Konferensi pers post-event Front Row Paris 2022 di The Westin, Jakarta, Senin (19/9/2022). (Sumber gambar: Indonesian Fashion Chamber)

Ajang Front Row Paris Sukses Digelar, Fesyen Lokal Ternyata Diminati Pasar Eropa

20 September 2022   |   12:03 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Indonesian Fashion Chamber (IFC) sukses menggelar ajang Front Row Paris 2022 yang berlangsung pada 3-4 September 2022 di Kapal Pesiar Chansonnier dan La Galerie Bourbon, Prancis. Rangkaian kegiatan The Fashion Journey ini merupakan komitmen IFC untuk memperkuat pemasaran produk fesyen Indonesia di pasar Eropa. 

Deretan kegiatan Front Row Paris yang meliputi kegiatan sesi foto, trunk show, fashion show, business matching, dan pop up store ini berhasil membuka jalan secara bertahap bagi desainer, dan jenama fesyen Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulannya di skala global yang dimulai dari pasar Eropa.

Baca juga: Serba Serbi Kehidupan Model: Tantangan Melenggang di Runway Fashion Show

Ajang ini membuka peluang kerjasama bisnis yang berkelanjutan antara desainer Indonesia dengan buyer dari negara-negara Benua Biru. 
 

Front Row Paris 2022

Front Row Paris 2022 (Sumber gambar: Indonesian Fashion Chamber)

Sejumlah 16 desainer dan jenama fesyen Indonesia yang mempresentasikan dan memasarkan produknya melalui perhelatan ini terdiri atas koleksi busana konvensional, hingga busana muslim dengan keragaman konten lokal sesuai tren global dan menerapkan konsep sustainable fashion.

Mereka adalah Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria, Lenny Agustin, NY by Novita Yunus, Rose.Ma.Lina x Sofie, Roemah Kebaya Vielga, LAELYIND, Putri Anjani by Pranaliving, BBPPMV BISPAR x SMKN 3 Malang, Nura Boutique by Oewi Wahyono, Nina Nugroho, Mida Gita Fitria, Hikmat Fashion, ISWI Fashion Academy, dan Tenun Gaya by Wignyo.

Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber mengatakan bahwa secara umum pelaksanaan Front Row Paris sesuai target. Bahkan melebihi ekspektasi pihaknya. Dia menyebut para pemangku kepentingan, pembeli, media, dan influencer di Eropa turut hadir dan mengapresiasi positif terhadap karya-karya desainer Indonesia.

Menurut Ali, kerja sama atau transaksi bisnis tidak harus instan terjadi saat ini, tetapi adanya potensi bekerjasama untuk jangka panjang. Hal itu salah satunya ditandai dengan hadirnya perwakilan dari Who’s Next dan Tranoi, pameran dagang fesyen B2B terbesar di Eropa, di Front Paris Row, sehingga ada potensi untuk bekerja sama dengan mereka.

"Dari pengalaman ini, kami optimis desainer dan brand fesyen Indonesia dapat memperkuat produk dan bisnisnya untuk diterima di pasar Eropa," katanya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (19/9/2022).
 

d

Koleksi fesyen di Front Row Paris 2022 (Sumber gambar: Indonesian Fashion Chamber)

Produk Fesyen Lokal Diminati

Produk fesyen Indonesia dengan menggunakan elemen lokal seperti wastra Nusantara menjadi daya tarik tersendiri untuk diterima pasar luar negeri. Optimisme ini dibuktikan oleh jenama LAELYIND yang menampilkan koleksi yang terbuat dari Tenun Sumba Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Laely Indah Lestari, desainer LAELYIND, mengatakan di pop up store yang digelar di Front Row Paris, produk mereka diminati dan dibeli oleh warga Paris sampai terjual habis. Menurutnya, hal ini merupakan indikator bahwa minat terhadap produk fesyen lokal sangat terbuka lebar di pasar internasional.

"Setelah acara beberapa buyer juga menghubungi dan berminat untuk membeli produk kami. Akhirnya kami membuka pembelian pre-order,” jelas Laely.
 

Koleksi fesyen di Front Row Paris 2022 (Sumber gambar: Indonesian Fashion Chamber)f

Koleksi fesyen di Front Row Paris 2022 (Sumber gambar: Indonesian Fashion Chamber)

Tak hanya mempromosikan kekayaan kain wastra, jenama NY by Novita Yunus juga sukses memperkenalkan koleksi mereka di acara Front Row Paris, dengan menerapkan konsep sustainable fashion yang sedang menjadi perhatian dunia.

Mereka membawa koleksi resort wear bertema Benang yang ditampilkan menggunakan bahan eco-print, dan dipadukan dengan tenun sutera Garut dan bordir. 

Desainer Novita Yunus menuturkan dalam gelaran fesyen itu, potensi untuk terjadinya pembelian produk oleh buyer sebenarnya terbuka lebar. Namun, dia mengaku saat itu tidak memiliki banyak waktu untuk  bertemu dengan buyer dan memasarkan produk mereka. Menurutnya, jika itu terjadi, potensi penjualan dan kerjasamanya akan jauh lebih optimal.

"Dengan penyempurnaan pada beberapa hal, perhelatan ini memiliki potensi dan peluang ke depan untuk memberikan hasil yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Tak hanya merek NY by Novita Yunus, konsep sustainability atau keberlanjutan juga menjadi highlight dalam koleksi Putri Anjani by Prana Living yang mengedepankan kekuatan wastra Songket Melayu Kepulauan Riau, dengan kerajinan tangan seperti sulam, rajut, dan pewarna alam. 

Berkesempatan untuk memperkenalkan produk di Paris sebagai salah satu pusat mode dunia menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Indina Putri Fadjar, pemilik brand Putri Anjani by Prana Living. Dalam momentum itu, dia mengaku bisa mempelajari pasar Eropa secara langsung.

Baca juga: 5 Fakta Menarik New York Fashion Week Spring/Summer 2023

"Produk kami sebagai besar berhasil terjual, bahkan ada yang memesan pre-order dan nanti kami kirimkan melalui Singapura. Karena kami berlokasi di Batam dan kebetulan outlet kami juga ada di Singapura,” katanya.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Segera Tayang di Bioskop, Yuk Simak 4 Fakta Film Horor Jailangkung: Sandekala

BERIKUTNYA

Sejarah dan Fakta Ritual Mistis Jelangkung, Tertarik Coba?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: