Siap-siap Liburan, Yuk Cek Dulu Tiket Pesawat Jakarta-Bali & Singapura Setelah Turun Harga!
27 September 2022 |
08:33 WIB
Naiknya harga tiket pesawat dengan berbagai rute beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak pihak mengeluhkan kondisi tersebut, dan mengharapkan harga tiket pesawat kembali normal mengingat intensitas penerbangan rute domestik dan internasional kembali meningkat.
Namun, setelah pemerintah dan pihak maskapai penerbangan mengupayakan penurunan harga tiket pesawat sejak akhir Agustus lalu, harga tiket pesawat mulai kembali normal dan membawa angin segar bagi industri travel serta para pelancong.
Baca juga: Mengenal Flightradar 24, Layanan Lacak Penerbangan Pesawat Secara Online
Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja mengatakan, pihaknya melihat peningkatan harga tiket pesawat paling tinggi ada di bulan Juli tahun ini. Dia merinci jika dibandingkan dengan akhir tahun 2021, harga tiket pesawat naik 40 hingga 50 persen.
Sedangkan jika dibandingkan pada awal tahun 2022, harga tiket pesawat naik 50 persen hingga 60 persen. Kondisi ini pun rupanya memberikan dampak pada tren travelling atau berwisata yang terjadi di masyarakat.
Alternatif Transportasi
Ryan mengungkapkan pada saat isu mahalnya tiket pesawat menjadi perbincangan hangat pada sekitar bulan Juni-Juli 2022, Pegipegi mencatat adanya kenaikan pemesanan tiket kereta api dan bus serta kendaraan travel masing-masing sebesar 50 persen, jika dibandingkan pada periode Januari-Maret 2022.
Adapun tujuan favorit yang dipilih masyarakat saat memesan tiket kereta api adalah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bekasi, Purwokerto, Surakarta dan Malang. Sedangkan untuk tujuan favorit bus dan kendaraan travel adalah Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, Malang, Bandar Lampung, dan Solo.
"Ketika pemerintah dan maskapai penerbangan mengupayakan penurunan harga tiket pesawat, kami mencatat penurunan harga tiket pesawat di kisaran lima hingga 15 persen. Ada juga yang mengalami penurunan harga hingga 25 persen," katanya dalam rilis resmi, Selasa (27/9/2022).
Dia menjelaskan hampir seluruh maskapai penerbangan saat ini telah memberlakukan penurunan harga tiket pesawat, seperti Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, NAM Air, dan Sriwijaya Air.
Tarif Tiket Pesawat
Berikut adalah data tarif tiket pesawat yang dilaporkan oleh Pegipegi per tanggal 12 September 2022, terkait gambaran harga sebelum dan sesudah kebijakan penurunan harga tiket pesawat di sejumlah rute populer domestik dan internasional:
Tiket Jakarta-Medan
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1,3 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp1,1 juta
Tiket Jakarta-Surabaya
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp920.000
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp870.000
Tiket Jakarta-Bali
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1,9 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp1,7 juta
Tiket Bali-Jakarta
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp900.000
Tiket Jakarta-Makassar
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1,7 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp1,4 juta
Tiket Jakarta-Singapura
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp4,8 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp3,8 juta
Adapun Pegipegi mencatat destinasi internasional yang paling banyak menjadi tujuan perjalanan adalah sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
"Selain Asia Tenggara, para travelers juga mulai melirik destinasi negara-negara di wilayah Asia Timur, Eropa dan Australia, seiring relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan di berbagai negara kawasan tersebut," kata Ryan.
Baca juga: Ini 3 Keunggulan Melancong dengan Pesawat
Di sisi lain, Ryan juga mengungkapkan adanya kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini juga dinilai memberikan dampak bagi masyarakat khususnya para pelancong, yang cenderung berpikir ulang untuk traveling karena kebijakan ini berpengaruh pada alokasi anggaran masyarakat dalam kebutuhan berwisata.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya juga menyebut permintaan kebutuhan pemesanan tiket transportasi dan akomodasi untuk wisata masih berada di level yang tinggi secara month on month, yang salah satu kemungkinannya ditopang kebijakan penurunan harga tiket pesawat.
"Kami tetap optimis tren traveling masyarakat akan terus bertumbuh hingga akhir tahun ini,” ujar Ryan.
Namun, setelah pemerintah dan pihak maskapai penerbangan mengupayakan penurunan harga tiket pesawat sejak akhir Agustus lalu, harga tiket pesawat mulai kembali normal dan membawa angin segar bagi industri travel serta para pelancong.
Baca juga: Mengenal Flightradar 24, Layanan Lacak Penerbangan Pesawat Secara Online
Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja mengatakan, pihaknya melihat peningkatan harga tiket pesawat paling tinggi ada di bulan Juli tahun ini. Dia merinci jika dibandingkan dengan akhir tahun 2021, harga tiket pesawat naik 40 hingga 50 persen.
Sedangkan jika dibandingkan pada awal tahun 2022, harga tiket pesawat naik 50 persen hingga 60 persen. Kondisi ini pun rupanya memberikan dampak pada tren travelling atau berwisata yang terjadi di masyarakat.
Alternatif Transportasi
Ryan mengungkapkan pada saat isu mahalnya tiket pesawat menjadi perbincangan hangat pada sekitar bulan Juni-Juli 2022, Pegipegi mencatat adanya kenaikan pemesanan tiket kereta api dan bus serta kendaraan travel masing-masing sebesar 50 persen, jika dibandingkan pada periode Januari-Maret 2022.
Adapun tujuan favorit yang dipilih masyarakat saat memesan tiket kereta api adalah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bekasi, Purwokerto, Surakarta dan Malang. Sedangkan untuk tujuan favorit bus dan kendaraan travel adalah Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, Malang, Bandar Lampung, dan Solo.
"Ketika pemerintah dan maskapai penerbangan mengupayakan penurunan harga tiket pesawat, kami mencatat penurunan harga tiket pesawat di kisaran lima hingga 15 persen. Ada juga yang mengalami penurunan harga hingga 25 persen," katanya dalam rilis resmi, Selasa (27/9/2022).
Dia menjelaskan hampir seluruh maskapai penerbangan saat ini telah memberlakukan penurunan harga tiket pesawat, seperti Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, NAM Air, dan Sriwijaya Air.
Ilustrasi pelancong (Sumber gambar: Je Shoots Com/Unsplash)
Berikut adalah data tarif tiket pesawat yang dilaporkan oleh Pegipegi per tanggal 12 September 2022, terkait gambaran harga sebelum dan sesudah kebijakan penurunan harga tiket pesawat di sejumlah rute populer domestik dan internasional:
Tiket Jakarta-Medan
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1,3 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp1,1 juta
Tiket Jakarta-Surabaya
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp920.000
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp870.000
Tiket Jakarta-Bali
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1,9 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp1,7 juta
Tiket Bali-Jakarta
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp900.000
Tiket Jakarta-Makassar
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp1,7 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp1,4 juta
Tiket Jakarta-Singapura
Sebelum Kebijakan: Mulai dari Rp4,8 juta
Sesudah Kebijakan: Mulai dari Rp3,8 juta
Adapun Pegipegi mencatat destinasi internasional yang paling banyak menjadi tujuan perjalanan adalah sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
"Selain Asia Tenggara, para travelers juga mulai melirik destinasi negara-negara di wilayah Asia Timur, Eropa dan Australia, seiring relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan di berbagai negara kawasan tersebut," kata Ryan.
Baca juga: Ini 3 Keunggulan Melancong dengan Pesawat
Di sisi lain, Ryan juga mengungkapkan adanya kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini juga dinilai memberikan dampak bagi masyarakat khususnya para pelancong, yang cenderung berpikir ulang untuk traveling karena kebijakan ini berpengaruh pada alokasi anggaran masyarakat dalam kebutuhan berwisata.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya juga menyebut permintaan kebutuhan pemesanan tiket transportasi dan akomodasi untuk wisata masih berada di level yang tinggi secara month on month, yang salah satu kemungkinannya ditopang kebijakan penurunan harga tiket pesawat.
"Kami tetap optimis tren traveling masyarakat akan terus bertumbuh hingga akhir tahun ini,” ujar Ryan.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.