Minum Kopi Bikin Jantungan? Simak Faktanya Yuk!
05 October 2022 |
14:14 WIB
1
Like
Like
Like
Kopi menjadi salah satu minuman favorit masyarakat Indonesia. Bisa dikonsumsi di pagi, siang, sore, ataupun malam, minuman ini mudah didapatkan dan harganya cukup bervariasi, tergantung dari jenis biji kopi yang digunakan sebagai bahan dasar.
Namun demikian, minuman yang mengandung kafein tersebut kerap kali dianggap sebagai penyebab gangguan jantung. Lantas bagaimana faktanya?
Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, menerangkan sejatinya kopi masuk kategori minuman sehat, tetapi dengan syarat. “Disajikannya harus benar, porsinya harus sesuai masing-masing individu, dan diminum oleh orang yang tepat,” ujarnya dalam Instagram Live yang dikutip Hypeabis.id, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Minum Kopi Hasil Racikan French Press Memicu Risiko Serangan Jantung
Dia menjelaskan kopi memiliki sejumlah kandungan zat yang baik, tetapi yang paling utama adalah kandungan polifenolnya. Polifenol merupakan antioksidan dengan efek proteksi terhadap sel dari kerusakan karena radikal bebas.
“Kandungan asam glukoronat dari kopi yang juga merupakan jenis polifenol, bermanfaat dalam meningkatkan sensitivitas insulin sehingga menurunkan risiko diabetes melitus,” jelas Dedy.
Selain itu, kopi juga kaya kandungan magnesium yang penting untuk kontraksi otot termasuk otot jantung. Magnesium juga bermanfaat menjaga kinerja hormon insulin yang dapat menjaga kesehatan gula darah dan mencegah risiko terkena penyakit jantung.
Sementara itu, kandungan vitamin B dalam kopi membantu untuk metabolisme energi, sehingga menurunkan risiko obesitas. Cara paling mudah untuk mendapatkan beragam manfaat tersebut adalah menyeduh kopi dengan air panas, tanpa menambahkan gula, krimer, atau susu kental manis.
Kata Dedy, campuran tersebut justru dapat menurunkan khasiat kopi, yakni mengurangi jumlah antioksidan yang diserap oleh tubuh dan akan menambah bobot kalori. Dengan demikian, manfaat minum kopi untuk kesehatan justru menjadi bumerang untuk orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, obesitas, atau dengan diabetes melitus.
Porsi minum kopi juga perlu diperhatikan. Berdasarkan rekomendasi, dalam satu hari sebaiknya tidak lebih dari 400 mg kafein atau setara dengan tiga cangkir kopi. “Bukan gelas ya, karena kalau gelas itu sudah lebih dari cangkir,” imbuhnya.
Kendati demikian, Dedy menyebut karakteristik manusia berbeda-beda. Bisa saja seseorang pada saat minum tiga cangkir kopi mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi orang yang berbeda saat minum dalam jumlah yang sama justru tekanan darahnya naik atau meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca juga: Rutin Minum 3 Cangkir Kopi Bikin Jantung Sehat
Untuk mengetahui porsi kopi yang tepat agar mendapat manfaat kesehatan atau risiko gangguan jantung, kata Dedy bisa diketahui melalui pemeriksaan genetik. Salah satunya melalui fasilitas NutriGENME yang dapat membantu menganalisa risiko penyakit, metabolisme, atau kemampuan tubuh mengelola senyawa-senyawa yang ada dalam makanan, termasuk kopi yang kaya akan kafein.
NutriGENME berlandaskan research Human Genome Projects, untuk memetakan genetik manusia. Dalam prosesnya, tenaga medis akan memeriksa dari media air liur untuk mendapatkan materi DNA yang kemudian diekstrak.
Kemudian, mereka akan melakukan pemetaan genetiknya. Dari pemeriksaan ini pula kita akan tahu hal apa yang harus dilakukan untuk setidaknya mencegah risiko yang sudah ada atau bahkan menghindari risiko, seperti penyakit jantung.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Namun demikian, minuman yang mengandung kafein tersebut kerap kali dianggap sebagai penyebab gangguan jantung. Lantas bagaimana faktanya?
Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, menerangkan sejatinya kopi masuk kategori minuman sehat, tetapi dengan syarat. “Disajikannya harus benar, porsinya harus sesuai masing-masing individu, dan diminum oleh orang yang tepat,” ujarnya dalam Instagram Live yang dikutip Hypeabis.id, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Minum Kopi Hasil Racikan French Press Memicu Risiko Serangan Jantung
Dia menjelaskan kopi memiliki sejumlah kandungan zat yang baik, tetapi yang paling utama adalah kandungan polifenolnya. Polifenol merupakan antioksidan dengan efek proteksi terhadap sel dari kerusakan karena radikal bebas.
“Kandungan asam glukoronat dari kopi yang juga merupakan jenis polifenol, bermanfaat dalam meningkatkan sensitivitas insulin sehingga menurunkan risiko diabetes melitus,” jelas Dedy.
Selain itu, kopi juga kaya kandungan magnesium yang penting untuk kontraksi otot termasuk otot jantung. Magnesium juga bermanfaat menjaga kinerja hormon insulin yang dapat menjaga kesehatan gula darah dan mencegah risiko terkena penyakit jantung.
Sementara itu, kandungan vitamin B dalam kopi membantu untuk metabolisme energi, sehingga menurunkan risiko obesitas. Cara paling mudah untuk mendapatkan beragam manfaat tersebut adalah menyeduh kopi dengan air panas, tanpa menambahkan gula, krimer, atau susu kental manis.
Contoh kopi tanpa gula dan creamer. (Sumber gambar : Freepik)
Kata Dedy, campuran tersebut justru dapat menurunkan khasiat kopi, yakni mengurangi jumlah antioksidan yang diserap oleh tubuh dan akan menambah bobot kalori. Dengan demikian, manfaat minum kopi untuk kesehatan justru menjadi bumerang untuk orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, obesitas, atau dengan diabetes melitus.
Porsi minum kopi juga perlu diperhatikan. Berdasarkan rekomendasi, dalam satu hari sebaiknya tidak lebih dari 400 mg kafein atau setara dengan tiga cangkir kopi. “Bukan gelas ya, karena kalau gelas itu sudah lebih dari cangkir,” imbuhnya.
Kendati demikian, Dedy menyebut karakteristik manusia berbeda-beda. Bisa saja seseorang pada saat minum tiga cangkir kopi mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi orang yang berbeda saat minum dalam jumlah yang sama justru tekanan darahnya naik atau meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca juga: Rutin Minum 3 Cangkir Kopi Bikin Jantung Sehat
Untuk mengetahui porsi kopi yang tepat agar mendapat manfaat kesehatan atau risiko gangguan jantung, kata Dedy bisa diketahui melalui pemeriksaan genetik. Salah satunya melalui fasilitas NutriGENME yang dapat membantu menganalisa risiko penyakit, metabolisme, atau kemampuan tubuh mengelola senyawa-senyawa yang ada dalam makanan, termasuk kopi yang kaya akan kafein.
NutriGENME berlandaskan research Human Genome Projects, untuk memetakan genetik manusia. Dalam prosesnya, tenaga medis akan memeriksa dari media air liur untuk mendapatkan materi DNA yang kemudian diekstrak.
Kemudian, mereka akan melakukan pemetaan genetiknya. Dari pemeriksaan ini pula kita akan tahu hal apa yang harus dilakukan untuk setidaknya mencegah risiko yang sudah ada atau bahkan menghindari risiko, seperti penyakit jantung.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.