Suka Kopi? Ini 9 Efek Samping Kafein pada Tubuh
01 October 2021 |
22:10 WIB
Kopi mungkin menjadi minuman favorit masyarakat dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Aromanya yang menarik seketika mampu membuat suasana hati menjadi lebih tenang. Minuman mengandung kafein ini juga dapat meningkatkan metabolisme, kinerja mental serta fisik.
Kendati demikian, kamu tetap harus membatasi konsumsi kopi dalam sehari. Apalagi jika kamu minum-minuman yang mengandung kafein lainnya seperti teh, sebab terlalu banyak meminum kafein bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan bahkan berbahaya bagi tubuh.
Melansir Healthline, Jumat (1/10/2021), berikut adalah 9 efek samping dari terlalu banyak kafein :
Apabila berlebihan mengonsumsi kafein, efek ini bisa menyebabkan kecemasan dan kegugupan. American Psychiatric Association mencatat asupan harian kafein yang sangat tinggi yakni 1.000 mg atau lebih per hari telah menyebabkan kegugupan dan kegelisahan.
Perlu diingat, kafein bukan hanya terkandung dalam kopi dan teh, namun juga soda, cokela, minuman energi, dan beberapa jenis obat.
Selain itu, kafein yang dikonsumsi di kemudian hari dapat mengganggu tidur karena efeknya bisa memakan waktu beberapa jam untuk hilang. Menurut penelitian efeknya hilang rata-rata lima jam, namun tergantung pada masing-masing orang.
Mengingat efek ini, tidak mengherankan bahwa dosis besar kafein dapat menyebabkan mencret atau bahkan diare pada beberapa orang. Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk penyakit GERD pada beberapa orang.
Selain itu, ada beberapa laporan rhabdomyolysis terkait dengan asupan kafein yang berlebihan, meskipun ini relatif jarang. Untuk mengurangi risiko rhabdomyolysis, yang terbaik adalah membatasi asupan sekitar 250 mg kafein per hari.
Buat kamu yang terbiasa minum kopi misalnya, pasti rasanya kurang menyenangkan jika kamu tidak meminumnya dalam sehari.
Untungnya, efek kafein pada tekanan darah tampaknya bersifat sementara. Juga, memiliki dampak terkuat pada orang yang tidak terbiasa mengkonsumsinya.
Asupan kafein yang tinggi juga telah terbukti meningkatkan tekanan darah selama berolahraga pada orang sehat, serta pada mereka yang memiliki tekanan darah sedikit meningkat.
Efek stimulasi dari asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Ini juga dapat menyebabkan ritme detak jantung yang berubah, yang disebut fibrilasi atrium jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Jika kamu merasa ada perubahan pada detak jantung atau ritme jantung setelah minum minuman berkafein, kurangi asupannya ya.
Untuk memaksimalkan manfaat kafein pada energi dan menghindari kelelahan, konsumsilah dalam dosis sedang daripada tinggi.
Selain itu, asupan tinggi kafein dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan inkontinensia pada orang dengan kandung kemih yang sehat. Satu penelitian besar melihat efek asupan kafein yang tinggi pada inkontinensia pada lebih dari 65.000 wanita tanpa inkontinensia.
Mereka yang mengonsumsi lebih dari 450 mg setiap hari memiliki risiko inkontinensia yang meningkat secara signifikan, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 150 mg per hari.
Editor: Fajar Sidik
Kendati demikian, kamu tetap harus membatasi konsumsi kopi dalam sehari. Apalagi jika kamu minum-minuman yang mengandung kafein lainnya seperti teh, sebab terlalu banyak meminum kafein bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan bahkan berbahaya bagi tubuh.
Melansir Healthline, Jumat (1/10/2021), berikut adalah 9 efek samping dari terlalu banyak kafein :
1. Kecemasan
Kafein diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan. Zat ini bekerja dengan menghalangi efek adenosin, zat kimia otak yang membuat kamu merasa lelah. Pada saat yang sama, kafein memicu pelepasan adrenalin, hormon yang terkait dengan peningkatan energi.Apabila berlebihan mengonsumsi kafein, efek ini bisa menyebabkan kecemasan dan kegugupan. American Psychiatric Association mencatat asupan harian kafein yang sangat tinggi yakni 1.000 mg atau lebih per hari telah menyebabkan kegugupan dan kegelisahan.
2. Insomnia
Terlalu banyak kafein justru dapat membuat sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Studi telah menemukan bahwa asupan kafein yang lebih tinggi meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tertidur. Ini juga dapat mengurangi total waktu tidur, terutama pada orang tua.Perlu diingat, kafein bukan hanya terkandung dalam kopi dan teh, namun juga soda, cokela, minuman energi, dan beberapa jenis obat.
Selain itu, kafein yang dikonsumsi di kemudian hari dapat mengganggu tidur karena efeknya bisa memakan waktu beberapa jam untuk hilang. Menurut penelitian efeknya hilang rata-rata lima jam, namun tergantung pada masing-masing orang.
3. Masalah pencernaan
Efek pencahar kopi dikaitkan dengan pelepasan gastrin, hormon yang diproduksi perut yang mempercepat aktivitas di usus besar. Kafein merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan peristaltik, kontraksi yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.Mengingat efek ini, tidak mengherankan bahwa dosis besar kafein dapat menyebabkan mencret atau bahkan diare pada beberapa orang. Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk penyakit GERD pada beberapa orang.
4. Kerusakan otot
Rhabdomyolysis adalah kondisi yang sangat serius di mana serat otot yang rusak memasuki aliran darah, yang menyebabkan gagal ginjal dan masalah lainnya. Penyebab umum rhabdomyolysis termasuk trauma, infeksi, penyalahgunaan obat, ketegangan otot, dan gigitan ular atau serangga berbisa.Selain itu, ada beberapa laporan rhabdomyolysis terkait dengan asupan kafein yang berlebihan, meskipun ini relatif jarang. Untuk mengurangi risiko rhabdomyolysis, yang terbaik adalah membatasi asupan sekitar 250 mg kafein per hari.
5. Kecanduan
Terlepas dari semua manfaat kesehatan kafein, tidak dapat disangkal bahwa kafein dapat membuat kita kecanduan. Kafein dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik, terutama pada dosis tinggi.Buat kamu yang terbiasa minum kopi misalnya, pasti rasanya kurang menyenangkan jika kamu tidak meminumnya dalam sehari.
6. Tekanan darah tinggi
Kafein terbukti meningkatkan tekanan darah dalam beberapa penelitian karena efek stimulasinya pada sistem saraf. Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke karena dapat merusak arteri dari waktu ke waktu, membatasi aliran darah ke jantung dan otak.Untungnya, efek kafein pada tekanan darah tampaknya bersifat sementara. Juga, memiliki dampak terkuat pada orang yang tidak terbiasa mengkonsumsinya.
Asupan kafein yang tinggi juga telah terbukti meningkatkan tekanan darah selama berolahraga pada orang sehat, serta pada mereka yang memiliki tekanan darah sedikit meningkat.
7. Detak jantung cepat
Efek stimulasi dari asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Ini juga dapat menyebabkan ritme detak jantung yang berubah, yang disebut fibrilasi atrium jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Jika kamu merasa ada perubahan pada detak jantung atau ritme jantung setelah minum minuman berkafein, kurangi asupannya ya.
8. Kelelahan
Kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya diketahui dapat meningkatkan tingkat energi. Namun, minuman ini juga dapat memiliki efek sebaliknya dengan menyebabkan kelelahan apabila zat kafein itu hilang.Untuk memaksimalkan manfaat kafein pada energi dan menghindari kelelahan, konsumsilah dalam dosis sedang daripada tinggi.
9. Sering buang air kecil
Peningkatan buang air kecil adalah efek samping umum dari asupan kafein yang tinggi karena efek stimulasi senyawa pada kandung kemih.Selain itu, asupan tinggi kafein dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan inkontinensia pada orang dengan kandung kemih yang sehat. Satu penelitian besar melihat efek asupan kafein yang tinggi pada inkontinensia pada lebih dari 65.000 wanita tanpa inkontinensia.
Mereka yang mengonsumsi lebih dari 450 mg setiap hari memiliki risiko inkontinensia yang meningkat secara signifikan, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 150 mg per hari.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.