Batik memiliki beragam motif (sumber gambar ilustrasi: pexels/John Bastian)

Berawal dari Keputusan UNESCO, Berikut 4 Fakta Tentang Hari Batik Nasional

02 October 2022   |   15:14 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Batik tidak sekadar busana, tetapi telah menjadi identitas bangsa. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Presiden No. 33/2009 tentang Hari Batik Nasional.

Berdasarkan beleid tersebut, penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia. Kalian perlu tahu bahwa batik telah diakui oleh dunia. Hal itu diperoleh setelah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) mengesahkannya sebagai salah satu warisan dunia. 

Baca juga: Mau Tampil Stylish? Yuk Simak Ragam OOTD Batik Kekinian Buat Hangout

Apa saja sisi menarik dari Hari Batik Nasional, berikut sejumlah fakta spesial tentang peringatan tersebut. 
 

1. Keputusan UNESCO

Penetapan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober tidak terlepas dari keputusan United Nations Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO) yang memutuskan batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda warisan manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Dilansir dari laman UNESCO, batik menjadi Daftar Representatif Budaya Tak Beda Warisan Manusia lantaran teknik, simbolisme, dan budaya seputar pakaian katun dan sutra yang diwarnai dengan tangan, meresapi kehidupan orang Indonesia dari awal hingga akhir hayat.

UNESCO menuliskan bahwa keragaman pola yang luas pada batik Indonesia mencerminkan berbagai pengaruh. Mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa dan burung phoenix Cina, hingga bunga sakura Jepang, serta burung merak India atau Persia.

“Seringkali diturunkan dalam keluarga selama beberapa generasi, kerajinan batik terjalin dengan identitas budaya masyarakat Indonesia dan, melalui makna simbolis dari warna dan desainnya, mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas mereka,” demikian pernyataan tertulis UNESCO.
 

2. Motif Batik

Salah satu kekayaan dan keindahan batik adalah motif yang tertera. Batik memiliki motif yang sangat kaya, dan setiap budaya atau suku memiliki motif batik khas. Tidak hanya itu, motif batik juga sangat berkaitan dengan kedudukan atau posisi seseorang.

Dilansir dari laman Indonesia Travel, berikut sejumlah motif batik yang dapat ditemui di Indonesia. Motif kawung adalah salah satu dari banyak motif yang paling terkenal di Yogyakarta. Motif kawung berbentuk bulatan – bulatan yang menyerupai buah kawung atau aren yang disusun secara geometris.

Motif ini memiliki arti lambang terjadi kehidupan manusia. Filosofi yang ada adalah agar manusia tidak melupakan asal dan usulnya. Tidak hanya itu, motif ini juga melambangkan keperkasaan dan keadilan.

Contoh motif lainnya adalah motif ulamsari mas dari Bali, dan merupakan salah satu dari banyak motif yang terkenal di Pulau Dewata itu. Gambar udang dan ikan yang ada di motif ini melambangkan kesejahteraan masyarakat Bali.
 

3. Museum Batik

Batik sudah ada sejak lama, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia di sejumlah daerah. Untuk melihat bagaimana cerita tentang batik di suatu tempat, kalian bisa mencoba berkunjung ke museum batik.

Dilansir dari laman Indonesia Travel, salah satu tempat bagi Genhype untuk mengetahui batik adalah dengan mengunjungi Museum Nasional Indonesia. Di tempat ini, kalian dapat menemukan koleksi batik yang beragam.

Tidak hanya itu, terdapat sejarah tentang cerita perjalanan batik di dalam nengeri. Kemudian, berbagai motif batik di seluruh penjuru negeri juga dapat dilihat di museum ini, perlatan yang digunakan, dan sebagainya.
 

4. Zaman Kerajaan

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kerajinan batik di Indonesia sudah dikenal sejak kerajaan ke XVIII atau awal abad ke-XIX. Semua Batik yang dihasilkan adalah batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar 1920.

Pada awalnya, batik dikerjakan hanya terbatas dalam lingkungan keraton saja. Tidak hanya itu, batik yang dihasilkan pun untuk pakaian raja, keluarga, dan para pengikutnya.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

6 Anime Romance dengan Rating Tertinggi, Wajib Masuk Tontonan Hari Liburmu!

BERIKUTNYA

Mau Tayang Sebentar Lagi, Cek 5 Informasi Penting tentang Film Pamali

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: