Aib Terbongkar Karena Jejak Digital? Jangan Panik, Ikuti 5 Kiat Ini
01 October 2022 |
22:48 WIB
Melindungi data pribadi sangat penting pada era serba digital seperti sekarang, di mana orang bisa mengakses informasi apa pun melalui internet. Jangan sampai, hal-hal yang tidak dinginkan teradi dan menimpa kita.
Misalnya beberapa waktu lalu, ramai perbincangan seputar masa lalu hingga aib para publik figur yang kembali muncul di media sosial. Ya, bukan hanya data saat ini saja, tapi informasi masa lalu juga bisa tersebar. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada siapa saja, termasuk Genhype, yang tidak menyadari pentingnya jejak digital.
Jejak digital merupakan data yang ditinggalkan pengguna setelah menjelajah internet. Ini bisa berupa informasi masuk situs web, email yang dibagikan, komentar dan ungguhan di media sosial, hingga informasi yang disertakan saat mendaftar ke layanan daring.
Hal ini bisa berbahaya apabila kalian memiliki rekam jejak digital yang tidak biasa ketika menggunakan internet, seperti memasukkan informasi personal atau data lainnya yang kurang pantas. Ini juga bisa berdampak pada kehidupan sosial kita.
Baca juga: Wajib Tahu, Begini 6 Cara Memproteksi Data Pribadi di Akun Digital
Mayoritas perekrut kerja atau HRD perusahaan, biasanya menelusuri jejak digital pelamar kerja sebagai proses rekrutmen. Riwayat penjelajahan kamu di internet ini pun bisa saja dipakai pelaku serangan siber untuk melancarkan aksinya. Tidak terkecuali serangn doxxing, spoofing, atau bahkan spyware.
Oleh karena itu, penting untuk kamu membersihkan jejak digital tersebut. Guna melihat sejauh mana jejak digital kamu, masukkan nama kamu di berbagai mesin pencari seperti Google, Firefox, Yahoo!, Bing, Baidu, maupun lainnya. Cari pula nama kamu di semua situs medsos dan catat informasi apa saja yang muncul dan tidak diinginkan.
Ingat kembali situs web tempat kamu membuat profil. Kamu bisa memanfaatkan pencarian di email dengan kata kunci, 'Sign up', 'Account', 'Activation', 'Registration', 'Username', 'Verification', 'Password' atau 'Welcome '. Susun daftar pencarian kamu tersebut. Setelah itu, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghapus jejak digital yang dirangkum Hypeabis.id:
Baca juga: Waduh, 3 dari 4 Orang Hadapi Ancaman Siber Aplikasi Pembayaran Digital
Untuk menghaupusnya, buka kembali pengaturan akun situs web, cari opsi untuk menonaktifkan, menghapus, atau menutup akun layanan digital, misalnya media sosial atau yang lainnya. Opsi ini biasanya ada di dalam kategori Privasi dan Keamanan atau yang serupa.
Apabila kamu tidak dapat mengingat semua akun tersebut, coba gunakan alat seperti AccountKiller yang dapat membantu kamu melacak dan menghapus akun online secara otomatis. Dengan begitu, setidaknya data kalian tidak akan berada di aplikasi yang tidak digunakan.
Biasanya cookie muncul pada beberapa situs web yang kamu buka. Oleh karena itu, sebaiknya kalian melakukan penghapusan cookie secara rutin. Semua mesin pencari web populer seperti Google, Firefox, Microsoft Edge memungkinkan pengguna untuk menghapus cookie secara keseluruhan maupun parsial.
Lakukan ini dengan membuka riwayat penelusuran, lalu mengeklik opsi untuk menghapus riwayat lengkap. Di Chrome, misalnya, kamu dapat memilih opsi hapus data penjelajahan. Ini pada dasarnya akan melakukan reset untuk browser.
Selanjutnya, gunakan pengaturan cookie browser untuk memberi tahu situs web bahwa kamu tidak ingin dilacak. Di Google Chrome, kamu dapat menemukannya di pengaturan dengan mengklik Privasi dan Keamanan dan kemudian Cookie dan data situs lainnya. Co-founder Octiv Digital menyebut hal ini bisa membuat fungsi sejumlah web terganggu, tapi keamanan penggunanya lebih terjamin.
Tidak sedikit orang memiliki beberapa akun email. Termasuk aku email lama ketika kamu baru mengenal dunia maya. Biasanya, kamu menyertakan data pribadi yang lengkap pada akun tersebut, karena baru pertama kali berurusan dengan internet dan tidak tahu harus berbuat apa.
Hal ini bisa berdampak pada peretasan. Pelaku kejahatan dunia maya bisa saja menyetel ulang sandi email lama kamu dan mengakses layanan yang di dalamnya. Informasi yang didapat pun bisa digunakan mereka untk melakukan phishing.
Untuk menghapus akun email lama, kamu memerlukan nama pengguna dan kata sandi yang akurat. Tentu saja, ada kemungkinan kamu lupa detail tersebut. Sebaiknya hubungi penyedia layanan email untuk meminta kredensial akun tersebut.
Banyak orang yang pelupa dengan kata sandi. Oleh karena itu, mereka biasanya menggunakan password yang sama untuk semua akun di media sosial, bahkan PIN bank. Terkadang kamu masuk ke berbagai situs dan aplikasi menggunakan akun Facebook atau Google.
Saat kalian menggunakan fitur ini sebagai pengganti pembuatan akun, informasi yang dikumpulkan dan disimpan di situs dan di aplikasi tersebut diumpankan ke Facebook dan Google. Kamu perlu ingat, Facebook beberapa kali melaporkan adanya kebocoran data.
Oleh karena itu, penting untuk memisahkan akun-akun media sosial hingga akun bank online kamu. Jangan lupa juga membuat kata sandi unik untuk mempersulit kebocoran informasi pribadi kamu ya Genhype. Lebih baik lagi, gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan kata sandi yang kuat dan unik serta otentikasi dua arah untuk masuk ke setiap akun.
Hanya saja, Genhype juga harus memastikan bahwa aplikasi pemblokir tersebut terpercaya dengan sejumlah persyaratan. Untuk mengetahui kredensial layanannya, kalian bisa melakukan pengecekan ke situs resmi aplikasi tersebut dan melakukan analisa informasi yang ada di dalamnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Misalnya beberapa waktu lalu, ramai perbincangan seputar masa lalu hingga aib para publik figur yang kembali muncul di media sosial. Ya, bukan hanya data saat ini saja, tapi informasi masa lalu juga bisa tersebar. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada siapa saja, termasuk Genhype, yang tidak menyadari pentingnya jejak digital.
Jejak digital merupakan data yang ditinggalkan pengguna setelah menjelajah internet. Ini bisa berupa informasi masuk situs web, email yang dibagikan, komentar dan ungguhan di media sosial, hingga informasi yang disertakan saat mendaftar ke layanan daring.
Hal ini bisa berbahaya apabila kalian memiliki rekam jejak digital yang tidak biasa ketika menggunakan internet, seperti memasukkan informasi personal atau data lainnya yang kurang pantas. Ini juga bisa berdampak pada kehidupan sosial kita.
Baca juga: Wajib Tahu, Begini 6 Cara Memproteksi Data Pribadi di Akun Digital
Mayoritas perekrut kerja atau HRD perusahaan, biasanya menelusuri jejak digital pelamar kerja sebagai proses rekrutmen. Riwayat penjelajahan kamu di internet ini pun bisa saja dipakai pelaku serangan siber untuk melancarkan aksinya. Tidak terkecuali serangn doxxing, spoofing, atau bahkan spyware.
Oleh karena itu, penting untuk kamu membersihkan jejak digital tersebut. Guna melihat sejauh mana jejak digital kamu, masukkan nama kamu di berbagai mesin pencari seperti Google, Firefox, Yahoo!, Bing, Baidu, maupun lainnya. Cari pula nama kamu di semua situs medsos dan catat informasi apa saja yang muncul dan tidak diinginkan.
Ingat kembali situs web tempat kamu membuat profil. Kamu bisa memanfaatkan pencarian di email dengan kata kunci, 'Sign up', 'Account', 'Activation', 'Registration', 'Username', 'Verification', 'Password' atau 'Welcome '. Susun daftar pencarian kamu tersebut. Setelah itu, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghapus jejak digital yang dirangkum Hypeabis.id:
Baca juga: Waduh, 3 dari 4 Orang Hadapi Ancaman Siber Aplikasi Pembayaran Digital
1. Hapus & Nonaktifkan Layanan Digital yang Tidak Lagi Dipakai
Untuk menghaupusnya, buka kembali pengaturan akun situs web, cari opsi untuk menonaktifkan, menghapus, atau menutup akun layanan digital, misalnya media sosial atau yang lainnya. Opsi ini biasanya ada di dalam kategori Privasi dan Keamanan atau yang serupa. Apabila kamu tidak dapat mengingat semua akun tersebut, coba gunakan alat seperti AccountKiller yang dapat membantu kamu melacak dan menghapus akun online secara otomatis. Dengan begitu, setidaknya data kalian tidak akan berada di aplikasi yang tidak digunakan.
2. Hapus & Tolak Cookie
Biasanya cookie muncul pada beberapa situs web yang kamu buka. Oleh karena itu, sebaiknya kalian melakukan penghapusan cookie secara rutin. Semua mesin pencari web populer seperti Google, Firefox, Microsoft Edge memungkinkan pengguna untuk menghapus cookie secara keseluruhan maupun parsial. Lakukan ini dengan membuka riwayat penelusuran, lalu mengeklik opsi untuk menghapus riwayat lengkap. Di Chrome, misalnya, kamu dapat memilih opsi hapus data penjelajahan. Ini pada dasarnya akan melakukan reset untuk browser.
Selanjutnya, gunakan pengaturan cookie browser untuk memberi tahu situs web bahwa kamu tidak ingin dilacak. Di Google Chrome, kamu dapat menemukannya di pengaturan dengan mengklik Privasi dan Keamanan dan kemudian Cookie dan data situs lainnya. Co-founder Octiv Digital menyebut hal ini bisa membuat fungsi sejumlah web terganggu, tapi keamanan penggunanya lebih terjamin.
3. Hapus Akun Email Lama
Tidak sedikit orang memiliki beberapa akun email. Termasuk aku email lama ketika kamu baru mengenal dunia maya. Biasanya, kamu menyertakan data pribadi yang lengkap pada akun tersebut, karena baru pertama kali berurusan dengan internet dan tidak tahu harus berbuat apa. Hal ini bisa berdampak pada peretasan. Pelaku kejahatan dunia maya bisa saja menyetel ulang sandi email lama kamu dan mengakses layanan yang di dalamnya. Informasi yang didapat pun bisa digunakan mereka untk melakukan phishing.
Untuk menghapus akun email lama, kamu memerlukan nama pengguna dan kata sandi yang akurat. Tentu saja, ada kemungkinan kamu lupa detail tersebut. Sebaiknya hubungi penyedia layanan email untuk meminta kredensial akun tersebut.
4. Buat Kata Sandi Unik
Banyak orang yang pelupa dengan kata sandi. Oleh karena itu, mereka biasanya menggunakan password yang sama untuk semua akun di media sosial, bahkan PIN bank. Terkadang kamu masuk ke berbagai situs dan aplikasi menggunakan akun Facebook atau Google. Saat kalian menggunakan fitur ini sebagai pengganti pembuatan akun, informasi yang dikumpulkan dan disimpan di situs dan di aplikasi tersebut diumpankan ke Facebook dan Google. Kamu perlu ingat, Facebook beberapa kali melaporkan adanya kebocoran data.
Oleh karena itu, penting untuk memisahkan akun-akun media sosial hingga akun bank online kamu. Jangan lupa juga membuat kata sandi unik untuk mempersulit kebocoran informasi pribadi kamu ya Genhype. Lebih baik lagi, gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan kata sandi yang kuat dan unik serta otentikasi dua arah untuk masuk ke setiap akun.
5. Instal Pemblokir Iklan
Pemblokir iklan adalah aplikasi dan ekstensi browser yang menghapus iklan pengganggu dan berkedip dari halaman yang kamu akses di internet. Iklan ini sering kali berbahaya dan dapat membuat kamu rentan terhadap pengumpulan data yang tidak sah, virus komputer, dan penipuan online.Hanya saja, Genhype juga harus memastikan bahwa aplikasi pemblokir tersebut terpercaya dengan sejumlah persyaratan. Untuk mengetahui kredensial layanannya, kalian bisa melakukan pengecekan ke situs resmi aplikasi tersebut dan melakukan analisa informasi yang ada di dalamnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.