Sejarah dan Fakta Ritual Mistis Jelangkung, Tertarik Coba?
20 September 2022 |
12:30 WIB
Ritual dan permainan Jelangkung tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kita mengenalnya sebagai ritual khusus untuk memanggil makhluk halus atau arwah yang bahkan telah menjadi bagian dari budaya populer seperti film horor.
Produksi film horor ikonik ini sudah dimulai dari Jelangkung (2001) karya Jose Poernomo dan Rizal Mantovani yang menjadi tonggak awal film horor modern Indonesia yang formulanya masih dipakai hingga hari ini.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan, Jelangkung merupakan boneka atau orang-orangan, yang dilengkapi alat tulis di tangan, yang digunakan untuk memanggil arwah dengan tujuan tertentu.
Baca juga: Segera Tayang di Bioskop, Yuk Simak 4 Fakta Film Horor Jailangkung: Sandekala
Jika arwah itu telah masuk ke dalam boneka tersebut, maka akan diadakan tanya jawab oleh pemanggil, dan jawaban sang arwah diberikan melalui tulisan tangan boneka tersebut. Lewat kisah-kisah familiar tersebut Genhype penasaran tidak sih sejarah awal mula permainan mistis Jeangkung?
Nah biar keponya terobati berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber, sejarah dan fakta-fakta permainan Jelangkung.
Ritual itu adalah memanggil dewa 'Poyang' dan 'Moyang' (mirip istilah nenek moyang) yang bernama Cai Lan Gong (dewa Keranjang) dan Cay Lan Tse (dewa pelindung anak-anak) yang akan masuk ke boneka keranjang di tangan mereka.
Ritual Cai Lan Gong ini lewat akulturasi dan pertemuan bangsa Tionghoa dengan Nusantara yang sudah terjalin ribuan tahun, akhirnya diserap namanya menjadi Jelangkung dan marak jadi permainan tradisional di Indonesia.
Ritual serupa juga dikenal orang Minangkabau di Sumatera Barat yang disebut Lukah Gilo, yang biasanya dipentaskan saat upacara perkawinan atau acara-acara khusus yang diadakan masyarakat adat setempat.
Untuk versi Bahasa Indonesianya adalah: "Jailangkung jelangsat, di sini ada pesta. Pesta kecil-kecilan. Jailangkung jelangsat, datang tak dijemput, Pulang tak diantar. Jelangkung jelangsat, [..pertanyaan yang diajukan].."
Nah, itu dia Genhype sejarah dan beberapa fakta terkait permainan mistis Jelangkung yang mungkin sekarang sudah mulai jarang dimainkan anak-anak. Kalian tertarik mencobanya?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Produksi film horor ikonik ini sudah dimulai dari Jelangkung (2001) karya Jose Poernomo dan Rizal Mantovani yang menjadi tonggak awal film horor modern Indonesia yang formulanya masih dipakai hingga hari ini.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan, Jelangkung merupakan boneka atau orang-orangan, yang dilengkapi alat tulis di tangan, yang digunakan untuk memanggil arwah dengan tujuan tertentu.
Baca juga: Segera Tayang di Bioskop, Yuk Simak 4 Fakta Film Horor Jailangkung: Sandekala
Jika arwah itu telah masuk ke dalam boneka tersebut, maka akan diadakan tanya jawab oleh pemanggil, dan jawaban sang arwah diberikan melalui tulisan tangan boneka tersebut. Lewat kisah-kisah familiar tersebut Genhype penasaran tidak sih sejarah awal mula permainan mistis Jeangkung?
Nah biar keponya terobati berikut Hypeabis.id rangkumkan dari berbagai sumber, sejarah dan fakta-fakta permainan Jelangkung.
1. Ritual Kuno asal China
Hingga saat ini belum ada penelitian khusus yang menjelaskan dari mana asal muasal permainan Jelangkung. Diduga ritual ini berasal dari kepercayaan masyarakat China yang telah punah saat Festival Rembulan berlangsung.Ritual itu adalah memanggil dewa 'Poyang' dan 'Moyang' (mirip istilah nenek moyang) yang bernama Cai Lan Gong (dewa Keranjang) dan Cay Lan Tse (dewa pelindung anak-anak) yang akan masuk ke boneka keranjang di tangan mereka.
Ritual Cai Lan Gong ini lewat akulturasi dan pertemuan bangsa Tionghoa dengan Nusantara yang sudah terjalin ribuan tahun, akhirnya diserap namanya menjadi Jelangkung dan marak jadi permainan tradisional di Indonesia.
2. Memiliki Banyak Versi
Permainan Jelangkung memiliki banyak versi di Indonesia dengan kekhasannya masing-masing di setiap daerah. Misal, di Jawa Jelangkung dikenal dengan sebutan Nini Thowong atau Nini Thowok.Ritual serupa juga dikenal orang Minangkabau di Sumatera Barat yang disebut Lukah Gilo, yang biasanya dipentaskan saat upacara perkawinan atau acara-acara khusus yang diadakan masyarakat adat setempat.
3. Menggunakan Mantra Khusus
Karena berkembang dengan kultur yang berbeda di setiap daerah, tak ayal mantra-mantra yang diucapkan untuk memulai ritual ini juga berbeda-beda yang pastinya menggunakan bahasa penduduk setempat.Untuk versi Bahasa Indonesianya adalah: "Jailangkung jelangsat, di sini ada pesta. Pesta kecil-kecilan. Jailangkung jelangsat, datang tak dijemput, Pulang tak diantar. Jelangkung jelangsat, [..pertanyaan yang diajukan].."
4. Ada Ritual Serupa di Negara Lain
Tak hanya di Indonesia, beberapa negara di dunia juga memiliki permainan serupa untuk memanggil arwah ini meski namanya berbeda. Seperti Oujia di Amerika Serikat, Bloody Mary di Inggris, hingga Charlie Charlie yang menggunakan medium kertas.Nah, itu dia Genhype sejarah dan beberapa fakta terkait permainan mistis Jelangkung yang mungkin sekarang sudah mulai jarang dimainkan anak-anak. Kalian tertarik mencobanya?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.