Jendela atap bisa menghadirkan cahaya alami lebih banyak ke dalam rumah (Sumber gambar: Unsplash/John Kinnander)

Cara Asyik Agar Cahaya Alami Masuk ke Rumah, Buat Jendela Atap & Skylight

20 September 2022   |   16:30 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Sudah waktunya kita mencoba untuk membuat lebih banyak cahaya alami masuk ke dalam rumah. Soalnya pencahayaan ini mempunyai manfaat bagi kesehatan dan keuangan. Untuk kesehatan, cahaya alami dari sinar matahari ini diyakini bermanfaat bagi kulit karena dapat memicu sintesis vitamin D. Bagi keuangan, cahaya alami dapat menghemat listrik yang biasa digunakan untuk menghidupi lampu.

Untuk mengundang cahaya alami masuk ke dalam rumah, Genhype bisa menggunakan jendela konvensional. Namun, apabila ingin memaksimalkan cahaya alami, kalian bisa menggunakan jendela atap atau skylight

Baca juga: 3 Langkah Memilih Tirai Jendela yang Tepat 

Secara konsep, jendela atap atau skylight serupa dengan jendela konvensional, yaitu sebagai bukaan untuk cahaya atau udara. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada lokasi pemasangan. Jendela konvensional biasa dipasang di dinding, sedangkan jendela atap atau skylight dibuat pada bagian atas atau atap. 

Nah, sebetulnya skylight juga bukanlah hal baru di dalam arsitektur karena teknik terdapat di sejumlah bangunan tradisional. Seiring penemuan listrik, penggunaan skylight mulai ditinggalkan. Pada era modern saat ini penggunaan jendela atap kembali marak, sejalan dengan kebutuhan untuk menghemat energi. 

Baca juga: Cek 8 Cara Ini Sebelum Membangun Mezanin di Dalam Rumah 
 

Apa Itu Jendela Atap & Skylight?

Berdasarkan panduan rumah berkelanjutan dari pemerintah Australia, yang diakses dari laman yourhome.gov.au, jendela atap adalah bukaan yang ditempatkan pada bagian atas bangunan, dirancang untuk memberikan lebih banyak cahaya alami masuk ke dalam rumah. Selain cahaya, jendela atap juga didesain agar rumah mendapatkan udara yang segar. 

Di samping jendela atap, terdapat skylight. Bagian ini memiliki fungsi hampir sama dengan jendela. Meski sama-sama berada di bagian atap, menurut centralbayroofing.com, skylight tidak dapat dibuka tutup layaknya jendela. Elemen ini hanya bertugas untuk memasukkan cahaya ke dalam ruangan. 
 

Kenapa Jendela Atap Penting?

Jendela atap atau skylight dapat menerima lebih dari 3 kali pencahayaan ketimbang jendela vertikal dengan ukuran yang sama. Bagian dari bangunan ini dapat meningkatkan kenyamanan ruang yang membutuhkan cahaya atau ventilasi buatan, seperti kamar tanpa jendela. Selain itu, penggunaan jendela atap dapat memastikan bahwa ruang didominasi oleh cahaya alami. 
 

Kriteria Jendela Atap & Skylight yang Baik

Jendela atap dapat dipasang di bangunan baru atau lama. Untuk bangunan lama, pemasangan ini tentu akan membutuhkan penyesuaian pada bagian atap. Sedangkan pada bangunan baru, pemasangannya kemungkinan akan lebih mudah karena sudah dikonsep terlebih dahulu. 

Sementara itu, jendela atap atau skylight konvensional cocok untuk lokasi dengan wilayah yang cenderung mendung. Sebab cahaya yang masuk akan lebih optimal. Adapun, skylight berbentuk tabung cocok untuk lokasi yang biasanya cerah dan langit cerah. Fungsi tabung ini adalah untuk mereduksi cahaya yang masuk ke dalam rumah. 

Meski begitu, skylight dan jendela atap rentan terhadap kerusakan selama peristiwa badai hujan ekstrem, akan tetapi desain dan pilihan material yang cermat akan mengurangi risiko tersebut. Selain itu, skylight dan jendela atap dapat disertakan selama tahap desain jika Anda sedang membangun rumah, atau dapat dipasang kembali ke rumah yang sudah ada selama renovasi. 

Baca juga: Cek Cara Menentukan Lokasi Rumah yang Sehat 
 

Kapan Harus Menggunakan Jendela Atap atau Skylight?

Dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend, Arsitek Sigit Kusumawijaya mengatakan, penggunaan skylight dapat disesuaikan dengan kondisi rumah atau bangunan. Menurutnya, penggunaan skylight tidak diperlukan jika hunian kalian sudah cukup mendapatkan cahaya matahari melalui jendela-jendela lebar. 

Skylight cocok diterapkan dalam hunian yang tidak memiliki jendela lebar atau jika rumah kalian dikepung bangunan yang lebih tinggi. “Kalau sudah ada skylight tidak perlu lagi menghadirkan jendela lebar karena cahaya alami yang masuk ke dalam bangunan menjadi terlalu banyak masuk,” tuturnya. 

Sigit menambahkan fungsi skylight tidak sekadar menambah banyaknya cahaya alami ke dalam rumah, tetapi juga dimanfaatkan untuk menonjolkan sisi artistik bangunan. Terkait sisi artistik tersebut, Sigit menuturkan, arsitek dapat membuat rancangan skylight dengan pola garis sehingga cahaya alami yang masuk lebih temaram. 

Dengan demikian, menonjolkan efek dramatis di dalam ruangan. Sigit mengatakan, jika Anda ingin membuat skylight ada baiknya memperhatikan pemasangan dan peletakannya. Ketika dipasang di atap, skylight tidak boleh terhalang plafon tetapi harus lowong untuk memudahkan cahaya masuk ke dalam ruangan. 

Kemudian, jika skylight ditambahkan ke atap model miring atau horizontal maka harus diperhatikan faktor-faktor lain seperti hujan, angin, dan serangga. Jangan sampai keberadaan skylight justru merugikan penghuni. 

“Alangkah lebih baiknya skylight dapat langsung ditembus cahaya. Sementara itu, jika skylight pada atap horizontal dari beton maka harus sudah disiapkan sejak awal rumah tersebut dibangun.” 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Yuk Intip 4 Konsep Desain Interior Kekinian di TCOI Chapter V

BERIKUTNYA

Minum Air Dingin Setelah Konsumsi Makanan Berminyak, Benarkah Berbahaya?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: