Penelitian Ini Sebut Hormon Cinta Bisa Mengatasi Efek Serangan Jantung

Oksitosin selama ini dikenal sebagai hormon cinta. Seperti istilahnya, hormon ini berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia. Oksitosin juga memicu kontraksi saat melahirkan dan meningkatkan air susu ibu. 

Namun, sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa manfaat oksitosin lebih dari pada itu. Hormon cinta ini diketahaui dapat meregenerasi sel jantung yang rusak akibat serangan jantung lho, Genhype!.  

Tim ilmuan dari Michigan State University (MSU) menemukan pada hewan uji coba ikan zebra, hormon cinta ini merangsang sel-sel dari epikardium (lapisan luar jantung) untuk bermigrasi ke lapisan dalam jantung (miokardium). Kemudian sel tersebut berkembang menjadi kardiomiosit, sejenis sel otot yang menghasilkan kontraksi jantung. 

“Di sini temuan kami menunjukkan bahwa oksitosin, neuropeptida yang juga dikenal sebagai hormon cinta, membuka pintu bagi terapi baru yang potensial untuk regenerasi jantung pada manusia,” kata salah satu peneliti, Aitor Aguirre, asisten profesor Teknik Biomedis di MSU, dikutip dari Live Science, Sabtu (1/9/2022).

Baca juga: Banyak yang Tidak Sadar, Waspadai Gejala Penyakit Jantung Berikut Ini

Jantung sejauh ini dikenal memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk memperbaiki atau mengganti jaringan yang rusak atau mati. Setelah serangan jantung, sel-sel yang meliputi otot jantung (kardiomiosit) biasanya mati dalam jumlah besar dan tidak bisa melakukan regenerasi.

Namun demikian, Aguirre menyebut sebagian sel di epikardium dapat berubah menjadi sel mirip batang yang disebut Sel Progenitor Berasal Epikardium (EpiPCs), yang dapat membantu regenerasi tidak hanya kardiomiosit, tetapi juga jenis sel jantung lainnya. 
  Sayangnya, produksi EpiPC tidak efisien untuk regenerasi jantung pada manusia. Pada ikan zebra, sel-sel ini dapat dengan mudah memperbaiki jantung yang rusak akibat dimangsa ikan lain.

Ikan zebra memang terkenal dengan kemampuannya yang dapat meregenerasi organ, termasuk otak, retina, organ dalam, tulang, dan kulit. Menurut para ilmuwan, dalam tiga hari setelah cryoinjury (cedera karena pembekuan), ekspresi messenger RNA untuk oksitosin meningkat hingga 20 kali lipat di otak mereka. 

Oksitosin ini kemudian masuk ke epikardium ikan zebra dan mengikat reseptor oksitosin dan berkembang menjadi EpiPCs yang bermigrasi ke miokardium untuk berkembang menjadi kardiomiosit, pembuluh darah, dan sel-sel jantung penting lainnya.

Baca juga: Waspada Penyakit Jantung Bawaan pada Anak, Bunda Kenali Gejalanya

Aguirre dan tim pun menunjukkan bahwa oksitosin memiliki efek serupa pada jaringan manusia secara in vitro. Dalam laporan mereka yang terbit di jurnal Frontiers in Cell and Deveopmental Biology, pada 30 September 2022, oksitosin merangsang kultur Sel Induk Pluripoten Manusia (hIPSC) untuk menjadi EpiPC.

Menurut Aguirre, hasil ini menunjukkan bahwa kemungkinan stimulasi oleh oksitosin dari produksi EpiPC secara evolusioner dilestarikan pada manusia hingga tingkat yang signifikan. Setidaknya, eksperimen ini memberikan petunjuk awal bahwa oksitosin mungkin memainkan peran kunci dalam perbaikan jantung setelah cedera.

Dengan meningkatkan efeknya, tim peneliti dari MSU berharap dapat mengembangkan perawatan baru untuk meningkatkan pemulihan pasien setelah serangan jantung dan mengurangi risiko gagal jantung di masa depan. Perawatan ini termasuk obat-obatan yang mengandung oksitosin atau molekul lain yang dapat dihubungkan ke reseptor hormon. 

“Selanjutnya, kita perlu melihat oksitosin pada manusia setelah cedera jantung. Secara keseluruhan, uji pra-klinis pada hewan dan uji klinis pada manusia diperlukan untuk langkah berikutnya,” kata Aguirre.