusakan di ginjal, seperti paparan racun atau logam berat, efek samping obat, sindrom tumor lisis, penggumpalan darah di pembuluh darah vena dan arteri di ginjal, hingga penumpukan kolesterol yang tersumbat di aliran darah ke ginjal.
 

Gagal Ginjal Kronis

Melansir dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dokter konsultan ginjal dan hipertensi Maria Irawati mengatakan gagal ginjal kronis adalah kondisi kerusakan ginjal yang terjadi secara bertahap. Hal ini pula yang membedakan dengan gagal ginjal akut yang lebih sering terjadi secara tiba-tiba.

Sebelum seseorang mengalami gagal ginjal kronis, biasanya ada 5 stadium yang dikukur dengan laju filtrasi glomerulus (LFG).
 
  • Stadium 1 (LFG di atas 90): Seseorang masih memiliki ginjal yang dapat bekerja normal. Akan tetapi, tanda-tanda penyakit ginjal mulai muncul.
  • Stadium 2 (LFG 60-89): Pada kondisi ini fungsi ginjal mulai mengalami penurunan.
  • Stadium 3 (LFG 30-59): Mulai muncul banyak keluhan karena penyaringan zat-zat sisa dari dalam tubuh tidak efektif.
  • Stadium 4 (LFG 15-29): Penurunan fungsi ginjal sudah sangat rendah.
  • Stadium 5 (LFG di bawah 15): Zat-zat sisa dan cairan menumpuk dan muncul pembengkakan. Pada tahap ini fungsi ginjal hampir tidak berfungsi lagi.

Baca juga: Jangan Salah! Begini Pola Makan yang Tepat Untuk Pasien Ginjal Kronik

Survei dari Perkumpulan Dokter Ginjal Hipertensi Indonesia menyebut gagal ginjal kronis di Tanah Air lebih banyak terjadi karena adanya hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol. Diabetes terjad karena gula darah di dalam tubuh terlalu tinggi.

Gula darah yang tidak terkelola dengan baik akan menyebabkan kerusakan sejumlah organ tubuh, termasuk ginjal. Selain itu, gagal ginjal kronis juga terjadi karena kerusakan jaringan ginjal karena penyakit jangka panjang, misalnya, asam urat.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Gamers Masuk, Ini 4 Rekomendasi VR Headset untuk Smartphone

BERIKUTNYA

Sukses Bikin Emosi di Little Woman, Intip 7 Drama Seru Lainnya yang dibintangi Uhm Ji-won

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: