5 Tips Membangkitkan Kualitas Hidup Penderita Ginjal Kronis
09 March 2022 |
14:19 WIB
Pasien penyakit ginjal kronik (PGK) tetap bisa hidup secara berkualitas. Ketika seseorang divonis mengalami penurunan fungsi atau gagal ginjal, jangan menjadi hilang semangat dan merasa hidup tidak lagi berarti sehingga hanya berpikir tentang ancaman kematian.
Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir menerangkan pasien PGK mungkin mengalami keterbatasan dalam hidupnya. Namun demikian, mereka tetap bisa berperan dalam hidup seperti bekerja, belajar, bertanggung jawab pada keluarga, bepergian, berolahraga, berkreasi, dan lainnya.
Memang untuk meraih kembali kualitas hidup itu, upaya mandiri pasien dan keluarga menjadi faktor penting, terutama dalam pengobatan serta menjaga kesehatan ginjalnya.
Sebagai survivor pasien PGK selama 9 tahun, berikut tips Tony untuk keluarga dan para pasien ginjal agar tetap semangat dalam hidupnya.
Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir menerangkan pasien PGK mungkin mengalami keterbatasan dalam hidupnya. Namun demikian, mereka tetap bisa berperan dalam hidup seperti bekerja, belajar, bertanggung jawab pada keluarga, bepergian, berolahraga, berkreasi, dan lainnya.
Memang untuk meraih kembali kualitas hidup itu, upaya mandiri pasien dan keluarga menjadi faktor penting, terutama dalam pengobatan serta menjaga kesehatan ginjalnya.
Sebagai survivor pasien PGK selama 9 tahun, berikut tips Tony untuk keluarga dan para pasien ginjal agar tetap semangat dalam hidupnya.
1. Membangun komunikasi dan edukasi
PGK memiliki dampak terhadap kehidupan sosial. Untuk itu diperlukan upaya pendekatan komunikasi dan edukasi guna membangun kekuatan strategi atas perubahan perilaku pasien.
Hal ini lantaran mayoritas pasien PGK malas mengkonsumsi obat-obatan atau enggan berkunjung ke dokter karena bosan. "Kebiasaan dialisis harus diubah menjadi menyenangkan bukan membebankan," ujarnya dalam diskusi virtual memperingati Hari Ginjal Sedunia, Rabu (9/3/2022).
Hal ini lantaran mayoritas pasien PGK malas mengkonsumsi obat-obatan atau enggan berkunjung ke dokter karena bosan. "Kebiasaan dialisis harus diubah menjadi menyenangkan bukan membebankan," ujarnya dalam diskusi virtual memperingati Hari Ginjal Sedunia, Rabu (9/3/2022).
2. Membangun kekuatan mental
Pasien dan keluarga perlu membangun strategi serta upaya untuk mengelola stress dengan baik, terutama saat memulai dialisis. Kata Tony ketika pasien dihadapkan dengan dialisis yang dipikirkan adalah kematian.
"Bagi pasien ketika divonis cuci darah, mereka akan stres dan hidupnya tidak berguna, sebentar lagi mati," imbuhnya.
"Bagi pasien ketika divonis cuci darah, mereka akan stres dan hidupnya tidak berguna, sebentar lagi mati," imbuhnya.
3. Memperkuat hubungan sosial
Membuat hubungan antar pasien untuk belajar tentang strategi khusus terutama dalam dialisis. Terkadang kara Tony keluarga tidak memahami apa yang dirasakan dan apa yang harus dilakukan pasien.
"Agar tercipta hubungan positif antar pasien. Karena yang mengerti pasien, itu pasiennya sendiri," tegasnya.
"Agar tercipta hubungan positif antar pasien. Karena yang mengerti pasien, itu pasiennya sendiri," tegasnya.
4. Menumbuhkan kesadaran pengetahuan
Pasien ginjal penting untuk memperoleh tips dan trik diet yang baik. Kamu dan keluarga juga perlu mengidentifikasi dan mengatasi dampak dari penyakit ginjal. Jangan lupa juga untuk meningkatkan rasa keingintahuan tentang sesuatu yang mungkin terjadi pada masa depan.
5. Membangun rasa percaya diri
Ini dilakukan agar kamu mendapat dukungan dari lingkungan. Selain itu, mendorong pasien belajar menyeimbangkan hal baik dan membicarakan apapun masalah yang dihadapi. Membangun rasa percaya diri juga sebagai tindakan penceghan dan manajemen komplikasi yang timbul.
Editor: Fajar Sidik
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.