Merokok dapat membuat individu menderita kanker paru-paru (sumber gambar ilustrasi: pexels/ Anna Shvets)

Jangan Gagal Paham, Ada 6 Zat Berbahaya dalam Rokok Elektrik

27 September 2022   |   08:06 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Rokok elektrik mungkin telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian generasi muda saat ini. Bahkan ada yang beranggapan lebih aman bagi kesehatan jika dibandingkan dengan tembakau. Apalagi dengan daya tarik pilihan banyak rasa, membuat alat hisap artifisial ini dengan cepat diadopsi sebagai alternatif rokok konvensional.

Namun, belakangan mulai banyak muncul masalah kesehatan yang serius akibat rokok elektrik. Kementerian Kesehatan mulai banyak menyoroti isu kesehatan terkait vape dan gancar mengedukasi milenial dan generasi Z.

Lalu apa itu vape? Kemenkes menjelaskan bahwa rokok elektronik adalah suatu alat yang berfungsi seperti rokok. Namun, tidak menggunakan ataupun membakar daun tembakau. Alat ini mengubah cairan menjadi uap yang dihisap oleh perokok ke dalam paru-paru.

Baca juga: Viral Popcorn Lung. Ini Penjelasan Rokok Kretek & Vape Sama-Sama Berbahaya

Rokok elektrik umumnya mengandung nikotin, zat kimia lain, serta perasa (flavour), dan bersifat toksik (racun). Di pasaran, rokok elektrik kerap disebut dengan vapour, vape, e-cig, personal vaporizer, e-cigaro, electrosmoke, green cig, smartsmoke, smartcigarette, dan sebagainya.

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, rokok elektrik sangat populer di kalangan remaja. Sebagiannya menilai bahwa rokok elektrik merupakan alternatif sehat dari rokok konvensional karena mengandung nikotin rendah.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengingatkan bahwa anggapan rokok elektrik merupakan alternatif sehat adalah persepsi yang keliru.

Menurutnya, rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, zat yang terdapat di dalam rokok elektrik bisa menyebabkan masalah kesehatan serius pada masa depan, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, paru-paru, tuberkulosis, dan lainnya.

“Tidak ada bedanya risiko merokok konvensional dan elektrik, dua-duanya sama bahayanya baik itu sekarang dari segi sosial ekonomi maupun untuk masa depan masalah penyakit yang mungkin timbul dari aktivitas merokok elektrik,” katanya.

Dia menambahkan bahwa konsumsi rokok elektrik di kalangan remaja berpengaruh terhadap prevalensi perokok elektrik di Indonesia.

Survei yang dilakukan Global Adult Tobacco Survey (GATS) pada 2021 menunjukkan bahwa prevalensi perokok elektrik menjadi 3 persen dari 0,3 persen pada 2011. Prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2 persen.

Dia pun berharap temuan tersebut bisa menjadi landasan bagi para stakeholder dan masyarakat, terutama orang tua untuk bersama-sama menghentikan aktivitas merokok – terutma di kalangan remaja.

Dia mengkhawatirkan kebiasaan buruk merokok pada generasi muda kian meningkat dan menimbulkan kesehatan serius pada masa depan jika tidak segera dihentikan. Menurutnya, biaya yang dikeluarkan untuk merokok akan lebih baik untuk membeli makanan bergizi dan kegiatan bermanfaat.

Baca juga: Absen Tur The Weeknd, Doja Cat Harus Operasi Amandel Gara-gara Vape?

Berikut kandungan cairan dan asap vape berdasarkan penjelasan Kementerian Kesehatan,
  • Propilen glikol atau gliserin, berfungsi untuk memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
  • Nikotin. Zat ini dapat memengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif.
  • Karsinogen merupakan bahan kimia yang diketahui sebagai penyebab kanker. Bahan ini terdapat dalam vape yang di antaranya acetaldehyde dan formaldehyde.
  • Acrolein, yakni zat yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan paru-paru menjadi rusak.
  • Perasa tambahan. Perasa tambahan yang terdapat di dalam rokok elektrik mengandung diacetyl, yakni zat kimia yang berhubungan dengan penyakit paru-paru bronchiolitis obliterans.
  • Diethylene glycol, yakni zat kimia beracun yang juga berkaitan dengan paru-paru.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Keren, 2 Pelajar Indonesia Borong Medali Emas di Ajang World Scholar's Cup

BERIKUTNYA

Siap-siap Liburan, Yuk Cek Dulu Tiket Pesawat Jakarta-Bali & Singapura Setelah Turun Harga!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: