Tamiya tipe NISSAN 240ZG (Sumber gambar: Instagram Tamiya Japan)

Hypereport: Melihat Geliat Bisnis Tamiya, di Balik Nostalgia dan Ajang Kompetisi Penuh Cuan

08 October 2022   |   17:28 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Genhype generasi 90-an pasti sudah tidak asing dengan permainan mini 4WD atau biasa dikenal dengan Tamiya kan? Nah, hobi mengoleksi dan kompetisi Tamiya saat ini mulai jadi incaran anak-anak muda di Indonesia dalam mengekspresikan diri mereka loh.

Di kota-kota besar, khususnya Jakarta, belakangan hobi merakit mainan asal Jepang ini juga mulai dilombakan dalam bentuk kejuaraan, baik oleh komunitas atau organisasi resmi seperti Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Karena antusiasmenya yang mulai berkembang inilah, akhirnya banyak toko-toko atau distributor mini 4WD yang mulai menjamur di beberapa kota demi meladeni keinginan pehobi Tamiya dalam mencari spare part yang dibutuhkan.

Salah satu toko yang menjadi incaran adalah Bosku Garage, yang menjual berbagai pernak-pernik, kit, spare part Tamiya, dan lokasinya sering dijadikan workshop hingga ajang kejuaraan antar komunitas.

Baca jugaAsal Tahu Caranya, Hobi Koleksi Mainan Bisa Jadi Ladang Cuan Lho

Hypeabis.id dalam lipsusnya kali ini mendatangi gerai yang berlokasi di Blok M Mal, Jakarta Selatan, ini pada Kamis (29/9), dan menemui salah satu owner-nya, Bey Sastramihardja yang telah memulai bisnis ini sejak beberapa tahun terakhir.

Mengembangkan bisnis berbasis komunitas, Bey mengaku, lewat Bosku Garage dia memang ingin mengembangkan hobinya sebagai pelaku dengan menciptakan pasar organik melalui teman-temannya sesama pecinta Tamiya.

"Ini pure hobi, kalo gua memang berusaha mengembangkannya jadi industri yang masif. Nah, sebelum itu tercapai gua nggak akan berhenti. Makanya gua pun memprediksi, 3 sampai 4 tahun lagi mini 4WD ini masih okelah, masih ramai," papar Bey.

Di toko ini, Bey memang menjual beberapa spare part, kit, dan pernak-pernik mini 4WD, mulai dari dinamo, roller, sasis hingga perintilan kecil lainnya untuk memaksimalkan kecepatan mobil mini dengan penggerak baterai itu.

Dari segi harga, menurut dia, spare part mini 4WD bervariasi, tergantung supply and demand dari hasil produksi pabrik yang dipasarkan distributor ke Indonesia baik spare part limited edition atau yang tidak.
 

(Sumber gambar: Bosku Garage)

(Sumber gambar: Bosku Garage)


Dia menuturkan, bagi pemula yang ingin menggeluti hobi ini sekaligus bernostalgia terhadap masa kecil mereka juga tidak perlu mengeluarkan modal yang besar di awal, berkisar antara Rp150.000-Rp250.000 dengan mobil yang standar.

"Nah, nanti pas udah mulai serius, baru beli printilannya, seperti box untuk spare part, jenis baterai yang mumpuni, dinamo, dan yang lain. Terus kita juga  bisa ngolah dan observasi sendiri mengenai kebutuhan yang diinginkan," paparnya.

Sementara itu, saat disinggung mengenai segi bisnis, mini 4WD ungkap Bey juga cukup menjanjikan karena sering diadakannya kejuaraan di berbagai daerah, sehingga kebutuhan part juga menjadi tinggi.

Tidak seperti dulu di dekade 90-an, saat ini untuk mendapatkan part miniatur mobil rakitan ini juga sangat mudah karena ada banyak penjualnya yang menjajakan mini 4Wd baik secara online maupun offline di setiap daerah di Indonesia.

Dari segi pasokan, dia menuturkan ada beberapa distributor besar part mini 4WD, yang bisa dihitung dengan jari. Tapi banyak juga pedagang-pedagang yang import sendiri part-part dari luar untuk di jual lagi di Indonesia dengan harga yang bersaing.

Industri mini 4WD di Indonesia sendiri terdiri dari banyak kalangan, mulai dari distributor, pedagang retail offline, pedagang online, penyelenggara balap, builder mini 4 WD, serta bengkel atau workshop.

Baca juga artikel terkait laporan khusus ini:
1. Bongkar, Rakit, Balap, Lalu Untung 
2. Serunya Hobi Balap Tamiya yang Kini digandrungi Anak Gede 
3. Cara Baru Bernostalgia Ala Komunitas 4WD, Berlari Sambil Menggiring Tamiya 

 

Ajang Kejurnas dan Peluang Cuan yang Menggiurkan

Selama wawancara berlangsung, di luar toko juga sedang ada kompetisi yang rutin digelar Bosku Garage dengan komunitas penggemar 4 WD di Jakarta Selatan, Blok M Boys. Sekitar belasan orang dengan berbagai latar usia juga turut mengikuti ajang  silaturahmi ini.

 

Salah satu piala (Sumber gambar: Bosku Garage)

Salah satu piala (Sumber gambar: Bosku Garage)




Bey menuturkan, di Indonesia memang setiap tahun selalu ada ajang kejuaraan nasional dengan total hadiah yang menggiurkan. Salah satu hadiah yang terbesar adalah Rp100 juta yang diselenggarakan pada 2022 di Makassar, dan Rp90 Juta di tahun sebelumnya.

Dari kedua ajang tersebut Bey mengatakan dialah pemenangnya.  Lebih dari setengah total jumlah hadiah berhasil dibawa pulang bersama komunitasnya di ajang kelas Standard Original Tamiya (STO) itu, meski durasi perlombaannya membutuhkan waktu berhari-hari.

Karena ketenarannya dalam memenangkan ajang balap inilah Bey juga sering mendapat pesanan dari newbie untuk diminta membangun mini 4 WD agar bisa langsung tampil di ajang lomba dengan spek Tamiya yang mumpuni.

Untuk membangun dari nol, jasa setting dan built in miniatur mobil balap ini, Bey menuturkan berkisar dari Rp500.000-Rp1,5 juta, tergantung tingkat kesulitan merakit dan bahan yang diinginkan oleh klien.

Sementara itu, Moi, pehobi mini 4WD lainnya mengatakan, skena Tamiya di Indonesia saat ini memang sudah maju dan cukup diperhatikan di ajang internasional, baik dalam agenda World Chalenge atau Asia Chalenge.

Bahkan, lelaki asal Jakarta Selatan ini mengaku sempat diundang mengikuti ajang World Challenge yang diselenggarakan di Shizuoka, Jepang pada tahun 2016 silam. Dia datang bersama empat orang lainnya untuk mewakili Tanah Air.

"Jadi seluruh dunia itu kayak mengirimkan kontingen mereka. Kayak dari Hong Kong, Taiwan, China juga ada, banyaklah. Itu mereka nge-invited kita yang juara di tiap negara-negaranya," ujar Moi.

Pria berambut gondrong yang menjadikan hobi sekaligus mata pencaharian ini mengatakan, dalam skena mini 4WD  juga ada  banyak  pehobi Tamiya yang saat ini telah masif berkembang di berbagai daerah, baik secara estetika bentuk, kecepatan, dan yang lain.

"Di skena Tamiya itu ada banyak yang pehobis ya, mereka ada yang racer, ada yang kolektor, ada yang sebutannya kolekdol, atau yang mengoleksi terus di-dol (dijual),"paparnya sambil tertawa.

Pehobi lain, Wibi, asal Pondok Pinang, Jakarta Selatan yang sehari-hari bekerja freelance di house production, juga mengaku mulai menggeluti Tamiya karena pernah memenangkan ajang STO pada 2016 silam dan mendapat hadiah motor.

Baca jugaMerogoh Kocek Jutaan Demi Mainan Diecast

Dari situlah dia mulai menggeluti hobi mini 4WD. Meski sempat berhenti dari tahun 2017, setelah beberapa tahun hiatus, dia kembali turun gunung saat ada kelas balap di Bosku Garage, sekaligus bertemu teman-teman lain untuk bersilaturahmi. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Tak Seseram Namanya, Ini Pesona Pulau Setan yang Tidak Boleh Dilewatkan

BERIKUTNYA

Line Up & Harga Tiket Berdendang Bergoyang Festival, Hadirkan 80 Musisi Papan Atas Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: