Cek Cara Menentukan Lokasi Rumah Sehat
28 August 2022 |
20:30 WIB
Pertimbangan utama dalam membeli rumah umumnya adalah lokasi strategis. Perumahan yang dicari setidaknya dekat dengan area transportasi, perbelanjaan, dan pendidikan. Di samping itu, ada pertimbangan lain yang tidak boleh dilewatkan, yaitu terkait aspek kesehatan dari sisi lokasi.
Dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia Weekend edisi 22 Januari 2017, Arsitek Sigit Kusuma Wijaya mengatakan bahwa saat ini agak sukar mencari lokasi rumah yang sehat. Selain lahan yang semakin sedikit, harganya terus menanjak menjadi persoalan yang tak dapat dihindari para pencari rumah.
Baca juga: Retro Tetapi Modern, Interior Mid-century Bisa Jadi Pilihan Mendesain Rumah
Sigit mengatakan, idealnya lokasi rumah yang dikatakan sehat harus dekat dengan lingkungan kerja dan fasilitas umum. Dengan begitu penghuni tidak perlu menghabiskan banyak tenaga maupun energi menuju tempat kerja. Selain itu, rumah yang dekat dengan tempat kerja akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, sehingga dapat menekan polusi asap kendaraan.
Kemudian lokasi rumah patutnya berada di kawasan yang masih jarang rumah maupun bangunan-bangunan komersial lainnya. Sigit mengatakan memiliki rumah di kawasan seperti ini cenderung tenang dan sehat karena jauh dari kebisingan dan polusi.
“Tentu rumah sehat itu memiliki halaman yang luas. Inilah faktor yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Sigit mengatakan syarat memiliki halaman yang luas memberikan beragam manfaat bagi penghuni rumah. Salah satunya, dapat digunakan untuk menanam tanaman-tanaman yang berfungsi menghasilkan oksigen berkualitas.
Dengan cara itu, kalian bisa memperhatikan peruntukan kawasan tersebut untuk pemukiman atau fungsi lainnya.
Alasannya, area industri mengeluarkan gas-gas yang seringkali beracun dan berbahaya. Limbah industri pun sering mencemari air, tanah. dan lingkungan. Kemudian, lokasi di dekat bandar udara dan rel kereta api memiliki kebisingan yang sangat tinggi.
Selain mengganggu pendengaran, kebisingan itu juga mengakibatkan penghuni sulit berkonsentrasi, tidur nyenyak, dan dapat menimbulkan rasa depresi.
Baca juga: 7 Cara Barbeku Ramah Lingkungan di Rumah, Dijamin Tetap Enak
Editor: Dika Irawan
Dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia Weekend edisi 22 Januari 2017, Arsitek Sigit Kusuma Wijaya mengatakan bahwa saat ini agak sukar mencari lokasi rumah yang sehat. Selain lahan yang semakin sedikit, harganya terus menanjak menjadi persoalan yang tak dapat dihindari para pencari rumah.
Baca juga: Retro Tetapi Modern, Interior Mid-century Bisa Jadi Pilihan Mendesain Rumah
Sigit mengatakan, idealnya lokasi rumah yang dikatakan sehat harus dekat dengan lingkungan kerja dan fasilitas umum. Dengan begitu penghuni tidak perlu menghabiskan banyak tenaga maupun energi menuju tempat kerja. Selain itu, rumah yang dekat dengan tempat kerja akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, sehingga dapat menekan polusi asap kendaraan.
Kemudian lokasi rumah patutnya berada di kawasan yang masih jarang rumah maupun bangunan-bangunan komersial lainnya. Sigit mengatakan memiliki rumah di kawasan seperti ini cenderung tenang dan sehat karena jauh dari kebisingan dan polusi.
“Tentu rumah sehat itu memiliki halaman yang luas. Inilah faktor yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Sigit mengatakan syarat memiliki halaman yang luas memberikan beragam manfaat bagi penghuni rumah. Salah satunya, dapat digunakan untuk menanam tanaman-tanaman yang berfungsi menghasilkan oksigen berkualitas.
Menentukan lokasi rumah sehat
Sementara itu, Penulis Arsitektur Imelda Akmal dalam bukunya Rumah Mungil Yang Sehat mengatakan dilihat dari lokasinya, rumah sehat adalah rumah yang berada di lingkungan hijau, bersih, dan iklim serta temperatur yang ideal. Di samping itu, ada beberap faktor yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan lokasi rumah sehat. Simak informasi berikut ini.1. Peruntukan Lokasi
Sebelum membeli tanah atau rumah, sebaiknya Anda harus mencermati terlebih dahulu peruntukan lokasi tapak di wilayah tersebut hingga 10 tahun ke depan. Informasi ini dapat diperoleh melalui data Rencana Umum Tata Ruang Kota/Daerah.Dengan cara itu, kalian bisa memperhatikan peruntukan kawasan tersebut untuk pemukiman atau fungsi lainnya.
2. Cek Lingkungan Sekitar
Setelah itu, perhatikan lingkungan sekitarnya apakah pada radius sekitar dua kilometer terdapat pabrik, bandar udara, rel kereta api, dan pembuangan sampah. Sebab tempat-tempat tersebut harus dihindari jika ingin memiliki rumah yang sehat.Alasannya, area industri mengeluarkan gas-gas yang seringkali beracun dan berbahaya. Limbah industri pun sering mencemari air, tanah. dan lingkungan. Kemudian, lokasi di dekat bandar udara dan rel kereta api memiliki kebisingan yang sangat tinggi.
Selain mengganggu pendengaran, kebisingan itu juga mengakibatkan penghuni sulit berkonsentrasi, tidur nyenyak, dan dapat menimbulkan rasa depresi.
3. Perhatikan Suhu
Permasalahan lainnya di Indonesia sebagai wilayah tropis suhu rata-ratanya mencapai di atas 30o C dan kelembapan udaranya sekitar 80 persen. Hal tersebut tidak begitu baik bagi penghuni. Menurut Imelda, agar mencapai iklim ideal di dalam rumah maka dapat ditempuh dengan berbagai cara a.l. memperhatikan benar rancangan atap, dinding, jendela agar mengurangi kelembapan, dan menurunkan suhu udara.Baca juga: 7 Cara Barbeku Ramah Lingkungan di Rumah, Dijamin Tetap Enak
4. Dataran
Hal lainnya yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah ketinggian dataran. Tinggi tanah ideal untuk rumah di daerah tropis adalah 200 meter di atas permukaan laut, guna menghindari nyamuk dan lalat. Jika memilih rumah dekat pantai, hendaknya memiliki ketinggian lantai minimum satu meter di atas gelombang tertinggi air laut.Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.